Salma sudah tiba di jepang dari sejam yang lalu, setelah tadi di bandara ia di jemput oleh pak fadly selaku penanggung jawab selama salma menjadi mahasiswa peneliti di jepang program student exchange. Dan salma langsung diantarkan ke asrama kampus.
salma sudah berada di dorm yang akan ia tempati selama 6 bulan ke depan, dorm ini memang tidak begitu luas tapi lumayan nyaman untuk dijadikan tempat menetap juga belajar selama ia student exchange di jepang.
Setelah membereskan seluruh barang-barangnya dan juga memindahkan semua bajunya dari koper ke lemari yang tersedia di kamarnya, salma keluar dan mengamati keadaan dorm yang terlihat sepi, Kamar salma berada di lantai 3 asrama.
Baru sampai di jepang, tapi salma sudah merasa kesepian, tak ada orang yang ia kenal disini, salma langsung merasa rindu akan semua teman-temannya.
Salma tersentak kaget saat ada seseorang yang menyentuh bahunya.
Saat ia menoleh ada seorang pria dengan rambut ikal dan kulit warna sawo matang
yang kini Sedang menatapnya sambil tersenyum."Salma kan ?" Tanya pria itu.
Salma mengangguk dan mengerutkan keningnya bingung, mencoba mengingat-ingat siapa orang yang berada di hadapannya kini yang sepertinya mengenali dirinya."Gue diman, jurusan teknik mesin, gue juga student exchange disini"
"Lo tau gue ?"
"Tau lah. Lo kan cukup populer di kampus."
Salma hanya tersenyum mendengar jawaban diman."Lo berarti kenal juga sama danil dan rahman ?" Tanya salma
"Iyaa, gue sekelas sama dua sahabat lo." Diman bahkan tau kalau danil dan rahman adalah sahabat salma.
"Oh yaa ? Gue juga sempet denger kalo di jurusan teknik mesin ada yang student exchange juga ke jepang, ternyata elo."
Diman mengangguk."Muka lo emang gak asing sih dim, tapi gue jarang liat lo"
"Iya sih soalnya gue mahasiswa kupu-kupu, kuliah-pulang, kuliah-pulang. Gak kaya lo sama sahabat-sahabat lo yang rajin, anak organisasi banget"
"Oh lo mahasiswa kupu-kupu tapi yang bisa tembus student exchange juga yah."
"Iya dong gue emang gak rajin tapi gue pinter btw haha." Diman tertawa, dan terlihat lesung pipi di kedua pipinya. Dan salma pun ikut tertawa bersama diman.
salma sangat bersyukur ternyata dia tidak akan terlalu kesepian disini karena ada orang indonesia dan satu kampus pula dengannya, setidaknya ia sudah punya teman disini.
"Lo mau keliling-keliling dulu ? Tawar diman
"Boleh, lo udah hapal daerah sini ?"
"Belum terlalu sih, tapi gue udah dari seminggu yang lalu nyampe kesini jadi udah keliling-keliling."
Lalu salma mengikuti langkah diman yang mulai mengajaknya berkeliling dorm dan juga kampus.
"Kamar gue ada dilantai 4, kalau lantai 1 itu kantor, dan lantai 2 biasanya dipakai buat rapat atau pertemuan, suka dipakai juga buat belajar bahasa jepang khusus mahasiswa asing kaya kita." Jelas diman. Salma mengaggukan kepalanya.
"Oh iya kita dapet fasilitas buat peminjaman sepeda selama disini, besok kita ke kantor yah buat urusin itu."
"Lo udah tau banyak yah dim"
"Gak banyak sal, gue baru tahu hal-hal dasar aja. Masih banyak yang gue belum tau juga, untuk sisanya kita cari tau bareng-bareng yah. " salma benar-benar senang ada diman disini, ia jadi punya teman untuk melakukan segala kegiatan selama di jepang.
"Lo udah kaya tour guide gue tak gak" diman tertawa, dan lesung pipinya terlihat lagi, membuat diman terlihat semakin manis
"Oh iya sal, besok kita ketemu pihak internasional kampus juga yah, terus minggu depan kita harus ketemu dosen pembimbing buat mulai ngebahas mata kuliah sama tema penelitian yang diambil."
Salma menganggukan kepalanya."Di dorm sepi yah dim."
"Iya soalnya belum mulai perkuliahan, kayanya minggu depan udah mulai rame deh orang-orang udah pada balik lagi ke dorm. oh iya katanya bakal ada penyambutan buat mahasiswa asing yang student exchange kaya kita minggu depan. Pasti seru deh sal."
"Tapi gue agak gugup dim, ini pertama kalinya gue di negeri orang, gak punya kenalan siapa-siapa."
"Gak usah khawatir sal, kan ada gue. Kalau ada apa-apa jangan sungkan ngomong ke gue yaah. Gue bakal siap sedia buat lo."
Ini kali pertama salma bertemu dan mengobrol dengan diman, tapi rasanya seperti sudah berteman lama, diman asik orangnya gak kaku dan enak untuk diajak ngobrol. Dan salma sangat bersyukur akan hal ini.
"Thanks yah dim, kayanya gue bakal nempelin elo mulu deh selama di jepang"
"Siap gue gak keberatan, ayo jadi partner gue selama di jepang"
****
Rony duduk di kursi kamar nya dengan gusar, hari sudah malam. Tapi rony masih sibuk dengan ponselnya, sudah dari sejam yang lalu rony berusaha menelfon salma, tapi salma masih belum bisa dihubungi. Harusnya dari 3 jam yang lalu salma sudah tiba di jepang.
Rony masih meruntuki dirinya sendiri yang sangat bodoh hari ini, dari mulai tidak mengantarkan salma ke bandara dan bisa-bisanya percaya begitu saja kepada flaura.
Sekali lagi rony mencoba menelpon salma dan aktif! Tapi sampai panggilan berakhir salma tidak mengangkat telfon nya. Rony tidak menyerah ia kembali menelfon salma, dan pada deringan ke-3 terdengar suara salma dari balik telfonnya.
"hallo" sapa salma lembut.
Ah! Bahkan rony sekarang sudah begitu merindukan suara salma.
"sal..." suara rony terdengar agak bergetar Karena sekarang tiba-tiba saja rony merasa gugup.
"iya ron ?"
Kenapa suara salma berubah begitu lembut sih ? kalau rony sedang berada di dekat salma pasti ia akan mencibir dan mengolok-olok salma karna bertingkah sok imut.
Namun suara lembut salma membuat rony malah jadi tambah rindu.
"Lo udah nyampe di jepang kan ?"
"Udah ron, gue udah di dorm ini"
Ada hening sejenak. Rony membuang nafas pelan.
"maafin gue gak nganterin elo ke bandara"
"gak apa-apa ron" bahkan salma tidak menanyakan alasan rony tidak datang, tidak sepeti biasanya, biasanya salma akan bertindak menjadi sangat bawel dan kepo.
"sal, gue bahkan belum ngucapin salam perpisahan buat lo" terdengar tawa salma yang renyah di sebrang telfon.
"Ron, gue cuman pergi 6 bulan, bukan selamanya."
"Sal, janji yah jangan lupa selalu ngasih kabar ke gue dan jangan lupa buat....."
"eh udah dulu yah ron, gue harus beresin dorm gue nih. Bye" panggilan rony diputuskan sepihak oleh salma.
Dan yang rony tidak tahu bahwa panggilan tersebut adalah panggilan terakhirnya dengan salma. Karena setelahnya salma sama sekali tidak menghubungi rony lagi.
****
Malam minggu nih
Double update jangan ?
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMELY - [END]
Teen FictionSebenarnya hanya sebuah kisah klasik antara kamu dan aku, antara persahabatan kita, antara aku yang jatuh pada sahabatku sendiri. Salmafirla isvara Bagi salma rony itu galak, kalo ngomong suka ketus, kadang suka jaim, tapi baik banget. Sampe heran...