Ello menatap kearah Zain saat merasa pria itu tak mengambil makanan lagi sekarang, dengan mulut yang masih terus mengunyah makanan ia menatap kearah pria itu dengan kedua pipi mengembung.
Tatapan itu ia berikan pada pria itu karena sekarang ia belum bisa berbicara karena makanan didalam mulutnya masih sangat banyak, ia memang suka sekali makan dengan mulut mengembung seperti ini karena itu sudah kebiasaan sejak kecil ia sendiri merasa aneh dengan itu semua.
"Kenapa?"tanya Zain saat merasa tatapan Ello terus mengarah padanya, ia merasa jika pemuda itu ingin mengatakan sesuatu tapi terhalang dengan mulut penuhnya.
Terlihat pemuda itu dengan cepat mengunyah makanan miliknya sebelum mengambil air untuk ia tegak.
"Kenapa kamu nggak makan lagi? Ini masih banyak banget,"tanya Ello setelah makanan yang ada didalam mulutnya habis, ia ingin bertanya tentang itu semua sejak tadi karena merasa jika Zain makan sangat sedikit, atau pria itu tak suka makan bersama dengannya? Tapi itu tak mungkin karena tadi pria itu sendiri yang mengajaknya makan bersama.
"Aku sudah kenyang. Kalau memang kamu bisa menghabiskan semuanya maka lakukan itu, tapi kalau tak bisa tinggalkan."ujar Zain apa adanya, karena ia memang sudah sangat kenyang sekarang, makanan yang dibawakan suruhannya lumayan banyak dari porsi makannya.
Terlihat Ello menunduk setelah mendengar jawaban dari pria itu, kedua mata bulat itu menatap kearah beberapa makanan yang masih terlihat cukup banyak sekarang. Ia bingung bagaimana cara menghabiskan semuanya karena jujur saja ia sudah makan banyak sekali.
Ia menganguk sebelum melanjutkan acara makannya, Ello memutuskan untuk memakan apa saja yang bisa dirinya makan sekarang, jika nanti ia merasa kenyang maka ia akan meninggalkan makanan itu.
Cukup lama Zain memperhatikan Ello makan sebelum pemuda itu meletakan cangkir yang baru saja dia gunakan. Setelah makanan yang ada tinggal sedikit, "aku kenyang,"ujar pemuda itu dengan senyuman kecil menatap kearah Zain, membuat pria itu secara refleks ikut tersenyum juga.
"Bisa kita bicara sekarang?"tanya Zain karena merasa jika sekarang waktu yang tepat untuk membicarakan semua yang tadi belum sempat ia katakan. Selagi menunggu makanan yang mereka makan terolah dengan baik, maka ia ingin berbicara dengan pemuda itu lebih dulu.
Ello menganguk saat mendengar perkataan pria itu, karena ia merasa penasaran apa yang ingin pria itu katakan padanya.
"Tadi aku sempat mengatakan jika aku yang akan bertanggung jawab atas anak yang sekarang ada didalam kandunganmu 'kan? Itu bukan hanya tentang menjaga kamu dan juga anak yang sekarang kamu kandung dari jauh, aku ingin menjaganya sendiri secara langsung, melihat bagaimana perkembangannya, melihat apa saja yang dia butuhkan dimasa pertumbahannya. Aku ingin kita tinggal bersama sebagai orang tua kandung dari bayi ini, aku tak ingin dia tahu jika ternyata ayah kandungnya sendiri tega meragukannya. Aku ingin anak ini tumbuh dengan kasih sayang yang sangat luar biasa, tanpa harus tahu bagaimana ayah kandungnya, aku ingin dia tak merasakan apa yang sekarang kamu rasakan karena luka yang di perbuat oleh Reza."
Zain menatap kearah Ello yang sekarang terlihat kebingungan dengan perkataan yang baru saja ia ungkapkan. Dengan kata lain, semua yang ia katakan barusan bermaksud ingin menjadi ayah kandung dari anak yang sekarang ada didalam kandungan Ello, bukan hanya sekedar menjadi seorang pamannya. Ia ingin anak itu mempunyai keluarga yang lengkap dan juga baik demi pertumbuhannya mentalnya.
Ello terdiam mendengar semua yang Zain katakan. Bukannya tadi pria itu ingin melakukan ini semua karena merasa harus menjaga anak yang ada didalam kandungannya sebagai seorang paman bagi bayinya, tapi sekarang Zain berkata seakan-akan dia siap menjadi ayah kandung untuk anak yang sekarang ada didalam kandungannya, tanpa harus menjadi paman bagi anaknya.
"Ayah kandung? Bukannya tadi kamu mengatakan jika hanya ingin menjadi paman baginya saja?"tanya Ello dengan mengatakan hal yang ada didalam pikirannya sekarang.
Zain menghembuskan napas berat miliknya saat memdengar pertanyaan itu, ia sudah menduga jika Ello akan mempertanyakan semuanya karena semalam ia hanya mengatakan jika ia melakukan itu semua demi keponakannya tak lebih, namun sekarang ia malah mengatakan jika dirinya ingin menjadi ayah kandung untuk anak ini, sudah pasti Ello akan berpikir hal aneh tentang dirinya yang tak sesuai dengan perkataannya sendiri.
"Maaf karena membuatmu merasa bingung dan aneh sekarang. Tadinya aku memang ingin menjadi paman saja bagi anak yang ada didalam kandunganmu, tapi setelah aku memikirkan semuanya lagi. Bukan kah jika aku hanya akan menjadi pamannya saja kita akan hidup berjauhan? Aku tak bisa melihat bagaimana perkembangannya, melihat pertumbuhannya didalam tubuhmu. Kamu tentu tak ingin hanya tinggal bersama denganku saja tanpa hubungan yang jelas 'kan? Itu sama saja akan menyakiti dirimu sendiri karena perkataan orang-orang yang mempertanyakan tentang ayah kandung anak ini. Apa lagi saat tahu kamu tinggal bersama denganku tanpa hubungan yang jelas, itu semakin membuat orang-orang merasa penasaran. Kalau pun kamu kembali tinggal di kosmu kembali, bukan kah itu akan sama saja? Orang-orang akan merasa penasaran."
Zain menatap kearah Ello yang mulai menunduk sekarang, ia tahu pasti pemuda itu merasa sangat bingung sekarang. Sama seperti dirinya tadi, karena ia bingung bagaimana cara agar mereka semua aman, sehingga pemikiran tentang pernikahan itu terlintas.
"Kita hanya akan menikah diatas kertas saja, aku akan memberitahu orang-orang jika diriku sudah menikah agar tak ada hal aneh terjadi nantinya. Aku akan memastikan keamananmu nantinya. Setelah itu semua aku berjanji kita hanya akan tinggal bersama dan merawat anak ini bersama saja tak lebih, aku tak akan menuntut kamu untuk menjadi istri yang baik karena pernikahan ini hanya kita lakukan demi kebaikan kamu dan juga bayimu."
Ello meremat tangannya sendiri saat mendengar semua penjelasan yang Zain berikan sekarang, entah kenapa ia selalu salah paham dengan perkataan yang pria itu utarakan. Ia bingung disini dirinya yang memang kurang mengerti atau perkataan Zain yang terlalu dewasa sehingga ia sulit untuk mengerti, tapi sekarang saat mengerti ia mulai sadar satu hal jika semua ini Zain lakukan demi anak yang sekarang ada didalam kandungannya.
Semua ini demi kebaikan anak yang ada didalam kandungannya, ia sendiri juga tak ingin anaknya tahu bagaimana ayah biologisnya karena itu pasti akan sangat menyakitkan. Tapi disini lagi dan lagi Zain yang harus berkorban, kenapa pria itu tak memikirkan dirinya sendiri lebih dulu sebelum membantunya keluar dari masalah yang ada.
Bersambung...
Votmen_
#agar rajin update double, beli dulu buku mas duda sama Alexnya sisa satu masing-masing, yang minat hubungin ig gue buat minta linknya, rara_5067 pp nya sama kayak wattpad, dua buku itu habis malam ini, besok update 10 ch sekaligus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Responsibility {TERBIT}
RomanceZain Alucas, terkenal dengan sifat tak tersentuhnya. Ia memiliki seorang adik yang sangat nakal, sehingga membuat seseorang dalam masalah besar karena ulah adiknya itu. Karena kejadian itu semua, ibu Zain memutuskan untuk mengirim adik nya keluar ne...