Bab 7

22.4K 1.6K 55
                                    

Hai

Hii

Saya update lagi nih!!
Suka gak

Jangan lupa VOMENT nya

See enjoy ya 😉

Happy reading...

Kuasa memang bisa membuat seseorang menjadi sombong dan merasa menang sendiri itulah yang di lakukan Viona saat ini gadis spek jalang itu tengah membully nya.

Why??

Iya itu benar Viona tengah membully nya. mungkin saja gadis itu tak Terima dengan ucapan dan tindakan nya tadi dia juga tak memperdulikan itu yang dia lakukan hanyalah menatap polos kearah para teman teman Viona

Bugh..

"Lo emang pantes di perlakukan seperti hewan, anak haram," Desis Viona tangan gadis itu mencengkram kuat pipi nya.

Dengan santai gadis itu menyirami kepala Luhan dengan jus yang ia pegang sedangkan kedua teman gadis itu memegangi kedua tangan Luhan

"Lo tau gara gara lo!! Calvin kasarin gue kemarin." Oh ternyata soal ini juga yang membuat gadis itu marah.

"Tapi Tuan Muda melakukan hal yang  benar bukan? Bukan kah dia sudah memperingati anda untuk tidak menganggu nya bermain Game tapi karena Nona Viona. Tuan Muda Calvin jadi kalah bermain Game," Jawab Luhan polos.

Viona bertambah marah dengan perkataan Luhan dengan kesal dia menjambak rambut Luhan dan menggoyang goyangkan nya membuat Luhan sedikit merasakan pusing tapi anak itu hanya diam.

Dalam hari dia tersenyum karena baru kali ini dia merasakan pusing di kepala nya. hidup tanpa emosi membuat nya tidak bisa merasakan rasa sakit apapun.

Tapi sekarang dirinya bisa merasakan itu.

"Mati kau mati!! Sialan!! "Viona menendang nendang badan Luhan sedangkan kedua teman gadis itu tertawa melihat itu seakan Dirinya di bully adalah hal yang menyenangkan bagi mereka.

"Kau memang harus di perlakuan seperti ini, karena kau Calvin bermain fisik pada ku," Gadis itu mengambil sebuah balok kayu dan akan menghantam badan Luhan.

Tapi tiba tiba saja Viona terjatuh terduduk di tanah dengan balok kayu itu terlempar entah ke mana.

"Sialan lo Viona!! Lo yang seharusnya mati. Dengan lo ngebully Luhan lo juga berurusan dengan kami," Entah kapan Cristian dan Gara datang tapi saat ini mereka tengah memukuli Viona dan kedua temannya dengan brutal tak peduli jika mereka bertiga itu wanita.

"Sudah cukup Chris, Gara. Mereka bisa mengadu ke pada ayahnya dan bisa saja kita di keluarkan dari sekolah ini," Luhan berdiri dengan sedikit merapikan seragam nya.

Kedua pemuda itu mendengus. "ayo Luhan. Kita ke kantin," Gara memegang lengan Luhan.

"Jalang sialan! " Desis Christian dan berlari mengikuti langkah Luhan dan Gara yang saat ini sudah jauh.

𝕯𝖆𝖓𝖌𝖊𝖗𝖔𝖚𝖘 𝕷𝖚𝖍𝖆𝖓 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang