Di tengah lapangan aspal yang datar, Aruo menatapi arah timur tempat di mana matahari terbit. Cahaya pagi menyinari dunia ini.
"Pagi yang sejuk, ya?"
Amu mendatangi Aruo dari samping untuk menyapanya. "Pagi, kakak."
"Ya, pagi. Amu."
Dari belakang, seorang pria dewasa menyapa mereka. "Yo, Amu, Aruo."
"Oh, Paman Slash!" Amu berlari mendatangi Slash.
"Amu, kamu tidak berubah seperti biasa, ya."
Slash mengelus kepala Amu. Aruo berjalan mendekat. "Paman dari mana?"
Slash tersenyum, "aku baru saja kembali dari makamnya."
Mendengar jawaban Slash, Aruo tertegun. Dia menundukkan kepala.
"Jangan khawatir. Itu tidak menggangguku, kok."
Senyum, "terima kasih."
***
"Seluruh pasukan siap?"
"Siap!" jawab semua orang serempak.
Yamu yang berdiri di hadapan mereka, memberikan arahan. "Baik, seluruhnya naiklah ke mobil. Kita akan berangkat sekarang!"
Semua orang langsung bergegas menaiki mobil sesuai tim ditentukan. Aruo dan Amu satu tim dengan Yamu dan Slash. Seharusnya mereka berempat, tetapi Keyla dan Kyula sedang tidak berada di sini.
"Tenang saja, kita akan menyelamatkan Keyla," ucap Yamu menyemangati Amu yang bersedih.
Yamu dan Amu berada di belakang. Mereka menaiki mobil pick-up dengan tenda yang telah dipasangkan untuk menghalangi teriknya matahari.
"Hari ini cukup panas, ya?" ucap Yamu ketika melihat cahaya matahari yang memasuki bagian dalam tenda mobil.
"Aku tidak dapat membayangkan bagaimana keadaan mereka di dalam."
Di dalam mobil, Aruo dan Slash membuka jendela mobil karena tidak tahan akan hawa panasnya.
"Aduh, panas sekali!" keluh Slash.
"Yah, mau bagaimana lagi. Tidak kusangka kita akan melewati padang pasir?"
"Aku juga tidak menyangkanya," balas Slash.
Mereka berada di tengah-tengah kelompok yang terdiri dari 7 mobil. Karena kekurangan anggota, tim Aruo membawa suplai yang paling banyak.
"Aruo, apa senjatamu?" tanya Slash.
"Amu, apa senjatamu?" tanya Yamu.Mereka berdua menjawab dengan serempak, "gigitan."
Yamu dan Slash menepuk kepalanya sambil tersenyum kaku. "Sudah kuduga."
Untung saja mereka yang paling banyak membawa suplai, jadi jika terjadi sesuatu, mereka bisa melakukan penanganan.
Jalan bergelombang. Aruo menatap lurus ke arah depan. "Nah, Paman Slash."
"Hm?" gumam Slash fokus menyetir.
"Menurutmu ... apakah aku masih hidup?"
Seketika mobil langsung oleng. Mereka yang berada di belakang terguncang. "Hei! Menyetirlah dengan benar!" seru Yamu.
Slash berteriak. "Maaf! Lain kali aku akan berlatih lagi dengan si 'Benar'!"
Yamu menghela nafas. Dia tidak bisa menanggapi apa-apa terhadap Slash yang masih bisa bercanda dalam kondisi ini. "Haha," Amu tersenyum memakluminya.
***
Sudah beberapa jam menaiki mobil. Mereka akhirnya memasuki hutan.
"Aku tidak menyangka jika perjalanan antar kota bisa sejauh ini."
YOU ARE READING
Arzure [END]
حركة (أكشن)Dunia penuh dengan makhluk yang berasal dari benda selain manusia. Terkadang, roh hewan dan orang mati juga terlibat. Bahkan, monster dalam legenda merupakan salah satunya. Mereka disebut sebagai "Yuo". Pasukan khusus, "Pemburu Hantu", "Penakluk Mon...