ARSHAKA SEMESTA JAVIER
Pacarnya memanggil Kak Aka. Semesta suka balap liar, walaupun di larang pacarnya tetap saja dia nekat sembunyi-sembuyi.
Walaupun Semesta suka melanggar larangan pacarnya, jangan ragukan rasa cinta dan sayang Semesta ke pacar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suasana tongkrongan yang biasanya ramai, menjadi sedikit canggung ketika Semesta dan Galaxy tiba beberapa menit lalu ke tongkrongan. Semesta memang sengaja menyuruh teman-temannya datang, tapi tidak menjelaskan untuk apa.
"Kenapa tegang?" tanya Galaxy yang akhirnya membuka suara. "El sama Kak Aka ke sini mau menjelaskan semuanya, tapi kalian malah diam. Ya sudah ini Aci mau pulang lagi aja sam--"
"Oke, pertama gue minta maaf karena kemarin sudah hajar lo. I'm sorry, Lingga," ujar Semesta memulai pembicaraan serius. Lingga hanya mengangguk pelan. "Terus, tentang Meteor? Kalian pasti juga sudah tau, kan?"
"Gue... gak paham. Kenapa Meteor bisa lakuin itu sama Pacar sahabat sendiri? Oke, mungkin karena dia suka Luna. Tapi kok bisa? Gue gak habis pikir." Orion berucap pelan, memang yang paling dekat dengan Yasa itu Orion, jadi ketika dia dapat kabar bahwa Yasa yang memberikan teror pada Galaxy, Orion sempat tidak percaya.
"Oh, kalian udah tau semua? Kalau gitu berarti gue gak perlu jelasin lagi, mending kelon sama Aci di kamar. Sambil bikin Adek bayi, iya gak say--"
Plak!
Geplakan kencang mendarat di kepala Semesta. "Mulutnya loh, Kak Aka!" ucap Galaxy dengan nada kesal, membuat Semesta terkekeh pelan.
"Mulut lo kayak gak ber Tuhan, jingan!" umpat Orion yang ikut merasa kesal. Padahal mereka sedang serius, Semesta malah sempat-sempatnya bercanda.
"Gue masih bingung..." Lingga berucap memelas, dari tadi dia berusaha mencerna ucapan-ucapan dari temannya tapi tetap tidak paham sedikitpun.
"Intinya Yasa ke LN sekarang, dia di pindahin Bokap nya. Padahal itu manusia belum ada jelasin apa-apa, mana belum minta maaf juga kan sama Baby Bos El? Gue mau marah, tapi juga kasihan," ucap Orion, Lingga menundukkan kepalanya merasa bersalah. Karena Adiknya pertemanan yang mereka bangun jadi hancur.
"Gue mewakili Yasa, minta maaf ke kalian semua. Terutama El, gue minta maaf. Kalau bukan karena Adek gue, pasti jadinya gak gini." Aksara yang duduk berdekatan dengan Lingga, menepuk pelan pundak temannya itu.
"Bukan salah lo, jangan sedih gitu lah Bro. Gak cocok banget muka lo di buat sedih." Aksara berucap dengan kekehan kecil. "Udah jangan di pikirin."
"Kayaknya bakal kerasa banget, kalau si Meteor gak ada di antara kita lagi. Dia soalnya yang suka bikin tongkrongan rame, bawa si Ame." Lingga terkekeh pelan, mengingat Yasa yang selalu membawa Ame bersamanya ketika ke tongkrongan. Walaupun memang akhir-akhir ini Yasa sudah tidak pernah membawa Ame lagi.
"Ya mau gimana? Doain yang terbaik aja, semoga nanti si Meteor cepet balik," balas Orion, membuat Lingga mengangguk pelan.