ARSHAKA SEMESTA JAVIER
Pacarnya memanggil Kak Aka. Semesta suka balap liar, walaupun di larang pacarnya tetap saja dia nekat sembunyi-sembuyi.
Walaupun Semesta suka melanggar larangan pacarnya, jangan ragukan rasa cinta dan sayang Semesta ke pacar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Galaxy yang membaringkan kepalanya pada dada bidang Semesta, mendongak dengan mata yang mengerjap lucu, mendengar umpatan pelan yang keluar dari bibir kekasihnya. "Kak Aka." Panggil Galaxy, membuat Semesta menunduk, lalu mengecup pelan bibir Galaxy.
"Kenapa Kak Aka mengumpat? Aci tadi mendengar," ujar Galaxy, dan Semesta hanya menggelengkan kepalanya pelan. "Ish, Kak Aka ini memang benar sudah tidak say--"
"Kakak mengumpati kebodohannya Orion," jawab Semesta langsung, tidak membiarkan kekasihnya berpikiran yang tidak-tidak. Semesta meletakkan ponselnya ke atas nakas, pria tampan itu beralih memandangi Galaxy. Semesta lebih betah memandangi wajah indah Galaxy dari pada layar ponselnya.
"Kak Aka, Aci penasaran tau." Semesta mengerutkan alisnya bingung, mendengar ucapan Galaxy. "Aci penasaran dengan ular milik Kak Ak--"
Semesta membungkam bibir Galaxy dengan tangan besarnya. "Aci, Kakak gak kuat kalau di goda terus. Tuhan ngirim Aci buat Kakak sebenarnya agar Kakak lebih baik, atau Tuhan sengaja ngirim Aci buat Kakak biar Kakak bisa nahan napsu, sih?" tanya Semesta, membuat Galaxy langsung menggigit tangan Semesta.
"Shh... sakit, Ci." Semesta meringis pelan, membuat Galaxy tersenyum puas. "Nakal banget, heran Kakak." Semesta menarik pinggang ramping Galaxy, memeluk anak manis itu gemas.
"Kakak, mending kita tidur aja. Aci sudah mengantuk tapi bosan tau Kak. Yang lainnya sedang apa ya kira-kira?" tanya Galaxy penasaran. Sebenarnya Galaxy ingin mengajak Semesta untuk keluar dari kamar hotel mereka, tapi Galaxy juga terlalu malas bergerak. Lebih nyaman rebahan di dada bidang Semesta menurut Galaxy.
"Yang lain? Mereka katanya mau lihat sunset, sih. Terus malam nanti juga bakar-bakaran di pinggir pantai. Aci mau ikut?" tanya Semesta, Galaxy hanya menggeleng pelan dan mengeratkan pelukannya pada Semesta.
"Aci mau bobo aja Kak Aka, nanti bila sudah malam jam delapan malam boleh bangunkan Aci. Aci ingin jalan keluar bersama Kak Aka, setelahnya Aci baru mandi dan bob-- KAK AKA! DENGAR ACI TIDAK?!" Galaxy menjerit karena Semesta malah diam saja sambil memandangi wajahnya.
"Kebiasaan teriak mulu, telinga Kakak sampai kebal, Ci." Ucapan dari Semesta malah membuat Galaxy semakin kesal padanya. Galaxy menatap Semesta dengan alis menukik tajam.