Bab 13

19.8K 1.6K 26
                                    

Hii

Hii

Gimana nungguin Bab 13 yah??

Jangan lupa VOMENT dan
Follow akun ini

See enjoy ya😉

Happy reading....

*
*
*

"Kenapa memakai Hoodie dan Pulang terlambat" Suara berat seseorang mengagetkan Luhan yang baru saja masuk ke dalam mansion manik biru laut milik nya mencari asal suara tak lama semua lampu menjadi hidup dan terlihat atensi Robert berdiri tegap di ruang tengah

"Oh ini karena tapi pagi terasa dingin jadi saya memakai Hoodie, dan maaf karena saya pulang terlambat karena tadi ada ujian tambahan di kelas" Ucap Luhan formal

Tapi tampak nya Robert masih diam di tempat nya tatapan tajam dan tegas milik pria itu membuat nya sedikit bergidik ngeri. Tatapan itu sangat sama dengan tatapan Daddy nya-- Douwes.

Pria itu menghela nafas melangkahkan kakinya mendekat kearah Luhan yang masih terdiam di tempat

"Tapi Calvin dan Vale bilang hari ini tidak ada ujian. Apa ucapan mu benar ataupun Daddy hanya keliru saja?" Luhan tampak terdiam dia mengalihkan pandangan nya kearah lain

"Iya saya jujur hari ini memang tidak ada ujian, dan saya permisi ke kamar saya Tuan Robert, " Luhan sedikit membungkuk di hadapan Robert dia baru akan melangkah tapi lengan nya sudah lebih dulu di tahan Robert

"Lepaskan Hoodie mu, di mansion ini sudah terasa hangat jadi tak perlu lagi memakai nya" Ujar Robert mutlak

"Tidak perlu Tuan Robert saya akan melepaskan nya di kamar--"

"Lepaskan sekarang Luhan." Tekan Robert

Luhan pasrah dia akan melepaskan Hoodie nya tapi dengan Cepat Robert langsung melepaskan paksa Hoodie biru muda dari tubuh mungil Luhan

"Jadi ini yang berusaha kau tutupi dari Daddy hm? " Robert menunjuk Punggung kedua tangan Luhan yang membengkak dan betis kaki kanan Luhan yang memerah seperti terbakar

Daddy? Luhan merasa sedikit aneh mendengar kata itu walau bukan yang pertama kali tapi tetap saja itu terasa sangat asing baginya karena Fransen dulu selalu memanggil Douwes formal karena atas perintah pria itu sendiri

"Siapa yang membuat luka di tubuh mu ini katakan?"

Luhan tersadar dari lamunan nya dia mendongak menatap Robert karena tinggi nya hanya sebatas dada pria itu "tidak ada luka ini tidak sengaja saya dapatkan saat terpeleset di kamar mandi sekolah" Alibi Luhan

Robert menggeleng "Daddy tidak percaya katakan yang jujur".

"Saya sudah bilang Tuan Robert luka ini tidak sengaja karena saya terpeleset di kamar mandi" Bantah Luhan berusaha melepaskan cengkraman tangan kekar Robert di lengan nya tapi sangat sulit

Rahang Robert mengeras mendengar nya dia langsung mengendong Luhan ala koala membuat anak itu terkejut tapi beruntung ia tak jatuh karena Robert menahan tubuh mungilnya

Pria itu mendudukkan diri nya di sofa dengan Luhan di pangkuan nya membuat anak itu tampak tak nyaman karena dia tidak pernah di pangku sebelum nya

Robert tak mengatakan apapun pria itu mulai mengobati Luka Luhan dengan hati hati.

Tangan kekar itu menyuruh nya untuk bersandar di dada bidang Robert Luhan hanya diam menurut entah mengapa terasa nyaman tanpa sadar tangan mungil nya mulai memeluk badan kekar Robert

𝕯𝖆𝖓𝖌𝖊𝖗𝖔𝖚𝖘 𝕷𝖚𝖍𝖆𝖓 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang