Bab 27

18.2K 1.2K 26
                                    

Luhan menyumpal kedua telinganya dengan earphones saat desisan, cemooh dan hinaan selalu mengarah pada nya. Ia tau ini yang akan terjadi jika terus memaksa ingin sekolah. Padahal sudah berapa kali Robert, Cronus dan Charles melarang nya sekolah setelah Calvin tau apa yang terjadi pada nya kemarin bahkan mereka malam itu berniat membantai Vale dan Joe tapi berkat bujukan dari nya mereka hanya bisa pasrah dan mengikuti cara bermain nya.

"Lihat lah anak haram itu masih saja berani kembali ke sekolah setelah berbuat hal tak senonoh pada Vale," Ujar seorang siswi yang berada di Koridor sekolah. Seketika koridor yang tadi nya sepi kini terlihat ramai Luhan di kelilingi semua para siswa yang menatap nya rendah saat ini.

"Cik. Wajah saja yang terlihat polos tapi kelakuannya sama seperti ibu jalang nya. Rendahan," Luhan menaikkan sebelah alisnya menatap Silvia yang baru saja berbicara.

"Benar sekali karena pada dasar nya anak haram tetap lah rendahan," Sambung seorang pemuda yang Luhan ingat pemuda itu seorang ketua basket.

"Tau apa kalian tentang hidup ku," Ucap Luhan datar mereka semua tampak terkejut karena tiba tiba Luhan berbicara. Karena biasanya anak itu akan diam saja tak menjawab atau pun melawan jika di bully.

"Tentu saja tau kau itu kan anak haram dari tuan Robert. Wajar saja Jika Calvin dan Charles membencimu karena memang kau dan ibumu penghancur keluarga orang lain," Tekan Viona yang tiba tiba datang entah dari mana.

"Sebaiknya anak haram seperti nya harus keluar dari sekolah ini karena tingkah memalukan nya itu akan membuat nama sekolah ini hancur di mata publik,"

"Iya itu benar anak haram tak tau malu seperti nya harus keluar dari sekolah ini," Mereka semua bersorak agar Luhan dikeluarkan dari sekolah.

"Cik, cik. Dasar anak haram tak tau malu,"

"Seret saja dia keluar dari sekolah ini," Ucap Viona yang kini terkekeh sinis menatap nya. Mereka semua menatap penuh benci kearah nya.

Para siswa laki laki mulai menyeret Luhan keluar dari koridor. Sampai akhirnya mereka berada di lapangan sekolah yang luas. Luhan terduduk di lapangan basket karena dorongan mereka semua dia menatap datar kearah mereka semua.

Sampai Viona maju mendekati nya dan mulai menjambak rambutnya kuat hingga wajahnya mendongak menatap wajah Viona.

"Lo emang pantes di perlakukan seperti ini anak haram," Viona menyirami kepala Luhan dengan minuman. Luhan menutup matanya menghalau air agar tidak masuk ke matanya.

"Dasar anak menjijikkan," Cemooh dari mereka semua membuat Luhan mengepalkan kedua tangannya kuat anak itu membuka matanya dan menatap tajam kearah Viona yang tengah cekikikan melihat nya Terduduk di lapangan dengan kepala basah kuyup.

"Turunkan pandangan mu itu, karena kau beda server dengan kami karena apa? Karena kami semua anak sah bukan seperti mu yang notabene nya hanya anak haram," Viona terus saja menghina nya sampai akhirnya batas kesabaran Luhan mulai menghilang anak itu mulai berdiri tanpa aba aba Luhan langsung menarik rambut panjang Viona dan membanting gadis itu ke lapangan membuat gadis itu berteriak kesakitan semua siswa yang ada di Sana berteriak histeris saat melihat dahi Viona mengeluarkan darah bahkan bisa di lihat dahi gadis itu seperti robek.

"Sialan kau anak haram!! " Desis Viona gadis itu tampak menahan sakit di dahi nya.

Luhan tak menjawab anak itu mulai menarik kembali rambut Viona sehingga gadis itu langsung berdiri tepat di hadapan nya. Luhan melihat melihat wajah Viona sampa akhirnya sebuah smrik terbit di sisi bibir nya

"Rambut mu bagus, jadi aku akan memotong nya," Ucap Luhan dengan tangan kiri nya yang sibuk mencari gunting di tas nya. Viona melotot saat Luhan mulai menggunting rambutnya asal.

𝕯𝖆𝖓𝖌𝖊𝖗𝖔𝖚𝖘 𝕷𝖚𝖍𝖆𝖓 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang