Ello tersenyum menatap kearah Zain yang tengah berenang sekarang, sedangkan dirinya hanya diam melihat apa yang pria itu lakukan dipinggir kolam renang dengan kaki yang sengaja ia masukan kedalam air.
Pria itu sudah mengajaknya untuk berenang bersama, tapi karena ia tak ingin berenang untuk sekarang dirinya langsung menolak ajakan pria itu sehingga sekarang ia hanya melihat apa yang tengah Zain lakukan. Ia belum mood untuk berenang atau pun melakukan hal yang lainnya, karena dirinya terlalu malas sekarang, ternyata saat hamil seseorang bisa berubah dengan cepat seperti dirinya sekarang, karena sebelum ini ia tak pernah semalas ini saat akan melakukan hal apapun, tapi sejak hamil ia jadi pemalas dan juga selalu tak mood saat ingin melakukan hal apapun itu, semalas itu dirinya.
Kedua kaki itu terus memainkan air, sebelum kedua mata bulat itu melihat Zain berenang kearahnya, sebelum pria itu muncul didepan kedua kakinya sekarang, pria itu tersenyum kearahnya sebelum memeluk kedua kakinya dengan sangat pelan, sejak kejadian semalam ia marasa jika Zain jauh lebih sering menempel pada dirinya entah kenapa, tapi ia sangat menyukai itu semua.
"Ayo ikut merenang bersama denganku, sebentar saja. Kamu kan pernah membaca jika seseorang yang tengah mengandung sangat dianjurkan untuk berenang saat ada waktu luang. Jadi sekarang tunggu apa lagi? Ikut berenang bersama denganku sebentar, karena aku hanya akan berada dirumah hari ini saja karena besok aku akan kembali sibuk dengan pekerjaan yang ada di kantor."ujar Zain dengan terus memeluk kedua kaki Ello sekarang.
{Note yang diatas nggak tau beneran apa nggak}
Ia sadar akan perubahan yang ada didalam dirinya sekarang, ia lebih sering berdekatan dengan Ello sejak kejadian semalam, ia seperti ingin selalu berada didekat pemuda itu karena setiap kali mereka berdekatan ia merasa sangat-sangat nyaman dan juga bahagia.
"Mau iya?"ujar Zain lagi saat tak mendapat balasan apapun, ia sudah mengambil cuti satu hari hanya untuk menghabiskan waktu bersama dengan Ello, jadi jika waktu itu tak di habiskan dengan baik maka semuanya akan sia-sia saja bukan? Ia hanya ingin satu hari bersama dengan pemuda itu hari ini, full melakukan hal bersama dengan Ello.
Ello terdiam, entah kenapa ia sangat sulit untuk menolak apa yang Zain inginkan, sehingga sekarang ia langsung menganguk tanpa berpikir dua kali untuk itu semua, rasa malas yang tadi sempat ada langsung menghilang, berganti dengan rasa semangat yang luar biasa. Dengan pelan pemuda itu mulai melepas pakaian rumahan miliknya sehingga tertinggal kaos dalam sana, setelah itu ia mulai masuk kedalam kolam juga untuk ikut bersama dengan Zain, berenang menikmati waktu berduaan mereka sekarang.
Sesekali pemuda itu tertawa saat melihat Zain mengejar dirinya saat ia tengah berenang, kebahagiaan seperti ini yang selalu ia inginkan tapi entah kenapa sejak dulu ia tak pernah mendapatkan ini semua, sehingga sekarang saat bisa mendapatkan ini semua ia merasa sangat-sangat beruntung. Ia merasa jika takdir begitu baik padanya sehingga bisa memberikan semua ini padanya, setelah semua yang terjadi selama ini.
****
Setelah berenang bersama selama dua jam lebih, sekarang Ello tengah memperhatikan Zain yang tengah memasakan sesuatu untuknya tanpa diminta, ia sudah berniat untuk memasak makanan untuk mereka berdua hari ini karena bi Surti sedang pulang kampung sehingga sekarang mereka harus melakukan semuanya sendirian, tapi saat ia ingin melakukan itu semua Zain melarang dirinya dan mengatakan jika dia saja yang melakukan itu semua, ia hanya bisa mengikuti semua yang pria itu inginkan dengan terus menatapnya dari sini.
