16. Canggung

7.5K 487 8
                                    


Salma dan teman-temannya hari ini akan ke rumah syarla untuk memberikan surprise ulang tahun, kegiatan yang rutin mereka lakukan bila salah satu dari mereka ada yang bertambah usia, mereka akan datang dengan membawa cake dan berakhir dengan makan-makan bersama, sebetulnya perayaan sederhana tapi momen yang tidak akan mereka lewatkan pada setiap orangnya.

Salma dan Nabila turun dari mobil paul. rahman, danil dan novia dalam satu mobil bersama karena kebetulan rumah mereka satu arah, sedangkan rony datang sendiri dengan mobilnya.

Semua sudah berkumpul di halaman rumah syarla. Danil mengambil cake yang tadi ia bawa dari toko cake langganan mereka dengan hati-hati.

Lalu novia menaruh lilin di atasnya, setelah lilin sudah menyala mereka semua berjalan ke arah pintu rumah syarla dan mengetuk pintu hingga syarla terlihat keluar dari balik pintu.

“HAPPY BIRTHDAY” ucap semuanya kompak. Sebenarnya syarla juga tidak kaget, ia sudah menduga kalau teman-temannya akan datang, jadi ia pun dirumah sudah menyiapkan berbagai makanan untuk menyambut teman-temannya itu.

Setelah semuanya menyalami dan mengucapkan segala bentuk doa kepada syarla, mereka pergi ke arah halaman belakang rumah syarla. Disana sudah tersedia berbagai cemilan, bahan makanan dan grill plate untuk membuat barbeque

Semuanya sudah sibuk mengambil makanan dan ada juga yang langsung sibuk memasak dengan grill plate. Tapi tidak dengan salma, salma memilih duduk di paling ujung tempat yang paling jauh jaraknya dengan keberadaan rony.

Sebenarnya salma masih belum siap untuk bertemu dengan rony, namun ia juga tidak bisa terus-terusan menghindar apalagi mereka berada dalam satu circle pertemanan yang sama, maka akan sulit bagi salma untuk tidak menampakan wajahnya depan rony.

Sejak awal tadi mereka datang, salma dan rony sama-sama tidak bertegur sapa, sebisa mungkin salma menempatkan dirinya dengan jarak yang jauh dengan rony. Rony pun kelihatannya sama-sama tidak ada keinginan untuk menegur salma terlebih dahulu.

“sal lo lagi sariawan ?” Tanya danil. Salma menggeleng.

“terus kenapa tuh mulut mingkem mulu dari tadi, biasanya juga elo yang paling banyak makan dan berisik”

“gue lagi gak enak perut” salma berbohong, ia sama sekali tidak nafsu untuk makan atau sekedar berbicara. Bagaimana ia bisa nafsu makan kalau orang yang membuatnya  patah hati kini ada didepannya.

Rony melihat sekilas dari ujung matanya kearah salma. Memang salma dari tadi terlihat diam saja, tentu rony tahu betul kenapa salma seperti itu, bila biasanya rony akan menghampiri salma dan memaksa salma untuk makan, tapi tidak dengan hari ini, rony membiarkan salma melakukan apapun sesuka hatinya.

Hari sudah mulai malam semuanya pamit untuk pulang. Dan mereka semua sudah berada di halaman depan rumah syarla.

“nab gue pulang kerumah yah, makasih udah ijinin gue nginep dirumah lo beberapa hari ini.” Ucap salma

“sama-sama sal, biar paul dan gue anterin lo pulang dulu” tawar Nabila karena Nabila tahu pasti salma tidak akan mau pulang bareng dengan rony di situasi yang seperti ini.

“engga nab, lo harus muter lagi kalau nganterin gue dulu, gue naik ojol aja”

“gak apa-apa sal, biar gue anterin dulu ya”

“lah salma biasanya juga bareng rony, kenapa lo kekeuh mau nganterin salma nab, rumah lo kan ga searah sama salma” ucap rahman polos. Nabila memejamkan matanya kesal, di situasi seperti ini mulut rahman malah tidak bisa diajak kerja sama.

“iya lo lagi marahan sama rony sal ?” Tanya danil.

Danil ikut-ikutan lagi

Dari arah belakang rony berjalan kearah salma.

“pulang bareng gue” ucap rony sambil berlalu kearah mobilnya.

Salma masih belum siap bila harus berada didekat rony, apalagi berada dalam satu mobil dengannya. Salma menghampiri mobil rony untuk menolak. Rony sendiri sudah masuk kedalam mobilnya.

Salma mengetuk kaca mobil rony, dan rony menurunkan kaca mobilnya yang kini terlihat wajah salma dari balik kaca mobil.

“gue naik ojol aja ron”

“lo pikir lucu, rumah kita berhadapan tapi lo milih naik ojol”

“gue mau mampir dulu ke…..”

“gak usah banyak alesan, masuk!” potong rony. Dan akhirnya salma mengalah, ia memasuki mobil rony dengan cemberut.

Setelah salma duduk di kursi sebelah rony, rony mulai menjalankan mobilnya meninggalkan rumah syarla.

Suasana di mobil rony sungguh hening tak ada yang bersuara, rony fokus menyetir dan salma masih sibuk dengan pikirannya sendiri.

Jalanan mulai terlihat padat hingga akhirnya mobil yang dikendarai rony benar-benar berhenti karena terjebak macet.

Rupanya jalanan juga tidak berpihak pada salma, dengan keadaan yang macet seperti itu tentu membuat salma dan rony terjebak dalam suasana canggung ini lebih lama.

Salma melihat rony dari ujung matanya, namun rony terlihat duduk dengan tenang di balik kemudinya, berbeda sekali dengan salma yang kini tengah duduk dengan tidak nyaman.

Salma tidak suka suasana canggung seperti ini.

"Ron"

"Sal"

Rony dan salma memanggil nama masing-masing berbarengan.

"Lo dulu" ucap rony

"Engga lo dulu aja"  rony terlihat menghembuskan nafasnya kasar.

"Gue minta maaf" salma diam

"Gue minta maaf soal kejadian tempo hari, gue tau, gue keterlaluan" lanjut rony

"Engga ron, gue yang harusnya minta maaf, gak seharusnya gue kaya gitu, dan gak seharusnya juga gue ngomong kaya gitu" kini giliran rony yang terdiam.

"Gue salah, gue yang udah terlalu jauh melewati batas, gue bener-bener minta maaf udah ngebuat lo ga nyaman"

"Apapun yang gue bilang waktu itu please lupain yah, lo gak perlu mikirin tentang ucapan gue waktu itu, jangan merasa terbebani dengan perasaan gue, jangan khawatir juga, perasaan gue bakal hilang secepatnya kok, please yah jangan benci sama gue, jangan ngejauh, jangan tinggalin gue, gue bakal pastiin perasaan ini bakal ilang secepatnya" jantung salma berdegup dengan kencang kala ia mengutarakan semuanya. Rasa takut tentang rony yang tak mau lagi bersahabat dengannya sangat menghantui salma. Ia lebih memilih mengubur dalam-dalam perasaannya dibanding harus menjadi asing dengan rony.

"Udah ngomongnya ?" kemudian rony menurunkan sandaran kursi salma hingga kursi yang diduduki salma lebih turun dan lebih terlihat nyaman.

"Tidur aja, istirahat. Ini bakal lama." Ucap rony dengan melihat keadaan jalanan yang masih macet dan nampak antrian kendaraan yang makin panjang dan mobil rony pun tak bergerak sama sekali.

Salma menatap rony bingung, bukannya rony membalas semua perkataanya. Ia malah menyuruhnya tidur.

Rony menolehkan kepalanya kembali ke arah salma dan melihat salma yang masih melihat kearahnya.

"Tidur sal, pasti capek nangisin gue terus"

Hah bisa-bisanya rony ngomong kaya gitu. Bikin malu aja. Rasanya salma mau pura-pura pingsan saja.

****

Sudah yaaa, selamat beristirahat semuanya 🫶

SAMELY -  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang