Ello memeluk Zain dengan sangat erat, nyatanya ia memang sangat membutuhkan pria yang sekarang tengah ia peluk dengan sangat erat, karena sejak masuk kedalam rumah beberapa jam yang lalu ia sama sekali tak bisa tidur dengan pikiran terus mengarah pada Zain, ia sudah sangat terbiasa akan kehadiran pria itu disisinya sehingga sekarang saat tak ada Zain disampingnya ia dalam kondisi seperti ini.
Perutnya terasa tak enak sehingga membuatnya terus mual sejak tadi setelah masuk kedalam rumah, sudah beberapa jam berlalu ia berada disini karena rasa mualnya terus ada sehingga sekarang tubuhnya terasa sangat lemas karena terlalu lama mengeluarkan semuanya, kepalanya pun terasa sangat pusing sekarang.
"Kamu dari mana saja? Aku membutuhkanmu sejak tadi, anak ini membutuhkan kamu, membutuhkan pria yang sekarang sudah menjadi ayahnya. Anak ini membutuhkan kamu sampai saat tak ada kamu disini, aku dibuat tak bisa tidur dan juga mual sejak tadi."ujar Ello dengan sangat pelan, karena demi apapun untuk berbicara saja rasanya tak kuat karena seluruh tenaganya sudah habis terkuras sekarang.
Zain terdiam mendengar semua itu, hatinya mulai merasa aneh saat Ello mengatakan ini semua. Pemuda itu sudah tak mencari dimana keberadaan Reza lagi sekarang, bahkan sekarang pemuda itu mencarinya karena tak bisa tidur karena tak ada dirinya didalam kamar ini, anaknya membutuhkan dirinya? Perkataan itu memang hal biasa tapi bagi Zain itu luar biasa karena saat mendengar itu semua ia merasa jika Ello mulai menerimanya dengan baik, bukan hanya anak yang ada didalam kandungannya saja yang menerimanya dengan baik.
Dengan pelan ia mulai mengangkat tubuh kecil itu membuat Ello langsung memeluk pria itu kembali dengan sangar erat, karena demi apapun ia takut Zain akan berubah pada dirinya karena sekarang ia baru akan memulai semuanya sekarang.
Zain melangkah kearah tempat tidur sebelum membaringkan tubuh kecil Ello diatas tempat tidur, menatap wajah lemas itu dengan tatapan khawatir karena ia memang tak mengira ini semua akan terjadi, biasanya pemuda itu akan mengalami mual hebat saat pagi tapi sekarang ini semua terjadi saat larut malam.
"Aku akan segera menelpon dokter,"ujar Zain karena ia ingin memastikan jika kondisi pemuda itu baik-baik saja sekarang, karena wajah dan juga bibirnya terlihat sedikit pucat ia takut ada hal yang aneh terjadi pada pemuda itu sekarang.
"Tunggu," Tangan kecil itu langsung menarik pergelangan tangan Zain dengan pelan, untuk sekarang ia belum membutuhkan dokter ia hanya ingin pria itu berada disampingnya, menemani dirinya sekarang.
Zain menatap kearah Ello dengan tatapan bertanya karena merasa aneh dengan pemuda itu, bukan kah kondisinya sedang tak baik lalu kenapa pemuda itu menghentikan dirinya? Ia saja yang tak merasakan apa yang tengah Ello rasakan merasa sangat khawatir tapi pemuda itu malah seperti ini?
"A-aku nggak butuh dokter, aku hanya ingin kamu berada disini bersama denganku sekarang. Anak ini sudah sangat pintar sekarang, berjauhan sedikit dengan ayahnya sudah langsung membuat papanya susah kayak gini."ujar Ello dengan menunduk, ia meminta maaf pada anaknya karena mengatakan ini semua jika memang anaknya tak menyukai apa yang ia katakan, tapi ia ingin mengatakan ini semua agar Zain merasa yakin jika dia tak salah mencintai dirinya.
Zain menghela napas berat miliknya, jika pemuda itu hanya mengatakan kata 'ayah' itu artinya panggilan itu tertuju pada dirinya, tapi jika pemuda itu membawa nama Reza dibelakang kata 'ayah' berarti Ello sedang membahas tentang pria itu bukan dirinya.
Zain kembali berjalan kearah Ello sebelum duduk disamping pemuda itu, menatap mata memerah si manis dengan tatapan dalam miliknya, ia ingin tahu kenapa pemuda itu bersikap sedikit lengket padanya sekarang? Apa mungkin karena hormon karena tengah mengandung sekarang?
"Can you hug me?"ujar Ello dengan sangat pelan, membuat Zain menatap pemuda itu sebelum menganguk dengan sangat pelan sekarang, pemuda itu langsung masuk kedalam pelukan hangat miliknya saat mendengar itu semua. Membuat Zain terdiam saat merasakan pemuda itu semakin menyembunyikan wajahnya di dada bilang miliknya, ia merasa jika pemuda itu tengah menangis lagi?
Ia tak tahu kenapa Ello menangis lagi sekarang, tapi tangan itu dengan pelan kembali mengelus punggung pemuda itu, berharap Ello akan sedikit tenang sekarang, hormon seseorang yang tengah mengandung memang naik turun oleh karena itu ia paham jika pemuda itu sedang tak baik sekarang.
Cukup lama pelukan itu terjadi sebelum Ello mulai melepaskan pelukan mereka dengan sangat pelan, tatapan kedua mata memerah dan juga sayu karena terlalu lama menangis itu terkunci pada kedua mata teduh milik Zain, tatapan itu selalu ada setiap kali mereka tak sengaja bersitatap namun entah kenapa ia tak menyadari akan cinta pria itu untuknya, karena perlakuan Zain terlalu baik padanya, ia sempat bingung itu perhatian biasa atau bagaimana dulu tapi sekarang saat tahu semuanya ia mengerti kenapa pria itu selalu perhatian dan juga memperlakukan dirinya seperti seseorang yang sangat istimewa.
"Aku ingin mengatakan satu hal sama kamu sekarang,"ujar Ello dengan terus menatap kedua tatapan teduh milik Zain, pria itu terlihat menunggu perkataan apa yang akan pemuda itu berikan sekarang.
"Sekarang aku sudah mulai melupakan Reza secara perlahan-lahan, karena aku sadar jika perasaan ini tak seharusnya ada, terlebih sekarang aku sudah menikah dan aku harus menghargai perasaan pasanganku dengan melupakan masa laluku dengan perlahan-lahan. Aku tahu kita menikah hanya karena anak ini saja, tapi sekarang aku berharap jika bisa membentuk keluarga yang baik dan melupakan janji jika pernikahan ini hanya kita lakukan untuk anak yang sekarang aku kandung. Aku hanya ingin terus berada disamping pria yang sudah mau menjagaku dengan baik selama ini, walaupun nanti kamu akan bersama dengan orang lain mungkin?"ujar Ello dengan mengatakan semuanya seakan-akan ia tak tahu tentang semua yang terjadi tadi, ia ingin Zain percaya dengan dirinya sendiri dan mulai berani untuk mendekati dirinya, tak ada yang salah tentang itu semua karena mereka sudah menikah sekarang, tak ada larangan apapun untuk itu.
Zain terdiam, semuanya terlalu tiba-tiba karena baru tadi siang mereka sedikit tak baik tapi sekarang? Semua perkataan ini bukan kah lampu hijau untuknya?
"Kamu akan belajar mencintaiku?"ujar Zain dengan tatapan terus mengarah pada kedua mata bulat itu, semoga saja pemuda itu tak bisa melihat wajah senang miliknya sekarang, karena tanpa ia mengatakan semuanya lebih dulu pemuda itu sudah tahu semuanya. Ini semua yang ia harapkan saat mulai mencintai Ello saat itu.
Bersambung...
Votmen_
KAMU SEDANG MEMBACA
Responsibility {TERBIT}
RomanceZain Alucas, terkenal dengan sifat tak tersentuhnya. Ia memiliki seorang adik yang sangat nakal, sehingga membuat seseorang dalam masalah besar karena ulah adiknya itu. Karena kejadian itu semua, ibu Zain memutuskan untuk mengirim adik nya keluar ne...