"Kamu sudah meminum obat mual 'kan?"tanya Zain dengan terus fokus pada masakannya sekarang, ia tengah memasak sesuatu yang berbeda sehingga menanyakan itu semua pada pemuda itu, karena tak ingin Ello mual hebat seperti semalam lagi.
"Sudah. Semalam sebelum akan tidur, kamu udah kasih aku obat mualnya, tapi untuk pagi ini belum sama sekali karena kita belum sarapan sama sekali."jawab Ello dengan terus menatap kearah Zain yang terlihat sangat luar biasa saat tengah memasak seperti itu.
Saat sedang fokus memerhatikan apa yang tengah Zain lakukan, terdengar suara bel dari rumah mereka membuat Ello langsung menatap kearah Zain berniat untuk meminta izin jika dirinya saja yang akan membuka pintu rumah mereka, karena sekarang pria itu tengah sibuk memasak. Setelah melihat jawaban yang Zain berikan, ia langsung beranjak dari sana untuk membuka pintu utama.
Ello berjalan dengan pelan kearah pintu utama sebelum membuka pintu itu dengan pelan, tubuh itu terlihat mematung saat melihat pria yang satu minggu yang lalu pernah ia temui dirumah ini. Reza, pria itu sekarang tengah berdiri menatap kearahnya dengan tatapan yang sulit diartikan membuat Ello terdiam ditempatnya.
Reza terdiam saat melihat Ello berada dihadapan dirinya sekarang, apa yang tengah pemuda itu lakukan dirumah ini? Ia ingat betul jika ini rumah keluarganya, lalu apa yang tengah pemuda itu lakukan disini? Niatnya yang ingin mendatangi kakaknya terlebih dahulu untuk meminta maaf langsung teralihkan saat melihat Ello berada disini sekarang.
"Apa yang lo lakuin dirumah gue?"tanya Reza tanpa merasa bersalah sedikitpun, ia langsung memikirkan semuanya sekarang. Tadi ia ingin menemui kakak nya terlebih dahulu sebelum menemui Ello di kos pemuda itu, tapi saat melihat Ello berada dirumahnya ia mulai berpikir aneh. Tak akan ada yang bisa berpikir dengan baik saat melihat pemuda yang sangat mencintai dirinya berada dirumahnya bersama dengan kakaknya saja. Ia tahu jika sekarang bi Surti tak ada dirumah, jadi apa yang pemuda itu tengah lakukan disini?
"Lo nggak denger apa yang gue katakan barusan? Lo tau? Gue udah memikirkan semuanya selama seminggu ini dan gue ngerasa jika memang gue salah selama ini. Nggak seharusnya gue langsung pergi gitu aja waktu itu tanpa mendengarkan penjelasan lebih lanjut lagi, tapi sekarang saat gue udah kembali untuk memperbaiki semuanya dengan mata kepala gue sendiri, gue lihat lo berada dirumah gue bersama dengan kakak gue berdua doang. Apa yang kalian lakuin selama gue pergi? Apa kedatangan lo waktu itu hanya untuk menarik perhatian kakak gue sehingga dia ngerasa kasihan sama lo dan mengambil lo gitu aja? Iya?"ujar Reza, ia tak habis pikir dengan apa yang terjadi sekarang.
Selama mereka berpacaran ia hanya tahu jika pemuda itu sangatlah polos, tapi nyatanya sekarang saat melihat sendiri jika Ello berada dirumahnya, ia langsung berpikir aneh jika selama dirinya pergi, pasti pemuda itu sudah mengancam kakaknya untuk menerimanya berada dirumah ini karena pemuda itu tak ingin menanggung semuanya sendirian. Ia cukup pintar untuk mengetahui semuanya.
Bersambung...
Votmen_
KAMU SEDANG MEMBACA
Responsibility {TERBIT}
RomansaZain Alucas, terkenal dengan sifat tak tersentuhnya. Ia memiliki seorang adik yang sangat nakal, sehingga membuat seseorang dalam masalah besar karena ulah adiknya itu. Karena kejadian itu semua, ibu Zain memutuskan untuk mengirim adik nya keluar ne...