💫 SemestaGalaxy 1 💫

4.5K 303 81
                                    

Pria manis menghentakkan kaki kesal, selalu saja kejadian yang tidak dia suka terulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria manis menghentakkan kaki kesal, selalu saja kejadian yang tidak dia suka terulang. Si manis membanting tas nya ke sofa.

"HUAAA! BUNDA!" Teriak si manis yang sudah terduduk di lantai. "BUNDA, KAKAK NAKALIN ACI LAGI BUNDA!" teriaknya lagi karena merasa tidak ada sahutan dari sang Bunda.

Perempuan cantik sedikit tergesa menuruni tangga. Dia langsung menghampiri anaknya yang sudah menangis terduduk di lantai. "Kenapa, hmm? Anak Bunda kenapa lagi, sayang?" ucapnya sambil mengusap pelan punggung sang Anak.

"Kak Aka nakal, hiks... Aci sudah lelah Bunda."

Galaxy Elkana Amethysta, anak manis yang selalu di manja oleh Ayah dan Bundanya, mereka bahkan tidak membiarkan Anak semata wayang mereka menangis. Tapi ketika menjalin hubungan dengan Semesta, Galaxy sering kali pulang dalam keadaan menangis.

"Stt... sudah, ya? Nanti Aci tenggorokannya sakit, bila terlalu lama menangis." Sang Bunda hanya bisa menenangkan dengan cara memeluk anaknya.

"BAKSO ACI!" Suara pintu terbuka nyaring membuat keduanya menoleh. "Sayang..." Pria yang membuka pintu berucap lirih, melihat kekasihnya menangis sesenggukan di pelukan sang Bunda.

Dengan perlahan, dia berjalan menghampiri kekasihnya. Dan duduk di sebelah Bunda yang masih menenangkan Galaxy. "Kakak minta maaf, sayang." Galaxy semakin mengeratkan pelukannya pada Bundanya, ketika mendengar ucapan kekasihnya.

"Arshaka Semesta Javier, sudah berapa kali kamu buat anak Bunda menangis? Sampai kapan kamu berubah Shaka?"

Yang di tanya hanya menundukkan kepalanya merasa bersalah. Walaupun dia merasa bersalah, tapi tetap saja nanti akan di ulanginya lagi.

"Apa lagi kali ini Shaka? Apa karena perempuan lagi? Atau karena balapan?" tanyanya lagi, tapi Semesta tetap tidak menjawab.

"Kak Aka tadi antarin pulang Luna lagi, Bunda." Galaxy berucap pelan. "Aci lelah bila seperti ini terus," lanjutnya, membuat Semesta langsung menarik tangan Galaxy, dan memeluk anak manis itu.

"Kakak minta maaf... sayang maafin Kakak. Maaf bakso Aci. Maaf. Maaf sayang. Kakak sayang bakso Aci."

Bunda Galaxy menggelengkan kepalanya pelan, perempuan cantik itu kemudian berdiri. "Selesaikan masalah kalian. Sayang, jika tidak bisa di selesaikan baik-baik, putuskan saja. Oke?" Galaxy mengangguk pelan menanggapi ucapan Bundanya. Setelah mendapatkan respon dari anaknya, Perempuan cantik itu kembali ke kamarnya.

"Kakak janji gak akan ulangi lagi. Maaf, ya Bakso Aci."

"Kak Aka sering bilang gitu, tapi tetap mengulangi kesalahan yang sama. Aci tidak memberi toleransi lagi bila sifat Kak Aka tidak berubah."

Semesta mengeratkan pelukannya mendengar Galaxy berucap seperti itu. "Maaf sayang, lain kali Kakak bakal nolak. Maaf..." Semesta menenggelamkan wajahnya pada pundak kecil sang kekasih.

Universe (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang