"Yang mulia, pria ini bukanlah orang baik. Dia telah melakukan bisnis ilegal dengan memperdagangkan manusia. Seharusnya ayah sudah sampai diistana, ayah akan membawakan daftar tahanan serta laporan penjualannya. Dia telah mengurung para imigran diruang bawah tanah penginapannya. Dia bahkan melecehkan para wanita. Pria ini sungguh bejat! Kedatangannya hari ini pasti untuk memperluas relasi, melihat saya berada disini, dia ingin memanfaatkan hal-hal yang telah lalu dan menciptakan keributan untuk menarik perhatian para bangsawan. Bagaimanapun rumor tentangnya sudah beredar dipergaulan," jelas Reona dengan ekspresi yang datar.
"Ti— tidak. Dasar wanita gila, apa yang kau katakan? Itu tidak benar yang mulia." Pria itu berusaha mengelak.
Seorang ksatria datang melaporkan sesuatu kepada Charlotte. "Suruh dia masuk!" titahnya.
Tidak lama kemudian, ksatria itu kembali bersama Count Ashtarte yang terkejut melihat putrinya berada disana. Count Ashtarte menyerahkan sebuah gulungan kepada Kaisar.
Pada akhirnya, putra sulung Count Kairav terbukti bersalah dan dijebloskan ke penjara. Kekaisaran akan mengirim surat pemberitahuan kepada keluarga Kairav diwilayah barat. Selama itu, dia akan melalui masa tunggu sampai hukumannya diputuskan. Keributan telah terselesaikan. Pesta dansa yang sempat tertunda juga kembali dilanjutkan hingga selesai.Beberapa saat kemudian, Reona melipat tangannya didada sembari bersandar dijendela kamarnya dengan ekspresi yang kesal. "Lihatlah siapa yang merajuk karena tidak diizinkan pulang meski sudah merengek seperti anak kecil."
"Jangan mengangguku Palka!!"
Lady Palka sontak tertawa puas karena berhasil menjahilinya. "Ayolah tempat ini tidak terlalu buruk setidaknya istana lebih luas daripada rumahmu. Nikmati saja!" ucapnya.
"Tempat ini membuatku tercekik, bagaimana aku bisa menikmatinya?"
Lady Palka sontak terkekeh. Sesaat kemudian dia terdiam. "Apa tidak lelah harus memakai 'topeng' setiap saat? Aku bahkan tidak bisa lagi membedakan mana dirimu yang asli."
Suasananya langsung berubah menjadi serius.
Reona menghela napasnya kasar. "Aku tidak ingin melibatkan orang yang seharusnya tidak terlibat.""Termasuk Cael? Aku lihat kau memperlakukannya sama seperti yang lain."
Reona menoleh sejenak sebelum kembali menatap lurus kedepan. "Cael adalah adik kecil kami yang tersayang. Aku dan Liv harus menjaganya dengan baik."
Lady Palka mendengus kesal. "Sudahlah aku memang tidak bisa memahami kalian berdua," ucapnya.
"Memangnya siapa yang memintamu melakukannya?"
"Haish...itu karena kalian membuatku merasa seperti orang bodoh. Kau selalu saja bersikap seenaknya sedangkan Cael tidak bisa ditebak. Dia terlihat polos tapi sama sekali tidak menggemaskan. Aku selalu merasa jika kalian berdua sama saja." Reona hanya tertawa menanggapinya.
"Omong-omong, apa kau tau tentang pemuda bernama Luke?"
"Ah, adik perdana menteri Serchean. Apa kau bertemu dengannya?"
Reona mengangguk. "Aku tidak tau jika perdana menteri memiliki seorang adik," ucapnya.
"Bocah itu adalah adik angkatnya. Awalnya dia tinggal bersama pengasuhnya dikampung tapi setelah pengasuhnya meninggal, perdana menteri meminta izin kepada Kaisar untuk membawanya tinggal diistana," jelas Lady Palka.
"Kami pernah bertemu beberapa kali. Bocah itu cukup terkenal karena wajah tampannya tapi dia tidak lebih hanyalah pria yang membosankan," lanjutnya sembari mencibir.
Reona tersenyum kecil. "Benarkah? Dia terlihat menggemaskan bagiku," ucapnya sembari terkekeh.
Lady Palka langsung menatapnya dengan tajam. "Kita akan mengerjakan hal besar. Aku ingatkan padamu, jangan bermacam-macam!" tegasnya.
