Hari ini Semesta dan Galaxy menjalani aktifitas mereka seperti biasanya, setalah beberapa hari mereka menjalani hari yang sulit, akhirnya mereka bisa bernapas lega setelah semua masalah selesai.
"Kak Aka," panggil Galaxy, membuat sang kekasih yang fokus menyetir mobil menoleh sekilas kearahnya. "Semoga setelah ini tidak ada masalah lagi ya, Kak. Aci mau bahagia-bahagia aja sama Kak Aka."
Semesta yang mendengar perkataan Galaxy, menepikan mobilnya. "Setelah ini hanya akan ada bahagia di kehidupan kita. Kakak janji sama Bakso Aci, akan terus bikin Aci bahagia. Tidak seperti kemarin-kemarin," ucapnya menatap dalam sang kekasih.
"Hum! Terima kasih, Kak. Aci senang, Aci senang bisa sampai di titik ini sama Kak Aka." Semesta terkekeh pelan, tangannya terulur menyentuh pipi bulat Galaxy.
"Gemes banget sayang, kesayangan Kak Aka. Bakso Aci nya Aka. Terimakasih ya, Kesayangan Aka sudah bisa bertahan sampai sekarang dengan Kakak. Terimakasih banyak, sayang." Semesta mengelus-elus pipi bulat itu pelan, membuat Galaxy tersenyum.
"Kak Aka, bila Aci mau meminta banyak-banyak permen kapas Marsha boleh?" tanya Galaxy tiba-tiba, Semesta yang mendengar pertanyaan Galaxy mengerutkan alisnya bingung.
"Hmm? Kita tadi gak bicarain permen... kapas, sayang. Kok?" Semesta melihat si manis memanyunkan bibirnya lucu.
"Kan Kak Aka sayang Aci, jadi Kak Aka harus menuruti semua mau Aci. Bila Kak menolak berarti Kak Aka bohong dengan Aci, apa Kak Aka bohong?" tanya Galaxy dengan raut wajah sedih, terlihat semakin menggemaskan di mata Semesta. Ingin Semesta telan saja rasanya kekasih manisnya itu.
"Ya sudah, nanti Kakak belikan. Tapi gak banyak, nanti Bakso Aci sakit gigi." Galaxy menunjukkan deretan gigi putih dan rapinya pada Semesta.
"Coba lihat, gigi Aci tidak sakit tau Kak. Tidak akan kenapa-napa juga bila makan banyak permen kapas. Bohong aja Kak Aka bilang Aci sakit gigi. Kak Aka Bohong, kan?!" Galaxy berucap dengan mata yang menukik tajam.
Semesta hanya menggelengkan kepalanya pelan, lalu menginjak pedal gasnya untuk menjalankan mobil. Bila terus di jawab, yang ada mereka akan telat nantinya ke sekolah karena Galaxy tidak mungkin mau kalah debat dengan Semesta.
***
"Kak Aka, kiss?" tanya Galaxy, menunjuk bibir love miliknya. "Eh, sebentar." Galaxy menoleh ke kiri dan kanan, banyak murid yang berlalu-lalang.
Cup!
Dengan cepat, Semesta memberikan satu kecupan di bibir Galaxy. "Nanti kiss yang banyak nya setelah di rumah. Kakak ke kelas dulu ya, sayang," pamit Semesta, mengusak pelan rambut Galaxy lalu meninggalkan kekasih manisnya yang masih mematung karena perbuatannya.
"Ish, kebiasaan Kak Aka cium gak tau tempat. Nanti Aci aduin sama Mama, Papa, Bunda dan Ayah baru tau rasa. Biar sekalian di marah oleh mereka." Galaxy berucap pelan, dia melihat Semesta yang mulai menjauh. Setelahnya Si manis langsung memasuki kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Universe (END)
FanfictionARSHAKA SEMESTA JAVIER Pacarnya memanggil Kak Aka. Semesta suka balap liar, walaupun di larang pacarnya tetap saja dia nekat sembunyi-sembuyi. Walaupun Semesta suka melanggar larangan pacarnya, jangan ragukan rasa cinta dan sayang Semesta ke pacar...