"Robert bawa anak haram itu keluar sialan!! " Teriak Joseph yang kini berada di halaman Mansion yang luas. Pria tua itu terlihat sangat marah tercetak jelas dari raut wajahnya nafas nya memburu.
Robert mendengus Mendengar suara Ayah nya itu. Bahkan sampai membangun nya Luhan yang baru saja Tertidur karena anak itu terbangun jam 4 fajar. Bahkan dia sudah berusaha menidurkan anak itu lagi.
"Tidur lagi saja Luhan, Daddy yang akan bicara pada kakek mu," Luhan menggelengkan kepala nya.
"Luhan harus ketemu Kakek," Ucap anak itu membuat Robert menghela nafas akhirnya pria itu mengendong Luhan ala koala menuju lantai bawah.
"Owhh... Lihatlah anak haram ini bahkan dengan manja nya dia meminta di gendong oleh Robert," Desis Mareta membuat Robert mengerutkan dahi nya karena di ruang utama tampak ramai terlihat di sana Joseph yang tengah mengendong Vale yang saat ini menangis. Di sebelah kanan dan kiri pria itu juga ada Joe dan Mareta yang menatap Luhan tak kalah sinis.
"Ada apa. Mengapa opa kemari dengan membawa banyak anak buah mu? " Tanya Cronus santai pemuda itu tampak menuruni tangga. Terlihat pemuda itu memakai pakaian santai dengan celana sebatas lutut dan di padu padankan dengan kaos hitam polos.
"Tidak usah banyak bertanya. Opa ke sini hanya ingin meminta Luhan mempertanggung jawab kan semua nya, kalian tak lihat kaki Vale harus di amputasi karena mengalami kerusakan di sel saraf nya karena benturan keras di kaki nya! " Teriak Joseph murka. Pria itu mendudukkan Vale do sofa dan Mareta langsung memenangkan gadis itu.
"Tanggung jawab? Atas apa, adikku tidak pernah melakukan kesalahan jika dia tidak di usik lebih dulu," Ucap Charles santai. Pemuda itu duduk di sofa single dengan menyesap teh yang ia bawa dari dapur tadi.
Luhan turun dari gendongan Robert membuat pria itu mendengus padahal ia tetap ingin dekat putra bungsu nya itu.
"Ini semua salah Luhan anak haram itu membuat hal yang tidak senonoh pada Vale bahkan hampir melecehkan gadis ini, dan anak haram ini juga memukul kali Vale Hingga terpaksa harus di amputasi! " Joseph berujar marah. Pria itu tampak menatap sangat marah ke arah Luhan.
"Itu memang pantas gadis itu Terima karena tipu daya nya adik ku selalu tersiksa," Desis Calvin yang ikut memanasi keadaan. Pemuda itu mendekap erat badan Mungil Luhan menghirup aroma menenangkan dari anak itu.
"Yang di katakan Calvin benar, karena semua ini ulah dari Vale dan Viona mereka selalu menjebak Luhan," Ucap Robert menatap datar kearah Joseph. Dia hanya ingin ayahnya itu sadar siapa Vale dan Joe sebenarnya.
"Berhentilah membela anak haram ini, karena sejak kedatangan Luhan keluarga kita jadi hancur! " Teriak Mareta marah. Wanita tua itu berjalan kearah Luhan dan tanpa aba aba langsung menarik surai Luhan membuat anak itu terkejut dengan kepala yang mendongak menatap Mareta.
"Dasar anak haram tak tau di untung! Aku dan Joseph sudah mau membawa mu kemari tapi ini balasan mu hah! Kau menyakiti Vale cucuku!! " Bentak Mareta. Wanita itu mendorong badan Luhan kuat hingga anak itu tersungkur ke lantai.
"Apa yang oma lakukan!! Kau menyakiti adikku! " Teriak Calvin. Pemuda itu tampak khawatir dengan Luhan. Dengan sigap dia langsung menolong Luhan.
Luhan masih terdiam anak itu menatap bingung kearah Calvin yang terlihat sangat cemas itu.
"Kau tak apa adik?"
"Tidak kak, aku tak apa,"
"Oma jangan marah ini semua juga salah Vale karena telah mengambil semua perhatian mereka," Ujar Vale gadis itu tampak menangis.
"Tidak Vale kau tidak salah yang salah adalah anak haram ini! " Mareta masih saja tak Terima dia mencoba akan melukai Luhan lagi tapi sebuah tangan kekar nya menahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕯𝖆𝖓𝖌𝖊𝖗𝖔𝖚𝖘 𝕷𝖚𝖍𝖆𝖓
FanfictionFransen De Corlius... Pemuda berdarah Dingin dengan raut wajah yang selalu datar dan dewasa. Seorang ketua mafia dari Hurgronje mafia milik Daddy nya yang sekarang berada di bawah kendalinya Pemuda yang hidup selama 18 tahun tanpa emosi di dalam dir...