Prolog

70 9 9
                                    

Malam itu, di tempat yang sangat sepi. Seorang anak di rumah tua yang gelap sedang menatapi sebuah kotak misterius. Dia membuka kotak tersebut dan menemukan sebuah pecahan kaca aneh. Itu tampak berasal dari sebuah cermin karena dapat memantulkan pandangan.

Anak itu menggosok untuk membersihkannya karena berdebu, lalu meletakkannya kembali. Karena hari sudah gelap, dia pergi pulang ke rumah. Sesekali anak itu berkunjung kembali ke rumah peninggalan almarhum kakeknya itu.

Dia adalah Aruo, seorang anak yang baru saja kehilangan salah satu dari dua anggota keluarganya. Kini hanya satu anggota keluarga yang tersisa. Kakek Aruo meninggal karena usia tua, sehingga tidak ada penyesalannya yang tersisa. Jika ada, itu adalah meninggalkan cucu-cucu kesayangannya berdua hidup di dunia yang keras ini.

Untungnya Kakak Aruo sudah lulus dan bekerja sehingga mereka dapat mencukupi kebutuhan hidup. Dia juga telah membeli rumah baru di dekat kota sehingga Aruo dapat bersekolah dengan mudah dan dekat.

Aruo sering mengunjungi desa tempat tinggalnya dahulu di pinggir kota setiap hari minggu. Dia dapat bertemu dengan teman-teman dan mengunjungi rumah kakeknya bahkan terkadang menginap bersama temannya.

Barang-barang di rumah kakeknya jarang disentuh karena mereka selalu sibuk bersama kakek, tetapi Aruo mulai tertarik dengan peninggalan-peninggalan kakeknya yang tersimpan di kamar. Salah satunya adalah serpihan kaca yang anehnya selalu kotor dan selalu dia lap itu.

Suatu hari Aruo pergi untuk pulang dari rumah kakeknya, tetapi ada sesuatu yang tertinggal sehingga dia kembali. Anehnya, kotak berisi kaca yang sebelumnya berada di atas meja sudah tidak ada. Saat sadar, sudah ada sesosok anak yang sama persis seperti dirinya di hadapan Aruo yang berbalik.

Ini adalah pertemuan seorang anak manusia dengan Ruo yang merupakan serpihan dari sebuah Yuo di kamar kakeknya. Awal dari sebuah kisah persahabatan manusia dan Ruo.

Arzure [END]Where stories live. Discover now