Part 2

9.5K 480 8
                                    

Zain masih terdiam di tempat nya tadi, setelah mendengar semua penjelasan yang adiknya itu berikan entah kenapa ia merasa kasihan dengan pemuda yang tengah Reza permainankan sekarang.

Memang sekarang pasangan sesama sudah mulai banyak dan juga tak terlalu menjadi masalah untuk masyarakat yang ada, tapi Zain masih merasa kasihan pada pemuda itu yang sudah berani menyatakan cintanya terlebih pada adiknya itu karena butuh keberanian yang sangat luar biasa agar bisa mengatakan itu semua, walaupun pada akhirnya pemuda itu hanya menjadi bahan mainan adiknya itu saja.

Entah bagaimana perasaan pemuda itu saat tahu jika ia telah di permainankan oleh Reza dan juga teman-teman adiknya itu, pasti rasanya sangat menyakitkan.

Zain berharap adiknya bisa dengan cepat mengerti semuanya dan segera menerima pemuda itu dengan baik karena sangat jarang ada pemuda seperti itu yang rela mengatakan semuanya lebih dulu, karena kebanyakan pasti lebih mementingkan harga dirinya namun pemuda itu? Zain berharap adiknya bisa segera membalas cinta yang pemuda itu berikan atau meninggalkan dia sekarang juga agar semuanya tak berjalan semakin jauh, sehingga rasanya akan jauh lebih memyakitkan lagi.

Zain sendiri merasa jika semua ini pasti yang terbaik untuk adiknya itu karena sudah bertemu dengan pemuda yang pasti sangat baik, karena sudah mau mengatakan semuanya dengan jujur lebih dulu. Sedangkan ia sendiri sudah menunggu semua itu sejak lama namun tak ada satupun orang yang mendekati dirinya, mungkin karena sifat dingin yang selalu ia berikan sehingga membuat orang-orang merasa segan jika harus bersama dengannya, takut sifatnya akan sama saja jika mereka bersama, padahal itu tak mungkin.

Semua sifat ini ada karena ia ingin membuat orang-orang merasa takut dengannya, sehingga tak berani mengusik hidupnya dan juga keluarganya, tapi nyatanya itu malah menjadi penghalang untuknya menemukan pasangan yang terbaik didalam hidupnya. Mungkin ia harus menunggu lebih lama lagi untuk itu semua, karena takdir bisa datang kapan saja dan dimana saja tak memikirkan di mana tempat yang tepat untuknya berlabuh, jadi tugasnya hanya menunggu itu semua.

****

Tubuh kecil dengan selimut tipis membungkus tubuhnya itu terlihat sangat bergetar, dengan isakan tangis yang terdengar sangat lirih karena takut membuat orang-orang yang ada ditempat ini merasa terganggu sehingga menyebabkan dirinya dalam masalah sekarang.

Pikiran itu kembali mengarah pada kejadian tadi, dimana ia dipaksa ikut bersama dengan pria yang sangat ia cintai untuk mendatangi salah satu club yang ada, ia cukup sering dibawah kesini namun kejadian sekarang sangat berbeda dengan yang terjadi biasanya, karena biasanya ia hanya disuruh menuangkan minuman saja untuk kekasihnya dan juga teman-teman kekasihnya itu namun tadi.

Setelah minum dengan sangat banyak, kekasihnya itu malah menariknya dengan kasar kesalah satu tempat dimana ada banyak suara-suara desahan terdengar, ia merasa sangat takut sehingga berbicara ataupun berteriak rasanya tak bisa karena banyak suara musik yang membuat orang lain tak mendengar suaranya, dengan sangat kasar pria yang sudah ia anggap sebagai rumah sendiri dan juga ia anggap sebagai bagian dari hidupnya sendiri melecehkan dirinya dengan sangat kasar.

Ini semua tak bisa dikatakan hal biasa yang sepasang kekasih lakukan, karena ia tak pernah memberi izin untuk menyentuh tubuhnya, apa lagi dengan sangat kasar seperti tadi. Ia memang rela merendahkan harga dirinya untuk mengatakan semua yang ia rasakan tentang pria yang berhasil mencuri hatinya itu, menyatakan perasaannya selama ini sampai pria itu menerimanya dengan baik, tapi apa yang terjadi sekarang?

Tubuh itu dengan perlahan mulai mendudukan dirinya, dengan tangan yang terlihat bergetar dengan sangat hebat, kejadian ini semua berhasil membuatnya sadar jika cinta sepihak saja itu sama sekali tak cukup karena itu bisa membuat orang lain memperlakukan kita dengan seenaknya.

Setiap perkataan yang tadi Reza ucapkan masih terdengar di telinganya sekarang, sehingga rasanya sangat memusingkan. Walaupun itu semua belum tentu benar karena orang yang tengah mabuk itu tak sadar dengan perkataannya sendiri, namun setiap orang yang tak sadarkan diri pasti mengatakan semuanya dengan sangay jujur.

"Lo tau? Selama sebulan ini gue sama sekali nggak cinta sama lo hahahahaha, lo terkejutkan? Kejutan! Hahahaha, lo pasti ngerasa kalo cinta lo akhirnya terbalas kan? Lo ngerasa jadi paling sempurna karena pria yang terkenal sangat tampan ternyata menjadi pacar lo? Hahahaha, bodoh! Gue nggak semudah itu suka sama seseorang, terlebih itu pada pemuda miskin kayak lo! Apa yang menarik dari diri lo ini? Nggak ada! Intinya gue nggak pernah cinta sama lo, lo cuman mainan saat gue gabut doang."

Semua perkataan itu seakan-akan berputar didalam pikirannya seperti rekaman rusak yang membuatnya merasa sangat pusing. Ternyata semua yang Reza lakukan untuknya hanyalah permainan, sedangkan dirinya begitu bahagia bisa mendapatkan semuanya, karena pada akhirnya ia bisa bersama dengan pria yang sudah membuatnya jatuh hati itu sekarang, ia merasa sangat-sangat bahagia untuk itu semua, tapi nyatanya semua itu hanyalah kebohongan yang sialnya membuat ia semakin jatuh dalam pesona yang pria itu berikan.

"Kenapa? Kenapa semua ini harus terjadi? Kenapa aku harus mencintainya? Kenapa hati ini bisa mencintai pria bajiangan seperti itu?"gumam pemuda itu, tangan kecil itu terlihat bergetar saat menahan dirinya agar bisa berdiri dengan tegak dan memakai kembali pakaian miliknya yang sudah berpencar tak tahu dimana lagi.

Ia ingin segera keluar dari ruangan yang membuatnya menjadi seperti ini, sekaligus ruangan yang menjadi saksi bagaimana cintanya di buang begitu saja. Mungkin setelah semua yang terjadi ini, ia akan mencoba pergi dari kehidupan Reza dan menganggap jika semua yang terjadi tadi malam hanyalah mimpi buruk didalam hidupnya.

Pemuda itu bernama Ello Maza yang baru saja berusia 22 tahun, ia merasa telah sangat salah mencintai seseorang. Cinta yang ia harap akan mengantarkan dirinya pada kebahagiaan yang sangat luar biasa, nyatanya sangat jauh dari kata itu semua.

Baru satu bulan ia merasa sangat bahagia dengan apa yang terjadi didalam hidupnya sekarang, namun itu semua sudah diambil begitu saja dengan mudahnya, seakan-akan apa yang ia dapatkan selama satu bulan ini hanyalah sebuah titipan yang akan diambil kembali oleh pemiliknya, jika menginginkan barangnya kembali.

"Bagaimana aku harus menjalani semuanya dengan baik lagi sekarang? Karena setiap kedua mata ini tertutup pasti bayangan akan kejadian yang kamu lakukan langsung terlihat sangat jelas. Aku sangat takut sekarang .... "gumam Ello dengan tangan yang berusaha mengenakan kembali pakaian yang sudah ia temukan sekarang.

Ia bingung, apa yang harus ia lakukan setelah semua ini terjadi?

Bersambung...

Votmen_

Responsibility {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang