Ello menatap kearah makanan yang baru saja bik Surti bawakan, semua makanan itu terlihat sangat menggoda seleranya. Ia tersenyum saat menatap kearah makanan yang ada, sebelum hidungnya mencium sesuatu yang aneh, dengan cepat Ello langsung menatap kearah samping dimana bik Surti baru saja meletakan sambal untuk mereka makan nanti, perutnya langsung terasa aneh membuatnya ingin muntah.
Ello langsung menutup mulutnya sebelum berlari kearah pintu toilet yang ada di dapur ini, membuat bik Surti terdiam melihat itu semua, berbeda halnya dengan Zain yang baru saja turun dari lantai atas pria itu langsung ikut berlari kearah Ello sekarang saat melihat pemuda itu berlari kearah toilet yang ada, ia merasa cemas apa yang membuat pemuda itu berlari kearah toilet sekarang.
Saat sampai dipintu toilet, Zain langsung mendengar suara seseorang tengah muntah membuatnya langsung membuka pintu itu dengan cepat agar bisa membantu Ello sekarang, ia sama sekali tak merasa jijik ataupun tak menyukai itu semua, karena baginya sekarang ia harus melihat bagaimana kondisi Ello sekarang, dengan pelan tangan itu memijat tengkuk Ello dengan sangat pelan agar pemuda itu merasa lebih mendingan, raut wajah pria itu terlihat sangat aneh karena ia merasa sangat khawatir sekarang.
Beberapa saat kemudian Ello mulai membersihkan mulutnya setelah mengeluarkan semua yang ingin keluar barusan, ia merasa sangat aneh sekarang. Perutnya merasa aneh, bahkan selera makannya tadi langsung menghilang saat merasakan semua ini sekarang, mulutnya terasa sangat pahit dengan tenggorokan terasa panas.
Ello berbalik kearah belakang sebelum memeluk Zain dengan sangat erat, ia merasa sangat aneh karena kejadian ini sekarang. Ternyata yang orang katakan itu benar, jika tak mudah menjadi seseorang yang bisa mengandung karena harus merasakan ini semua, mulai dari mual dan juga susah tidur, ia tak yakin bisa melewati semua ini jika sendirian seperti waktu itu, Zain benar ia tak akan bisa melewati semua ini sendirian, karena ini semua sangat susah.
Sekarang saat bersama dengan Zain, ia merasa ada seseorang yang bisa menjaganya seperti sekarang, membantunya melewati semuanya tanpa harus takut. Jujur Ello merasa takut karena ini pengalamannya pertama kali mengandung, ia takut melakukan kesalahan sehingga membuat anaknya tersiksa didalam sana.
Pelukan itu semakin ia per-erat karena pemikiran aneh mulai muncul, ia merasa tak bisa menjadi orang tua yang baik sekarang karena membuat semua ini terjadi, ia takut membuat anaknya dalam masalah karena muntah tadi.
Zain mengelus punggung pemuda yang terlihat sangat bergetar itu dengan sangat pelan, ia tak tahu apa yang sekarang tengah pemuda itu pikirkan sehingga bisa setakut ini. Ia tahu jika sekarang Ello tengah merasa takut, karena setiap kali pemuda itu merasa takut pasti punggungnya akan bergetar dengan sangat hebat serta hanya bisa menangis tanpa bisa mengatakan apa alasan yang membuat pemuda itu merasa seperti ini, mungkin ia akan menunggu pemuda itu hingga dia merasa tenang.
Cukup lama mereka dalam posisi itu sebelum Ello mengdongak dengan kedua mata memerah karena terlalu lama menangis.
"Anakku nggak kenapa-kenapa kan? Karena tadi aku itunya lama banget, aku takut dia kenapa-kenapa,"ujar Ello dengan menatap kearah Zain, ia ingin memastikan itu semua karena untuk ini semua ia sama sekali tak tahu harus bagaimana.
Zain tersenyum lembut, tangan kekar itu menangkup wajah menggemaskan Ello dengan pelan, menatap kedua mata bulat itu dengan tatapan dalam.
"Itu semua hal biasa saat tengah hamil. Oleh sebab itu dokter selalu memberi vitamin agar kandungannya kuat, karena ujian saat tengah mengandung itu sangat luar biasa. Kamu tak perlu merasa takut karena mendapatkan itu semua hm? Karena ini baru permulaan saja, masih ada waktu beberapa bulan lagi untuk itu semua, nanti aku akan mencoba meminta obat agar kamu tak sering merasa mual."ujar Zain dengan senyuman lembut miliknya, membuat Ello menunduk saat mendengar itu semua.
Semua yang pria itu katakan memang benar, karena setiap orang yang tengah mengandung pasti akan merasakan ini semua, hanya butuh banyak persiapan saja agar bisa menghadapi ini semua, ia akan mencoba membiasakan dirinya mulai sekarang apa lagi ada Zain disampingnya. Pria itu akan membantunya menghadapi semua ini dengan baik.
"Kamu tak perlu merasa takut. Karena jika sampai kamu merasa seperti itu terus saat mual seperti ini atau saat merasa pusing, itu akan mengganggu dedek bayi yang ada didalam karena merasa jika kamu tak bisa tenang. Mulai sekarang belajar untuk mengontrol diri agar bisa lebih tenang, karena jika kamu panik maka anak kamu juga ikut merasa panik nantinya."ucap Zain lagi dengan membenarkan letak rambut Ello yang terlihat sangat berantakan sekarang.
Ia merasa jika sekarang bukan saatnya untuk pergi ke kantor, karena ia takut Ello akan bersikap sama seperti tadi lagi dan itu sangat berbahaya untuk keselamatan pemuda itu, mungkin ia akan meminta sekretarisnya untuk mengirim beberapa dokumen yang perlu dirinya periksa tadi agar bisa tetap dirumah menjaga Ello.
****
Zain menatap kearah Ello yang sekarang tengah tertawa bersama dengan bik Surti karena tadi setelah kejadian pemuda itu mual, bik Surti langsung datang dan membawakan minuman pereda mual karena merasa jika Ello membutuhkan itu semua.
Terbukti sekarang pemuda itu sudah merasa lebih baik, namun belum ada satu makanan pun yang masuk kedalam perut pemuda itu sejak kejadian mual tadi, mungkin selera makan Ello sudah menghilang sekarang, tapi sekarang ia merasa lebih tenang karena pemuda itu tengah membuat makanan yang dia inginkan bersama dengan bik Sutri sekarang, tertawa bersama dengan wanita paruh baya itu entah membahas tentang apa, tapi saat melihat itu semua ia merasa sangat senang seakan-akan ikut merasakan kebahagiaan yang sekarang tengah Ello rasakan, rasa cintanya semakin membesar tanpa bisa ia hindari sedikitpun sekarang, tadinya ia ingin menghilangkan rasa cinta itu namun saat merasa Ello mulai bisa menerimanya dirinya mulai merasa jika ada peluang baginya untuk mendekati pemuda itu sekarang.
Zain lagi dan lagi tersenyum, sekarang ia mempunyai alasan yang jauh lebih kuat agar bisa menjaga Ello dengan sangat baik, selain karena pemuda itu tengah mengandung, ia juga akan menjaga Ello sebaik mungkin karena ia mencintai pemuda itu, Ello merupakan cinta pertamanya ia sangat bahagia untuk itu semua, walaupun sekarang pemuda itu tak akan tahu bagaimana perasaan sesungguhnya pada Ello.
Ia tak akan mengatakan tentang fakta baru ini sekarang, karena ia akan menyimpan semua ini sendirian demi kebaikan bersama.
Bersambung...
Votmen_
KAMU SEDANG MEMBACA
Responsibility {TERBIT}
RomanceZain Alucas, terkenal dengan sifat tak tersentuhnya. Ia memiliki seorang adik yang sangat nakal, sehingga membuat seseorang dalam masalah besar karena ulah adiknya itu. Karena kejadian itu semua, ibu Zain memutuskan untuk mengirim adik nya keluar ne...