Chapter 31 : Pembuka - Perkenalan (1)

9 2 8
                                    

Aruo, Keyla dan Amu sedang berada di sebuah kantor yang cukup luas. Ruang tamu dan ruang kerja terhubung. Pagi itu, mereka sedang berada pada lantai dua.

Seorang pria dengan jas hitam yang memasuki lift bersamaan mengubah pandangannya ke arah pin yang ditaruh pada bahu kiri seragam lengan pendek milik Aruo dan Keyla. Amu belum memilikinya karena dia belum diakui sebagai dektektif, tetapi dia yakin bahwa suatu saat akan mendapatkannya.

"Aku yakin sekali kasus pembunuhanku sampai ke sini. Aku harus benar-benar menyembunyikannya."

Ya ... terkadang pemikiran gelapnya muncul. Berita baiknya, dia bisa menggunakan "berpikir seperti si penjahat" dan menyelesaikan kasus dengan cepat. Meski pun memang benar dia penjahatnya.

Pria berjas hitam itu menunjuk sebuah senyum untuk menyambut mereka di kantor. Karena tempat tes tidak berada di kantor pusat, pria itu dengan sukarela memandu mereka.

"Silahkan tanyakan apa saja. Saya akan bersedia membantu," ucap pria itu ramah.

"O-Oh ...."

Keyla menatap lurus. Dia tersadar akan sesuatu yang menjanggal pada pemandangannya.

"Lift-nya memiliki jendela?"

"Oh," pria berjas menatap lurus sambil tersenyum.

"Lift yang kita naiki adalah lift tertutup. Namun untuk berjaga-jaga, diletakkan sebuah kaca agar dapat mengintip baik dari luar maupun dari dalam."

Amu bertanya. "Mengapa hanya di tempat ini saja yang memiliki lift seperti ini?"

Pria itu melihat ke pakaian Amu yang biasa dan tidak memiliki pin. Dia mengubah raut wajah menjadi masam dan mengabaikannya.

"Pak," panggil Aruo menatapnya. Perasaannya mengatakan bahwa dia tidak bisa membiarkan pria itu mengacuhkan Amu.

"Itu karena ada resiko yang cukup besar. Di tempat ini benar-benar dijamin keamanannya dan lift ini berada pada tempat yang mudah diakses, sehingga lebih mudah diantisipasi jikalau terjadi sesuatu," jelasnya tidak sesemangat tadi.

Aruo menghela nafas. Amu mendapatkan jawaban yang dia inginkan, tetapi wajahnya tidak tampak bahagia.

"Tunggu, sebenarnya Amu itu siapa bagiku?" tanyanya spontan kepada diri sendiri.

Orang-orang di sana menatap ke arah Aruo. Aruo memberikan senyuman yang berisyarat tolong abaikan saja.

Setelah mereka mengalihkan tatapannya, Aruo memandang lurus ke arah luar kaca mengintip itu. Gedung ini memiliki brlasan lantai dan tujuan mereka adalah menuju lantai tertinggi dari gedung ini.

Saat berada di suatu lantai yang agak tinggi, pandangan Aruo terpandang kepada seorang gadis berambut pirang panjang dengan pakaian dektektif setinggi hidungnya.

Terlihat gadis dektektif itu sedang berdebat dengan seorang pria yang terlihat seperti atasannya. Ketika sedang berdebat, sekilas mata gadis dektektif tersebut bertemu dengan mata Aruo dan saling melakukan kontak mata. Gadis itu mengedipkan matanya kirinya beberapa kali dan sekali mata kanan. Dia juga sempat mengedipkan kedua matanya sekali.

Kalau dijabarkan, kira-kira urutannya seperti ini :

Kiri - kiri - kiri - kiri - kanan - kiri - kiri - kedua mata - kiri - kiri - kanan.

Setelah melakukan itu, ekspresi gadis itu terlihat sedikit terkejut dan mengalihkan pandangannya kepada atasan yang terlihat sangat marah. Mungkin karena gadis itu tidak memperhatikan semasa atasan itu membicarakan sesuatu.

Awalnya Aruo bingung apa arti dari kedipan itu. Namun, setelah Aruo telah dampai di lantai tertinggi gedung— enam lantai lebih tinggi dari lantai tempat kerja gadis itu, Aruo memahami isi pesan dari kode mata tadi.

Di hadapan mereka terdapat sebuah ruangan yang sangat luas. Ruangan ini mengambil sebagian dari seluruh ruang pada lantai teratas, lantai sebelas.

Pada tengah-tengah ruang berbentuk balok itu— di ujung ruangan sepasang meja dan kursi diletakkan saling berhadapan. Sebelah kiri agak ke belakang dari meja dan kursi itu, terdapat sebuah kursi panjang tempat untuk menunggu.

Seorang laki-laki yang duduk membelakangi dinding kaca tersenyum memberi salam. "Selamat datang di kantor kami!" tersenyum, "Senang berkenalan dengan kalian, dektektif baru."

Arzure [END]Where stories live. Discover now