"Tenang saja. Aku tau apa yang kulakukan," ucap Reona dengan santai.
"Ya, ya terserah tapi aku harus memperingatkanmu. Bocah itu sedikit aneh. Aku sering melihatnya bicara dengan hewan seperti orang gila."
"Kenapa? Pria yang menyukai hewan itu sangat imut, sebaliknya pangeran pertama Agares membuatku tidak nyaman." Ekspresi Reona langsung berubah 360°. Dia menggertakan giginya cukup keras sampai terdengar oleh seseorang disebelahnya.
Lady Palka hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Itu terjadi tahun lalu, Agares membuat bocah itu terjatuh dari kudanya saat balapan karena itu kakinya terluka tapi itu adalah salahnya sendiri. Bocah itu terlalu penurut," jelasnya.
"Sudahlah, kalian juga baru bertemu hari ini. Kau baru saja mengatakan untuk tidak melibatkan orang yang tidak seharusnya terlibat. Bocah itu menarik perhatianmu sampai seperti ini. Kelak kau harus menjaga dirimu sendiri," lanjutnya setelah itu berjalan keluar meninggalkan Reona dikamarnya.
Keesokan paginya, Reo baru saja bangun dari tidurnya. Dia mendengar para pelayan membicarakan tentang putra Count Kairav yang melarikan diri lalu ditemukan tewas tenggelam disungai yang tidak jauh dari istana. Reona penasaran dan ingin mengetahui lebih jauh. Dia mendatangi sungai yang dimaksud. Reona menelusuri sungai tersebut sembari sesekali mencabut bunga liar yang ditemukannya dipinggir sungai.
Beberapa saat kemudian, Reona masih tidak menemukan apapun. Gadis itu memutuskan untuk masuk kedalam sungai. Dia melepas sepatunya lalu mulai berjalan ketengah. Ternyata sungai itu dangkal, kedalamannya bahkan tidak mencapai dadanya. Akhirnya, dia mengerti. Reo kembali keistana dalam keadaan basah kuyup. Cael menghampirinya dengan ekspresi cemas. Reona bertanya-tanya apa yang sedang terjadi. Seolah melihat hantu, semua orang menatapnya dengan takut. Setelah berganti pakaian, Cael langsung menjelaskan situasinya. Rupanya, semua orang telah menganggapnya sebagai tersangka dalam pembunuhan putra Count Kairav. Reona tertawa kecut mendengarkan perjelasannya.
Hari itu juga dia dipanggil menghadap Kaisar untuk diinterogasi dihadapan banyak orang. Reona berusaha meyakinkan Kaisar dengan menjelaskan spekulasi pribadinya serinci mungkin."Saya ingin mempercayainya Lady tapi 2 buah surat yang ditemukan telah membuktikan bahwa anda bersalah. Count Kairav sudah menyerahkan keputusan hukuman kepada kekaisaran tetapi dengan kondisi seperti ini, Trovier sebagai pemimpin wilayah selatan juga harus bertanggung jawab untuk mengurus masalah ini. Anda pasti tidak ingin membuatnya kesulitan bukan?" ucap Kaisar dengan tegas.
'Ah begitu rupanya.' Batin Reo.
Reo tidak membantah ucapan Kaisar. Semua orang langsung berbisik-bisik membicarakan dirinya. Tiba-tiba Cael menyela. Pemuda itu meyakinkan Kaisar untuk menahan Reo dikamarnya dan bukannya dipenjara dengan alasan bukti yang tidak cukup kuat serta hubungan keluarga. Entah bagaimana tetapi Kaisar menyetujuinya.
"Jangan khawatir!" ucap Reo berusaha menenangkan adiknya. Pemuda itu hanya mengangguk lalu pergi begitu saja. Setelah masuk kekamar, Reona langsung menjatuhkan dirinya keatas kasur.
"Sial!? Aku bahkan belum bertemu dengan Luke," kesalnya
KAMU SEDANG MEMBACA
THE THRONE RESERVED [ON GOING]
Fantasia⚠️ FEMALE DOM | MALE SUB Mereka bilang 'Orang pendiam adalah yang paling berbahaya'. Itu benar. Reona Vonn Ashtarte yang lemah berubah menjadi lebih kuat dari siapapun. Demi menguak misteri kematian adik tercintanya, Livera Ashtarte. Dia menghalalk...