Zain yang sejak tadi hanya mendengarkan apa yang tengah terjadi tadi langsung saja berjalan mendekat, untungnya saja saat mendengar suara bel dirumahnya ia langsung mengikuti Ello, kalau tidak mungkin ia tak akan tahu apa yang tengah terjadi sekarang.
Rasanya cukup mengejutkan melihat Reza datang kesini secara tiba-tiba, ia mengira adiknya itu akan menetap diluar negeri karena itu pilihannya sendiri, tapi nyatanya sekarang adiknya itu telah kembali dengan mengatakan jika dia ingin memperbaiki semuanya? Itu semua sudah terlambat sekarang, karena sekarang Ello sudah menjadi miliknya. Ia tak akan pernah membiarkan pemuda itu kembali bersama dengan Reza apapun yang terjadi, sekalipun pemuda itu sendiri yang menginginkan itu semua ia tak akan membiarkan semua itu terjadi, karena sekarang pemuda itu miliknya, hanya miliknya bukan milik orang lain lagi.
"Apa yang tengah terjadi sekarang?"ujar Zain dengan berjalan mendekat, tatapan itu mengarah pada kedua tatapan tajam milik adiknya yang sama sekali belum berubah sekarang, selalu melakukan hal yang menurutnya sendiri benar tanpa mendengarkan penjelasan apapun itu. Tangan Zain secara refleks menarik Ello agar berdiri dibelakangnya, dan itu semua tak lepas dari perhatian Reza sejak tadi.
"Seharusnya gue yang tanya sama lo apa-apaan ini semua? Tadinya gue ngerasa kalo Ello udah manfaatin lo, cuman saat ngeliat sendiri apa yang lo lakuin sekarang, gue ngerti jika disini bukan hanya kesalahan Ello aja cuman lo juga salah. Apa pantas seorang kakak mengambil milik adiknya sendiri? Lo nggak malu?"
Zain tersenyum kecil mendengar itu semua, ia sudah mengatakan tadi jika adiknya itu selalu mengatakan apa yang ada didalam pikiran sempitnya tanpa melihat apa yang sedang terjadi sekarang.
Ia merasakan genggaman dipakaian miliknya, membuat Zain yang ingin mengatakan sesuatu langsung mengurungkan niatnya itu. Ia menatap kearah Ello yang sepertinya tak ingin dirinya mengatakan hal apapun sekarang, pemuda itu berjalan kearah Reza sebelum tersenyum kearah adiknya itu, membuat ia merasa bingung, tak mungkin Ello akan kembali bersama dengan adiknya kan? Ia tak bisa membayangkan jika itu semua sampai terjadi.
"Biar aku yang mengatakan semuanya."ujar Ello dengan menatap kearah Zain, ia tak ingin ada kesalah pahaman antara adik dan juga kakak itu karena dirinya, ia akan meluruskan semuanya tanpa tersisa apapun.
"Dulu selama bersama denganmu aku merasa sangat bahagia karena pada akhirnya cinta yang kumiliki akhirnya terbalaskan. Aku merasa tak ada masalah kalau kamu masih belum mencintaiku karena cinta datang karena terbiasa kan? Kita sudah bersama selama dua bulan lebih atau tiga bulan aku sedikit melupakan itu semua. Tapi rasa cinta yang ada didalam diriku dengan perlahan menghilang karena kejadian di bar itu, aku mengira kamu hanya menjadikan ku pelayan saja itu sudah cukup, tapi apa yang kamu lakukan? Kamu menyentuhku tanpa adanya persetujan apapun,"
Ello menarik napas cukup dalam, saat harus mengingat semua kejadian itu. Ia merasa kembali membuka luka yang baru saja sembuh sekarang, tapi tak apa ia tak mempermasalahkan itu semua karena sekarang yang terpenting tak ada kesalah pahaman antara adik dan juga kakak itu.
"Kamu tahu betapa hancurnya aku? Aku mengira setelah melakukan itu semua kamu masih bisa menjagaku dengan mengantarku pulang atau menjagaku disana atau mungkin meminta maaf? Tapi apa? Saat aku sadar kamu tak berada disana lagi, kamu meninggalkanku disana sendirian, aku tak bisa membayangkan jika ada orang jahat yang datang kedalam kamar itu waktu itu, mungkin aku sudah tiada sekarang. Aku hancur setiap kali pemikiran itu datang kedalam diriku sehingga membuatku hampir tertabrak mobil, kamu tak akan tahu tentang semua itu kan? Disaat itulah aku bertemu dengan Zain, pria yang mau menyelamatkanku dari kemarahan orang-orang, dia menjagaku dirumah sakit, sampai dia harus pergi keluar kota selama seminggu. Aku sendirian dirumah sakit untuk menyembukan luka tertabrak itu, aku mencoba meyakinkan diriku kalau semua nya akan baik-baik saja dan aku bisa bertemu denganmu nanti dan meminta untuk mengakhiri semuanya. Pada saat itu aku memang masih sangat mencintaimu, tapi karena itu semua rasa cinta itu berubah menjadi rasa takut."
Ello mengepalkan kedua tangannya, berusaha menahan semua perasaan campur aduk yang sekarang mulai mendatangi dirinya sekarang.
"Semuanya terasa jauh lebih menyakitkan saat aku tahu jika ada satu nyawa lagi mulai tumbuh bersama denganku. Bagaikan jatuh tertimpa reruntuhan, aku merasa jika semuanya datang secara tiba-tiba dan juga bersamaan. Aku nggak bisa berpikir dengan baik sehingga langsung datang kerumah ini untuk bertemu denganmu, tapi apa yang aku dapatkan perkataan kotor, dihina sama seperti sekarang. Kamu bisa menuduh seseorang tanpa bukti apapun karena hanya mengikuti apa yang kamu pikirkan. Saat itu aku ngerasa hancur banget, semuanya kacau karena waktu itu cintaku hancur, dan sekarang anak yang aku kandung tak mendapatkan keadilan apapun. Kamu tahu? Lagi dan lagi pria yang tadi kamu tuduh datang, tatapannya terlihat sangat khawatir, dia mendatangiku untuk memberikan semangat. Menawarkan diri untuk mempertanggung jawabkan semuanya walaupun dia tak melakukan semua ini,"
Ello menatap kearah Zain yang terus menatap kearahnya sejak tadi, senyuman manis ia berikan untuk pria itu, ini mungkin saatnya ia mengatakan semuanya tanpa tersisa apapun.
"Kami sudah bersama selama satu minggu lebih, saling bercerita satu sama lain, saling mengerti bahkan saling mencintai. Aku sendiri bingung sejak kapan dia mulai masuk kedalam hatiku, karena dulu aku masih yakin jika hati ini hanya untukmu. Tapi itu semua terasa berbeda saat bersama dengan Zain, aku ngerasa dihargai, dimengerti, dihormati dan selalu diberi kasih sayang yang luar biasa. Dia tak pernah mempermasalahkan tentang bagaimana keluargaku ataupun hal yang lainnya, itu yang membuatku menyukai dia."
Ello membalik tubuhnya setelah mengatakan itu semua, ia sengaja menatap kearah Reza kembali sekarang setelah puas mengungkapkan apa yang ia rasakan selama ini pada Zain, pria yang sekarang ia cintai.
"Mungkin takdir sengaja melakukan semua ini, dengan mempertemukan kita berdua terlebih dahulu agar kita bisa belajar dari semua hal yang terjadi. Jika hanya cinta saja itu sama sekali tak cukup, karena setiap hubungan pasti membutuhkan dukungan satu sama lain. Apa lagi hanya cinta sepihak, sekarang aku sudah menemukan seseorang yang baik untukku dan juga anak ini. Kamu bisa menikmati masa mudamu sekarang, bersenang-senanglah, semoga nanti setelah kamu bisa lebih dewasa lagi, akan ada orang yang tepat untukmu nantinya."ujar Ello dengan senyuman miliknya.
Tak ada rasa sakit sedikitpun saat mengatakan itu semua, karena sekarang ia sudah membiarkan semua yang terjadi selama ini sebagai kenangan masa lalu yang ia miliki, sekarang saatnya mereka membuka lembaran baru dengan orang yang baru juga.
Bersambung...
Votmen_
KAMU SEDANG MEMBACA
Responsibility {TERBIT}
RomansaZain Alucas, terkenal dengan sifat tak tersentuhnya. Ia memiliki seorang adik yang sangat nakal, sehingga membuat seseorang dalam masalah besar karena ulah adiknya itu. Karena kejadian itu semua, ibu Zain memutuskan untuk mengirim adik nya keluar ne...