💫 SemestaGalaxy 23 💫

2.1K 213 53
                                        

Perlu vote sama komen yang banyak nih.

Hari ini adalah hari pertama ujian Semesta dan Galaxy, Keduanya datang lebih awal ke sekolah agar bisa meluangkan waktu untuk belajar lagi sebelum memulai ujian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini adalah hari pertama ujian Semesta dan Galaxy, Keduanya datang lebih awal ke sekolah agar bisa meluangkan waktu untuk belajar lagi sebelum memulai ujian. Semesta berada di kelas Galaxy sekarang, karena anak manis itu yang meminta agar Semesta belajar di kelasnya saja.

"Jadi Kak Aka, Aci ini sebenarnya sangat ingin fokus belajar. Tapi tadi kan Kak Aka menolak Aci untuk membeli ice cream terlebih dahulu, nah itu penyebab membuat Aci tidak fokus belajar." Galaxy berucap dengan kedua tangan menopang dagunya, sambil menatap Semesta yang duduk di sampingnya.

"Alasan, kan tadi Kakak bilang habis pulang sekolah kita beli. Ini masih pagi lagian, Ci. Mau makan ice cream? Nanti sakit perut, Kakak biarin aja," balas Semesta tetap fokus pada bukunya.

"Jahat Kak Aka! Gak sayang lagi Kak Aka nih sama Aci. Tau kok Aci, Kak. Harusnya bila sudah tidak sayang itu bilang, Kak. Jangan permainkan Aci seperti ini, Aci juga punya perasaan tau!" Semesta menoleh kearah Galaxy, dan mengecup gemas pipi bulat Galaxy.

"Drama banget heran. Perkara gak di beliin ice cream doang. Gini, Bakso Aci kesayangan Kakak. Sekarang masih pagi, dan udaranya juga cukup dingin. Nanti bila Aci memakan Ice cream, takutnya malah sakit perut." Semesta menangkup pipi bulat Galaxy, agar anak manis itu menatapnya ketika dia berbicara.

"Tapi kan Kak Aka... Aci mau ice cream loh. Nanti Aci gak fokus ulangannya... Kak Aka. Aci baru mengingat sesuatu." Galaxy berucap serius, membuat Semesta mengerutkan alisnya bingung. Kali ini apalagi yang ada di pikiran pacarnya itu.

"Aci kan bilang dengan Kak Aka ingin tato. Nah, Aci sudah bilang dengan Bunda dan Ayah, katanya boleh saja. Tapi jangan besar-besar tatonya. Jadi, nanti temani Aci untuk membuat ya!" ucap Galaxy sambil menggoyang-goyangkan lengan Semesta.

"Bohong banget, kapan bilangnya? Nanti Kakak tanyain ulang sama Bunda. Kalau bohong, hidungnya nanti jadi Pinokio. Mau memang?" tanya Semesta, dan Galaxy menggeleng ribut.

"Tidak, tidak. Aci tidak berbohong, kok. Bila Kak Aka tidak percaya, tanya saja nanti dengan Bunda dan Ayah," ujar Galaxy, Semesta mengangguk setuju. Mungkin setelah pulang sekolah nanti, dia akan kerumah Galaxy untuk menanyakan hal tersebut.

Brak!

Gebrakan di meja Galaxy membuat Galaxy sedikit terkejut, setelahnya dia mendengus kesal melihat siapa yang menggebrak mejanya.

"Belajar, jangan pacaran aja pagi-pagi. Nanti gak lulus, baru tau rasa. Oh iya, Ta. Hari ini ke tongkrongan, ngum--"

"Bilijir, jingin picirin iji pigi-pigi. Tapi malah ngajak Kak Aka nongkrong! Dasar Lingga manusia tidak bisa bercermin!" Galaxy berucap kesal, dan Lingga hanya cengengesan melihat Galaxy yang kesal padanya.

"Gue bisa bercermin, El. Masa bercermin doang gak bisa." Lingga ingin mengusak rambut Galaxy, tapi tangannya di tahan oleh Semesta.

"Cari kesempatan dalam kesempitan mulu lo, jing. Gue bogem baru tau rasa." Semesta berdiri dari duduknya, melihat ke sekitar, setelahnya dia mengecup pelan bibir Galaxy. "Kakak ke kelas, ya? Aci jangan mau di pegang-pegang sama si bajing Lingga ini." Semesta melirik kearah Lingga yang merotasikan netranya malas.

Universe (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang