Ello mendongak saat tak mendengar suara Zain lagi, ia memang diam sejak tadi karena ingin pria itu mengatakan semua yang dia rasakan tanpa tersisa apapun, ia tahu jika sekarang yang pria itu butuhkan hanya pendengar yang baik. Tapi sepertinya sekarang Zain sudah selesai bercerita karena sekarang pria itu hanya diam tanpa mengatakan hal apapun lagi.
"Udah semua? Kamu bisa mengatakan semuanya lagi sekarang, aku akan mendengarkan semuanya."ujar Ello dengan terus mendongak, karena sekarang Zain masih terus memeluk tubuhnya, membuat ia merasa nyaman untuk itu semua.
Zain menunduk saat mendengar suara Ello sekarang, ia terlalu menikmati pelukan mereka sehingga secara tak sadar melamun tadi, sekarang ia membalas tatapan pemuda itu sebelum menunduk agar bisa mencium hidung mancung Ello dengan pelan, pemuda itu hanya mengerjab dengan pelan saat mendapatkan itu semua sebelum tersenyum kecil.
"Tidur?"tanya Zain saat melihat Ello kembali dalam posisi awalnya dengan terus memeluk tubuhnya dengan sangat nyaman. Pemuda itu hanya menganguk dengan pelan sebagai jawaban membuat ia langsung melepaskan pelukan mereka.
"Tidur. Ini sudah sangat larut, takutnya hal seperti ini berpengaruh pada anak kita nantinya."ujar Zain dengan meraih beberapa bantal untuk membuat posisi tidur Ello lebih nyaman lagi, karena biasanya ia selalu melakukan semua ini saat pemuda itu berada diluar.
Ello menganguk tanpa mengatakan hal apapun, ia menurut dengan membaringkan tubuhnya sekarang. Tangan itu menggenggam tangan besar milik Zain dengan sangat erat, membuat pria itu yang ingin segera beranjak dari sana menghentikan pergerakannya dengan tatapan bertanya kearah pemuda itu sekarang. Ini sudah sangat larut, ia juga ingin tidur sekarang karena biasanya saat pemuda itu sudah akan tidur maka ia akan tidur juga, hanya saja bukan disebelah pemuda itu melainkan tidur dibawah dengan kasur tipis yang sengaja ia siapkan.
"Aku sudah bilang jika kita akan memulai semuanya dari awal lagi kan? Kalau begitu sebagai langkah pertama, aku ingin kita tidur bersama diatas ranjang yang sama karena kita sudah menikah 'kan? Tak ada yang melarang jika kita ingin melakukan itu semua."ujar Ello, karena ia merasa berbeda saat melihat Zain akan tidur ditempat lain.
Mungkin jika mereka belum saling terbuka seperti tadi dan ia belum menyadari semuanya maka ia akan membiarkan apa yang akan Zain lakukan, tapi sekarang mereka sudah saling mengatakan apa yang mereka rasakan satu sama lain, sehingga membuat ia merasa jika tak ada salahnya jika mereka tidur ditempat yang sama bukan? Tak ada yang melarang untuk itu semua karena mereka sudah menikah sekarang, ia ingin ini semua sebagai langkah pertama menjadi pasangan.
Zain tersenyum kecil mendengar itu semua, dengan pelan ia mulai ikut membaringkan tubuhnya disamping Ello dengan tatapan mengarah pada langit-langit kamar miliknya, ia merasa sedikit canggung entah kenapa. Mungkin karena ini pertama kalinya ia tidur bersama dengan pemuda yang sangat ia cintai sehingga membuat semua ini terjadi, ia terlalu gugup sehingga merasa canggung sekarang.
Zain tersentak saat merasakan tangan Ello berada dirambut tebal miliknya, dengan pelan ia memiringkan tubuhnya agar bisa menatap pemuda itu sebelum tersenyum saat melihat Ello juga tengah tersenyum menatapnya.
"Kamu merasa aneh nggak sih? Soalnya aku ngerasa sedikit gugup sekarang."ujar Ello yang merasakan hal yang sama seperti Zain sekarang, ia tak pernah tidur bersama dengan seorang pria sebelumnya, karena selama seminggu ini mereka hanya tidur didalam kamar yang sama bukan satu ranjang.
"Iya. Kita butuh terbiasa akan semua ini sekarang, karena bagaimana pun kita pasti akan tidur diranjang yang sama seperti sekarang, cepat atau lambat."ujar Zain dengan tatapan terus mengarah pada wajah menggemaskan si manis. Selama ini ia tak pernah memperhatikan wajah pemuda itu selama ini karena takut pemuda itu merasa tak nyaman, tapi sekarang ia bisa melakukan itu semua tanpa harus merasa takut jika Ello akan merasa tak nyaman.
Cukup lama mereka berada diposisi yang sama, sebelum Zain tersenyum saat melihat Ello mulai tidur sekarang. Sejak tadi pemuda itu terus berbicara dengan dirinya sehingga sekarang tertidur sendiri karena merasa mengantuk. Ia masih tak menyangka jika dalam satu hari semua ini bisa terjadi begitu saja, hari ini penuh dengan kejutan karena tadi siang ia merasa campur aduk antara merasa sedih dan juga marah, tapi sekarang ia bisa merasa bahagia di hari yang sama. Memang hari yang penuh kejutan untuknya, Zain akan selalu mengingat hari ini terus disepanjang hidupnya, karena hari ini ia merasa sangat-sangat bahagia.
*****
Reza mengcuci wajahnya dengan sangat kasar saat merasa jika mualnya sudah menghilang sekarang, selama seminggu ini ia selalu merasa mual dan juga tak enak badan entah kenapa. Karena ini semua kesibukannya jadi terganggu, terlebih sekarang ia baru pindahan bersama dengan ibunya kesini, semakin susah ia untuk mengatasi semuanya.
Selama ini ia tak pernah merasa mual sehebat ini, atau merasa sakit seperti sekarang, kalaupun terjadi paling hanya berlangsung tiga hari paling lama, tapi ini? Sejak ia datang kesini semua hal ini terjadi membuat ia merasa sangat muak.
"Reza? Kamu masih didalam nak?"tanya Rena saat merasa jika sudah cukup lama anaknya itu berada didalam kamar mandi, ia merasa sangat khawatir dengan kondisi anaknya karena sejak mereka sampai disini, Reza selalu merasa mual setiap pagi dan juga malam saat larut malam seperti ini. Karena ini semua, kuliah anaknya itu menjadi terganggu dan juga ia merasa sangat khawatir, ia ingin mengatakan pada anaknya itu juga semua ini bisa terjadi karena sekarang pemuda yang dulu sempat anaknya itu pacarin sedang mengandung, oleh karena itu sekarang anaknya bisa merasa mual hebat seperti ini. Ia dulu juga merasakan hal yang sama saat mengandung Zain, sehingga menyebabkan suaminya mengalami mual yang sangat hebat, mungkin sekarang Reza merasakan hal yang sama.
Reza membuka pintu kamar mandi, sebelum menatap kearah ibunya yang tengah menatapnya dengan tatapan khawatir, ia merasa ibunya tahu tentang apa yang terjadi pada dirinya sekarang karena sejak kecil ia tak pernah merasakan ini semua, tapi sekarang?
"Apa ibu tahu kenapa ini semua bisa terjadi padaku?"ujar Reza dengan tatapan mengarah pada ibunya.
"Ibu sudah sering mengatakan ini semua sama kamu kan? Jika ini semua terjadi karena sekarang kekasihmu tengah mengandung, itu sebabnya kamu bisa merasakan ini semua. Tapi setiap kali ibu mengatakan itu semua kamu tak pernah ingin mendengarkan semuanya. Kamu lihat sendiri sampai sekarang mual hebat masih kamu rasakan karena memang kekasihmu tengah mengandung diluar sana, tapi kamu memilih untuk mengabaikan semuanya."
Bersambung...
Votmen_
KAMU SEDANG MEMBACA
Responsibility {TERBIT}
RomanceZain Alucas, terkenal dengan sifat tak tersentuhnya. Ia memiliki seorang adik yang sangat nakal, sehingga membuat seseorang dalam masalah besar karena ulah adiknya itu. Karena kejadian itu semua, ibu Zain memutuskan untuk mengirim adik nya keluar ne...