Part 32

2.7K 198 13
                                    

Tubuh Ello langsung menegang karena saat ingin masuk kedalam rumah karena tak ingin ikut campur masalah Zain sekarang, ia malah mendengar ini semua. Pernyataan yang membuatnya terdiam tanpa berkata apapun.

Kenapa dirinya sama sekali tak menyadari semua itu? Ia merasa jika perlakuan Zain selama ini hanya ingin agar anak yang ada didalam kandungannya merasa nyaman, tapi nyatanya itu semua salah karena sekarang ia mendengar sendiri semua yang pria itu katakan.

Alasan dibalik semua ini adalah dirinya,  ia sama sekali tak tahu jika Zain menyukai dirinya sehingga begitu saja mengatakan semua ini karena ia memang benar-benar tak sadar akan semua itu, ia bahkan baru menyadari semuanya sekarang jika memang Zain sudah mencintai dirinya sejak lama mungkin? Apa ini alasan pria itu ingin bertanggung jawab akan semua yang terjadi sekarang? Kenapa pria itu tak mengatakan hal yang sebenarnya pada dirinya? Dan apa tadi? Zain berencana akan menyimpan semuanya sampai kapan pun sehingga hanya dia dan yang diatas tahu akan semua ini, pria itu benar-benar tak berniat mengatakan hal yang sesungguhnya.

Jika sejak pertama Zain menyukainya dan pria itu mengatakan semuanya mungkin ia akan memikirkan semuanya lagi, bukan langsung menolak pria itu walaupun dirinya masih mencintai Reza saat itu, karena sekarang ia sudah hidup bersama dengan pria itu dan otomatis ia akan terbiasa akan kehadiran Zain disisinya, mungkin saja jika pria itu mengatakan yang sebenarnya ia bisa memikirkan semuanya dan mungkin saja akan membalas cinta yang Zain berikan.

Tapi sekarang jika semua ini tak terjadi mungkin ia tak akan tahu jika selama ini Zain menyukai dirinya dan ia juga baru menyadari jika dirinya juga mencintai pria itu sekarang. Ia masih tak menyangka jika dirinya bisa dengan begitu cepat melupakan pria yang sudah lama ia cintai dan juga kejar karena terbiasa akan kehadiran Zain disisinya. Ini kah yang dikatakan orang jika sudah terbiasa akan kehadiran seseorang maka kita akan mencintainya? Sekarang Ello membenarkan semua itu saat merasakan semuanya sekarang.

"Apa sekarang aku yang harus membuat dia yakin jika cinta yang sekarang dia berikan pasti akan aku balas? Mungkin setelah kejadian ini dia akan sedikit berubah karena merasa jika semuanya sudah tak ada gunanya lagi jika pada akhirnya aku akan kembali bersama dengan Reza. Tapi aku akan berusaha meyakinkan dirimu jika sekarang cinta yang kamu miliki tak salah sama sekali, hanya aku yang baru menyadari semuanya sekarang. Mungkin jika aku menyadari semuanya sejak awal ini semua tak akan terjadi."lirih Ello sebelum beranjak dari sana karena ia tak ingin Zain tahu jika sekarang dirinya sudah tahu semuanya.

***

Zain membuka kedua matanya saat merasakan dering handpone miliknya, pertanda ada seseorang yang mengirimnya pesan dengan pelan ia mulai membuka pesan itu sebelum terdiam saat membaca jika pesan itu dari dokter Anita.

"Zain? Bagaimana apa kamu berhasil menemukan dimana pemuda itu sekarang? Ini sudah satu minggu lebih sejak dia keluar dari rumah sakit, aku takut dia kenapa-kenapa karena waktu itu aku menyuruhnya kembali tapi sampai detik ini dia tak kunjung datang."

Zain terdiam membaca semua pesan dari Anita, selama seminggu ini ia memang tak memberitahu wanita itu jika sekarang ia dan juga Ello sudah menikah dan anak yang ada didalam kandungan pemuda itu merupakan anak dari adiknya ia tak ingin mengatakan itu semua, mungkin ia hanya akan mengatakan jika mereka sudah menikah dan dirinya bertanggung jawab atas anak yang sekarang tengah Ello kandung.

"Aku sudah menemukan pemuda itu satu minggu yang lalu, ternyata semua yang kau katakan itu memang benar karena pemuda itu sedikit sulit menerima anaknya karena pria yang sudah melakukan itu semua pada pemuda itu kabur entah kemana. Sekarang pemuda itu bersama denganku, satu minggu yang lalu aku menikahinya agar bisa menjaganya dengan baik."

Zain mematikan handphone miliknya setelah mengirim pesan itu, ia tak ingin menjelaskan apapun sekarang karena pikirannya tengah tak stabil sekarang. Mungkin jika semuanya sudah lebih baik nantinya, ia akan berusaha mengatakan semuanya pada wanita yang merupakan teman sejak kecilnya itu.

Pria itu kembali terdiam dengan tatapan mengarah kedepan sana, tepatnya kearah langit malam yang terlihat indah di matanya. Ia memang sangat menyukai langit malam sejak kecil, karena menurutnya itu sangat indah dan bisa membuat diri menjadi tenang. Mungkin sekarang semuanya akan sedikit berubah karena ia tak ingin terlalu dekat dengan pemuda itu lagi agar saat Ello membahas hal tentang Reza, ia tak akan sakit mendengarnya karena hatinya sudah tak terlalu mengharapkan pemuda itu lagi. Ia hanya berharap semoga saja dirinya bisa melakukan itu semua, karena bersikap cuek pada seseorang yang sangat di cintai itu sangatlah sulit.

****

Cukup lama Zain terdiam ditempatnya tadi sebelum ia merasa jika dirinya sudah sedikit tenang sekarang, pria itu memutuskan untuk segera kembali masuk kedalam rumah karena sekarang sudah cukup larut karena dirinya terlalu lama diluar, memang seperti ini lah hal yang ia lakukan untuk membuat dirinya menjadi tenang karena jika tidak maka moodnya akan terus memburuk.

Dengan langkah pelan ia mulai masuk kedalam kamar kembali, sebelum tatapan miliknya mengarah pada ranjang tempat Ello tidur tadi disana terlihat sangat kosong membuatnya bertanya-tanya kemana pemuda itu? Tatapan itu mengarah pada seluruh penjuru kamar sebelum tatapannya mengarah pada pintu kamar mandi yang terlihat terbuka dengan suara Ello terdengar disana, ia terdiam untuk memikirkan apa dirinya harus melihat kondisi pemuda itu dengan resiko ia akan semakin mencintai pemuda itu, atau bersikap abai seakan-akan semuanya tak terjadi apapun namun ia tak bisa melakukan opsi yang terakhir karena sekarang saja jantungnya sidah berdetak dengan sangat kencang karena merasa khawatir dengan kondisi Ello sekarang.

Zain melangkah dengan cepat kearah kamar mandi sebelum melihat Ello terduduk disana dengan posisi lemas, ia langsung berjongkok sebelum mengelus pipi Ello dengan pelan membuat pemuda itu tersentak sebelum menatap pria yang sejak tadi ia tunggu, ia sangat membutuhkan pria itu sekarang. Karena sejak tadi ia tidak bisa tidur sehingga rasa mual mulai mendatangi dirinya sehingga ia berada disini sekarang.

Kedua mata bulat itu terlihat berkaca-kaca menatap kearah Zain sebelum memeluk pria itu dengan sangat erat, sedangkan Zain hanya bisa terdiam saat mendapatkan ini semua dengan tangan yang secara refleks mengelus punggung bergetar itu dengan pelan, ia ingat jika Ello selalu merasa mual setiap harinya namun ia tak menyangka jika pemuda itu akan mual saat malam hari seperti ini.

Bersambung...

Votmen_

Responsibility {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang