💫 SemestaGalaxy 16 💫

2K 219 31
                                        

Galaxy terlihat sangat fokus menonton Masha and the Bear dengan duduk di pangkuan Semesta,  membuat Semesta bisa bernapas lega

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Galaxy terlihat sangat fokus menonton Masha and the Bear dengan duduk di pangkuan Semesta,  membuat Semesta bisa bernapas lega. Karena setelah kiriman paket yang di luar nalar, Galaxy terus menangis dan Sekarang syukurnya Semesta bisa menenangkan Galaxy dengan kartun Masha and the Bear.

"Sayang..." panggil Semesta, membuat si manis melepaskan pelukannya dari Semesta untuk menatap pacar tampannya itu. Semesta terkekeh kecil melihat wajah menggemaskan Galaxy. Padahal kekasihnya ini sangat menggemaskan, tapi ada saja manusia bodoh yang tega meneror anak manis itu.

"Kenapa Kak Aka?" tanya Galaxy dengan memiringkan kepalanya. "Kak Aka apa ada masalah? Biar cerita dengan Aci, apa tadi yang Kak Aka datangi itu Lavanya? Atau siapa Kak Aka?" Semesta menggaruk tengkuknya mendengar pertanyaan yang di lemparkan oleh sang kekasih.

"Kak Aka tidak boleh di pendam sendiri, nanti Aci sedih loh karena Merasa tidak menjadi pacar yang berguna untuk Kak Aka." Galaxy menunjukan raut sedihnya, membuat Semesta menangkup pipi bulat Galaxy.

"Tidak, Kakak dari tadi mandangin Aci karena wajah Aci sangat Indah. Memang Aci lihatnya Kakak seperti banyak pikiran?" tanya Semesta, Galaxy mengangguk ribut.

"Gemas sekali pacar Kakak ini." Semesta menarik tubuh Galaxy ke pelukannya. "Kakak sayang Aci, cinta Aci, jangan pernah tinggalin Kakak. Maaf bila selama ini Kakak banyak membuat Aci nangis, maaf."

"Gak loh Kak, Aci tidak banyak nangis. Kan banyak bahagia nya, Tapi dulu Aci sering kesal sama Kak Aka dan Luna, Kak Aka suka milih antar Luna, bahkan Nyuruh Aci tunggu sendiri di depan gerbang sekolah, padahal Aci takut tau sendiri."

Semesta membeku mendengar perkataan Galaxy. "Kakak... Kakak se brengsek itu ya, Ci?" Galaxy perlahan melepaskan pelukannya. "Maaf..." ucap Semesta dengan menunduk.

"Kak Aka, bukan maksud Aci menyinggung masalah itu lagi. Aci-- Kak Aka, Maaf..." Galaxy berucap dengan memainkan jari-jarinya, anak manis itu sekarang merasa bersalah.

"Bukan salah Aci, sini. Maaf, jangan di pikirin." Semesta kembali menarik Galaxy ke pelukannya. "Aci mau mandi, sayang? Aci belum mandi, kan?" Galaxy hanya menggeleng kecil. "Mau kakak mandiin? Biar nanti Sekalian kita mai--"

Plak!

"Kak Aka pikirannya tidak boleh tau!" ucapnya Galak, di sertai pukulan bertubi di dada bidang Semesta. Semesta menahan tangan Galaxy, agar tidak memukulinya lagi, lalu menggigit tangan kecil sang kekasih.

"AAA! MAMA KAK AKA JAHAT DENGAN ACI!" Galaxy menjerit kuat, membuat telinga Semesta terasa berdengung. "Diam Bakso Aci, nanti Mama datang ke kamar kita gak jadi main."

"Kak Aka..." Galaxy merengek membuat Semesta terkekeh kecil. "Main apa sih memang? Kan Kakak mau ajak Aci main bebek, memang Aci kira main apa? Dih mesum, katanya anak polos, Aci mesum ih." Semesta menarik pelan hidung Galaxy.

Galaxy menyembunyikan wajahnya ke dada bidang Semesta, wajah anak manis itu sangat merah sekarang karena malu. "Kak Aka ngomongnya tadi ambigu, jangan salahin Aci. Pokoknya Kak Aka yang salah!"

Universe (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang