56. Point of view Rony

8.9K 695 189
                                    

Ternyata lawan yang paling berat yaitu mengalahkan ego sendiri

🎵 Close to you - Carpenters 🎵

▪️▪️▪️

Rony sedang berada di luar balkon kamar hotelnya, ia menatap langit malam Surabaya yang mendung, dan tak lama hujan mulai turun. Rony meraih handphone miliknya yang berada di dalam saku celana yang ia gunakan. Ia membuka room chatnya dengan salma, namun masih belum ada balasan dari gadis itu, tetapi chatnya sudah dibaca oleh salma.

Rony menghembuskan nafasnya pelan. Sebenarnya kalau boleh jujur ia sekarang sedang merasa gusar karena masih menunggu jawaban salma apakah salma mau menerima lamarannya untuk segera menikah dengannya. Rony paham kenapa salma tak langsung memberikan jawaban kepadanya, salma pasti sedang merasa bingung dan banyak hal yang sepertinya salma pertimbangkan. Apalagi mengingat selama 3 tahun terakhir ini mereka sama sekali tidak berkomunikasi, tentu itu salah satu pertimbangan salma. Namun walaupun mereka berdua tak pernah berkomunikasi tapi rony selalu tau bagaimana kabar salma, semuanya. Rony tau apapun yang salma lakukan.

Terserah orang mau bilang dia psikopat atau apapun itu, karena masih memantau semua kegiatan salma yang notabene nya adalah mantan pacarnya. Ia hanya ingin melindungi dan menjaga salma walaupun ia tak berada di samping salma. Seperti itulah cara dia mencintainya.

Kini ingatan rony berkelana mundur ke masa awal pertama kali ia melihat salma kembali dari jepang. Setelah 3 tahun lamanya tak pernah saling mengabari, tak pernah bertemu sama sekali, dan rony harus menampakan dirinya di depan salma dengan versi yang berbeda.

Flashback on

Rony menyembunyikan dirinya diantara kerumuman orang-orang yang berada pada terminal kedatangan international. Rony memakai hoodie berwarna hitam dengan topi baseballs dengan warna senada. Rony membenarkan posisi topinya untuk menutupi wajahnya.

Sesuai dengan infomasi nabila yang memberitahuinya kalau hari ini salma kembali ke indonesia. Sehingga kini rony datang ke bandara untuk melihat kembali salma setelah 3 tahun tidak pernah bertemu.

Teman-temannya juga sudah hadir menunggu kedatangan salma. Namun rony sendiri memilih memisahkan diri agar tak terlihat oleh teman-temannya dan terutama oleh salma. Ia hanya ingin melihat salma dari jauh. Tak perlu terlihat oleh salma. Rony hanya benar-benar ingin melihat wajah salma yang sudah sangat-sangat rony rindukan.

Katakanlah kalau rony cemen dan pengecut tak berani menampakan dirinya di depan salma. Namun memilih menampakan dirinya di depan salma malah itu terlihat aneh. Disaat mereka sudah tak pernah berkomunikasi sama sekali.

Dari arah pintu kedatangan, mata rony dapat menangkap sesosok wanita dengan rambut panjang yang tergerai indah, menggunakan coat berwarna coklat muda sedang berjalan menghampiri teman-temannya yang sudah menunggu.

Salma sangat cantik, seperti biasa salma memang selalu cantik. Namun hari ini rony dapat melihat salma dengan versi dewasa. Ia berjalan begitu anggun dengan senyumnya yang sangat manis.

Ya Allah cantik banget

Ah! Rasanya rony ingin berlari kesana dan memeluk salma dengan erat. Menciumi aroma tubuh gadis itu yang sangat-sangat rony rindukan.

Namun tentu itu hanya angan-angannya saja, karena pada nyatanya rony hanya berdiam diri di tempat.

Setelah dari bandara, rony langsung kembali ke rumah bundanya. Bukan pulang ke apartemennya. Apalagi kalau bukan salah satu alibinya agar bisa bertemu dengan salma. Karena salma pasti akan berkunjung ke rumahnya. Dan itu adalah kesempatannya untuk bisa melihat salma dari dekat.

SAMELY -  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang