Vote komen kalau sepi lanjutnya lama.
Galaxy mendongak, melihat langit yang nampak mendung, menandakan sebentar lagi akan turun hujan. Galaxy menghela napas pelan, lalu melihat ke sekitar. Sudah tidak ada orang lagi di area sekolah kecuali Galaxy. Anak manis itu menunggu kekasihnya yang sampai sekarang belum kembali untuk menjemput Galaxy.
"Kak Aka nih lama banget, kalau Aci kehujanan terus sakit, terus gak bisa sekolah dan mengikuti ujian, nanti Aci tidak lulus bagaimana?" monolog Galaxy, sambil menendang bebatuan kecil.
"Tau gitu tadi Aci tidak usah menyuruh Kak Aka untuk balik terlebih dahulu ish! Aci kesal dengan Kak Aka! Kak Aka menyebalkan, paling menyebalkan satu dunia! Kak Aka tidak sayang Aci lagi pas--ti." Galaxy merasakan tetesan air hujan mulai turun.
"Hihi... dingin tangan Aci kena air hujan." Galaxy terkikik geli, ketika air hujan mengenai telapak tangannya. "Kak Aka jangan ke sini dulu... Aci mau main air hujan." Galaxy berucap pelan, anak manis itu berjongkok dan mengambil ranting kecil.
Galaxy menggoreskan ranting kecil itu ke tanah, menuliskan namanya dan juga Semesta. "Nah nama Kak Aka dan Aci main hujan-hujanan juga nanti bila hujannya bertambah lebat." Galaxy mengusap-usap pelan tulisan itu.
Galaxy kembali berdiri, dan melihat sebuah motor sport yang melaju kencang menuju kearahnya. "KAKAK AKA!" Galaxy melambai-lambaikan tangannya, dengan senyum yang mengambang.
Motor sport milik Semesta berhenti tepat di samping Galaxy. Semesta melepaskan jaketnya lalu memakaikan pada Galaxy. "Nanti sayang kehujanan. Lagian ada-ada aja, suruh Kakak pulang dulu." Semata menarik resleting jaketnya, sampai batas dada Galaxy.
"Kak Aka, jaketnya kebesaran. Badan Aci jadinya seperti yang di sawah-sawah untuk mengusir burung." Galaxy berputar, memperlihatkan pada Semesta bahwa jaket milik Semesta itu memang sangat besar di badannya.
Semesta terkekeh kecil, dan menarik tangan Galaxy pelan, lalu memakaikan helm untuk si manis. "Bakso Aci bulet, pipinya pas banget mirip baso aci." Semesta menusuk-nusuk pipi Galaxy dengan jari telunjuknya.
"Kak Aka, nanti besok kita tidak usah membawa tas saja, Aci tidak mau di tinggal lagi oleh Kak Aka." Galaxy menumpukan tangannya pada pundak Semesta, dan Semesta menahan tangan Galaxy agar anak manis itu tidak jatuh ketika naik ke motornya.
"Padahal biasanya kalau pakai motor, tas milik Kakak kan Kakak taruh depan, Ci. Jadi Aci bebas mau peluk juga gak bakal kehalang sam--"
Plak!
Galaxy memukul punggung Semesta. "Bukan sepeti itu, Aci tidak mau banyak tas-tas bila menggunakan motor. Tidak suka Aci nya." Galaxy melingkarkan tangannya pada perut Semesta, dan menyandarkan pipinya pada punggung Semesta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Universe (END)
FanfictionARSHAKA SEMESTA JAVIER Pacarnya memanggil Kak Aka. Semesta suka balap liar, walaupun di larang pacarnya tetap saja dia nekat sembunyi-sembuyi. Walaupun Semesta suka melanggar larangan pacarnya, jangan ragukan rasa cinta dan sayang Semesta ke pacar...