ARSHAKA SEMESTA JAVIER
Pacarnya memanggil Kak Aka. Semesta suka balap liar, walaupun di larang pacarnya tetap saja dia nekat sembunyi-sembuyi.
Walaupun Semesta suka melanggar larangan pacarnya, jangan ragukan rasa cinta dan sayang Semesta ke pacar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Orion mengedarkan pandangannya pada teman-temannya yang sibuk memainkan ponsel. Mereka sekarang berada di area kantin, tapi bukannya makan malah fokus dengan ponsel masing-masing.
Brak!
Orion menggebrak meja kuat, membuat beberapa temannya terkejut, dan ada juga yang langsung melempar botol minuman kaleng pada Orio. "Ada adab lo gitu, jing?" umpat salah satu teman Orion, dan Orion malah cengengesan tidak jelas.
"Gue mau nanya," ujar Orion, Semesta yang tadinya tidak menggubris menoleh kearah Orion dengan mengangkat sebelah alisnya. "Kue, kue apa yang bikin sakit hati?" tanya Orion, membuat Aksara yang penasaran mengerutkan alisnya bingung.
"Apaan?" tanya Lingga, menanggapi pertanyaan random dari Orion. "Kalau gak jelas, lu gue bogem ya Orion bangsat."
"Koe lungo pas aku--"
"Aku dolan jebol, ketemu koe neng ndalan. Koe konangan gendakan." Lingga menyambung nyanyian Orion dengan lagu lainnya.
"Aku kaget ndolok status mu tangan gandengan. Jelas udo ro aku sik ngancani ngidul taunan, janjimu janji taek jare arep tekan tuek, nyatane cangkemu elek ati ajur mbok suwe," semuanya malah ikut menyambung nyanyian Lingga.
"Trouble will find you, no matter where you go." Sambung Semesta asal, membuat Orion memukul tengkuk Semesta kuat.
"Bukan lagi itu Semesta gob--"
Plak!
Galaxy memukul kepala Orion. "Orion malah pukul Kak Aka!" Galaxy duduk ke pangkuan Semesta, menangkup wajah sang pacar. "Sakit tidak, Kak Aka?" tanya Galaxy, di sambut anggukan oleh Semesta.
"Dih, najis banget. Di lempar pakai golok juga si Semesta gak bakal mati, El." Orion merotasikan netranya malas.
"Apa sih Orion! Nakal banget lagian pukul Kak Aka. Nanti bila Kak Aka patah tulang leher bagaimana? Memang Orion mau tanggung jawab, hah?!!" ucap Galaxy galak.
"Ampun, gak deh. Gue bercanda aja. Jangan galak-galak, El. Entar sama kayak nama lo, Galaxy. Galak-si." Orion sengaja menekankan kata Galaxy, membuat anak manis itu mendengus kesal.
"Kak Aka, kita pulang saja boleh tidak? Tidak suka dengan Orion nakal sekali tau! Nanti Aci adukan dengan Bunda, Ayah, Mama dan Papa nya Kak Aka juga. Jangan di biarkan lagi Orion berteman dengan Aci dan Kak Aka." Galaxy beranjak dari pangkuan Semesta.
"Ayo kita pulang, Kak Aka," anak manis itu menarik tangan Semesta, dan Semesta mau tidak mau mengikuti si manis.
"Eh, mau kemana, El? Buru-buru banget, udah selesai makan, memang?" tanya Bintang yang berpapasan dengan Galaxy, karena si kembar itu ingin ke kantin.
"Orion ngeselin, Bintang. Coba sesekali Orion nya di pukul, atau di jewer telinga nya. Gangguin El terus dia, tadi juga pukul Kak Aka. Ngeselin Orion." Galaxy kembali berjalan dengan menarik tangan Semesta, meninggalkan Bintang yang masih mencerna ucapannya.