💫 SemestaGalaxy 12 💫

2.6K 219 31
                                        

Galaxy memanyunkan bibirnya melihat Semesta yang masih tidak mau bicara padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Galaxy memanyunkan bibirnya melihat Semesta yang masih tidak mau bicara padanya. Dari tadi pagi pria tampan itu mendiamkan Galaxy, bahkan ketika di dalam mobil juga Semesta diam saja.

Tetapi Semesta mengikuti Galaxy ke kelas, yang membuat Galaxy bingung, Semesta hanya diam sambil memainkan ponselnya.

"Kak Aka, Aci minta maaf loh. Aci sudah janji gak bahas itu lagi," ucap Galaxy dengan suara pelannya membuat Semesta menoleh kearahnya. Galaxy menunduk ketika Semesta menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Semesta menghela napas pelan, lalu menarik Galaxy kedalam pelukannya. "Kakak diam bukannya marah sama Bakso Aci. Kakak cuma kepikiran aja." Semesta berucap sambil mengelus surai anak manis itu.

"Aci yang salah pokoknya, Aci minta maaf." Galaxy mendongak untuk melihat wajah tampan  kekasihnya. "Kak, Aci minta maaf."

Cup~

Satu kecupan ringan mendarat di bibir cantik milik Galaxy. "Kakak bilang kan Aci gak salah, sudah jangan minta maaf terus." Galaxy mengangguk pelan, dan mengeratkan pelukannya pada Semesta.

"EKHM!" deheman keras dari arah pintu kelas membuat Semesta dan Galaxy menoleh kompak. Ada Lingga dan Orion di depan pintu kelas. "Pagi-pagi udah panas aja cuaca." Ujar Lingga. Semesta merotasikan netranya malas melihat kedatangan kedua temannya itu.

"Ingat-ingat aja sih, Bapak Semesta yang terhormat. Kalian sekarang ini ada di mana." Orion menghampiri Semesta dan Galaxy. "Ada CCTV Semesta goblok." Orion berucap sedikit berbisik.

"Itu?" Semesta menunjuk salah satu CCTV yang berada di kelas itu dengan dagunya. "Masalahnya di mana? CCTV doang, yang lihat paling Guru." Semesta berucap dengan santainya.

"Waduh, gak bisa di lawan sih, udah Sepuh. Ajarin dong Puh, sepuh." Orion sedikit meledek. "Gak bisa di lawan Se--"

PLAK!

"Anjing, Baby Bos El. Shh... sakit banget kepala gue." Orion mengusap kepalanya yang terasa berdenyut karena pukulan dari Galaxy. "Buku lo terbuat dari batu, El? Sakit banget buset kepala gue."

"Lagian ngeledek banget, ngeselin tau gak. Nanti El tinju baru tau rasa!" Galaxy berucap kesal, dan Semesta yang melihat Galaxy kesal malah terkekeh kecil. Pacarnya itu sangat menggemaskan bila dalam mode kesal.

"El... El... Muka lo itu bayi, gak cocok kalau mau jadi petinju." Lingga berucap sambil terkekeh pelan, pria itu kemudian menaruh tas nya di meja dan duduk di kursinya.

"Terserah El, lagian Kak Aka juga gak larang El jadi petinju. Iya kan, Kak?" tanya Galaxy, membuat Semesta mengangguk pelan. "Tuh, Kak Aka izinin, nanti El latihan Tinju bareng Kak Aka." Lanjutnya merasa menang.

"Mending Kak Aka lo itu suruh balik ke kelasnya, El. Bentar lagi bel masuk bunyi." Ucap Lingga pada Galaxy, tapi yang dia lihat Galaxy malah mengeratkan pelukannya pada Semesta.

Universe (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang