Chapter 3. Lady Palka

556 35 0
                                    

Hari pertama adalah penyambutan dan pesta dansa. Acara tersebut digelar secara mewah. Duke Trovier membawa Cael dan juga Reo untuk menghadap yang mulia Kaisar Ladrel Northery beserta Permaisuri Delphine Mavaer.

"Selamat tahun baru, Yang mulia!?" ucapnya.

"Selamat tahun baru, Ruslan. Aku harap kau bisa menikmati pestanya. Apakah ini Cael?" tanya Kaisar.

"Benar, Yang mulia. Putra saya Cael tahun ini berusia 18 tahun kemudian disebelahnya adalah Lady Ashtarte. Keponakan saya yang tahun ini berusia 25 tahun," jelasnya.

Reona selalu mengira bahwa Kaisar adalah orang yang dingin ternyata tidak seperti itu. Kaisar tersenyum dengan tulus. "Lady menjadi bahan pembicaraan orang-orang tapi baru hari ini saya bertemu secara langsung. Anda sangat cantik dan memiliki kesan berani seperti Count Ashtarte."

"Yang mulia terlalu berlebihan. Jika membicarakan tentang keberanian saya bukanlah apa-apa dibandingkan Permaisuri," ucap Reona sembari tersenyum. Permaisuri tampak senang dengan sanjungannya.

Setelah memberi salam, Duke Trovier menghampiri kenalannya lalu saling berbicara satu sama lain. Begitupun dengan Cael, sebagai penerus posisi sang ayah dimasa depan tentu saja banyak orang yang menantikan kesempatan untuk sekadar berbasa-basi dengannya. Reona sedikit menjauh dari sana, menikmati anggur disudut ruangan sembari menunggu Cael menyelesaikan urusannya.

'Semuanya hanyalah orang-orang tidak penting. Aku sudah datang kesini tapi sepertinya aku harus sabar.' Batin Reona.

"Kakak akan mengirim pelayan untukmu secepatnya. Tunggulah Liv," gumamnya.

"Oiii!?" Tiba-tiba seseorang berteriak tepat ditelinganya.

"Oiii!?" Tiba-tiba seseorang berteriak tepat ditelinganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia adalah Lady Palka Roviero. Tuan putri kerajaan Alfred yang berada dibenua lain, adik dari Selir Julia Roviero serta sahabat Reona.

"Dasar wanita aneh. Rumor apa yang kudengar akhir-akhir ini? Apa benar kau tidak menyukai laki-laki?" tanyanya.

"Kenapa tidak menjawab? Hei, Reo? Kau tidak tuli kan?"

Reona bergeming. Dia kesal karena gadis itu sekarang mereka telah menjadi pusat perhatian. Lady Palka yang berstatus tinggi terlihat akrab dengan seorang putri dari keluarga penjahat. Para bangsawan tidak akan melewatkan kesempatan itu untuk mulai membuat rumor yang bermacam-macam.
Seperti sekarang.

"Itu dia si putri pembuat onar...."

"Astaga, aku dengar dia tidak menyukai laki-laki...."

"Dia wanita yang aneh...."

"Bukankah gadis disebelahnya itu Lady Roviero?"

"Seharusnya Lady Roviero lebih menjaga martabat selir. Kenapa dia dekat-dekat dengan wanita seperti itu?"

Reona tidak tertarik berdebat dengan mereka. Dia sudah berniat pergi dari tempat itu tapi Lady Palka tidak demikian. Gadis bersumbu pendek itu sudah memerah menahan emosi. Dia langsung membentak para tamu undangan bahkan juga sempat merendahkan mereka dengan membandingkan status kebangsawanannya yang bukanlah apa-apa dinegaranya.

"Aku tidak tau kalau orang-orang seperti ini disebut sebagai bangsawan. Dikerajaan Alfred, kami menyebutnya pelayan!" sindirnya.
Semua orang sontak terdiam, tidak ada satupun yang berani membantah ucapannya.

---
Kerajaan Alfred adalah sebuah pemerintahan yang terletak dibenua Volcaphera. Wilayah yang hampir sebagiannya adalah jajaran pegunungan berapi aktif dengan medan yang terkenal sulit. Meski berstatus sebagai kerajaan, kekuasaan kerajaan Alfred setara dengan kekaisaran Medeia.
Kerajaan Alfred menggunakan sistem pemerintahan terpusat. Segala kewenangan berada ditangan raja. Berbeda dengan kekaisaran Medeia, Kaisar memegang posisi tertinggi tetapi para pemimpin wilayah juga berhak mengambil keputusan untuk setiap daerah kekuasaannya.

Kerajaan Alfred tidak memiliki sistem kelas. Semua orang setara. Jabatan hanyalah penanda. Status tertinggi adalah anggota kerajaan. Lokasi kerajaan Alfred secara geografis membahayakan tetapi mayoritas penduduknya adalah orang-orang yang terlatih secara militer bahkan rata-rata anak kecil yang baru berusia 10 tahun sudah handal menggunakan senjata api. Hal ini menjadi keunggulan dari kerajaan Alfred. Sebagai negara yang dianggap menakutkan, Alfred adalah aliansi terbaik yang dimiliki kekaisaran.
---

Beberapa saat kemudian, "Kami memang bangsawan yang rendah tapi anda adalah adik dari selir Julia bahkan jika anda tidak peduli dengan reputasi anda, tolong pikirkanlah tentang beliau!" Seorang bangsawan dari timur menyuarakan pendapatnya dengan ragu-ragu, terlihat seperti pihak yang tertindas tapi kenyataannya dia sedang berusaha menjebak Lady Palka. Bagaimanapun juga semua orang sudah bisa menebak kepribadiannya. Jika terus-menerus dipojokkan dia tidak akan ragu menarik pelatuknya kepada siapapun. Itu adalah naluri yang dimiliki penduduk Alfred.
Bangsawan timur ini sengaja memanfaatkan situasi. Dia ingin mengambil hati para bangsawan dengan memanfaatkan empati mereka untuk menjatuhkan orang lain.

'Benar-benar ciri khas para bangsawan.' Batin Reona.

"Sudah, hiraukan saja. Gunakan tenagamu untuk hal lain yang lebih berfaedah."

"Seperti?"

"Membantuku mengolah kebun? Aku kepikiran untuk membangun ulang kebunku." Reona mengatakannya dengan santai.

Lady Palka mengepalkan tangannya geram. "Sejak kapan kau tertarik berkebun, apa kau ingin aku menonjokmu?" Reona hanya mengendikan bahunya dengan acuh.

"Lady!? Kami mungkin bukanlah apa-apa dikerajaan Alfred tetapi ini adalah kekaisaran. Anda menjejakan kaki ditanah ini. Anda harus mematuhi aturan yang ada disini. Bagaimanapun juga kami adalah keluarga bangsawan? Apa yang terjadi jika orang-orang mengetahui hal ini? Bagaimana dengan reputasi kami?" ucap bangsawan lainnya.

"Benar, setidaknya anda harus menarik ucapan anda."

"Anda berkedudukan tinggi jadi mohon berbelas kasih," timpal bangsawan yang lain lagi.

Situasi semakin memanas. Reona melirik sahabatnya yang siap meledak kapan saja. Dia tidak ingin terlibat masalah yang tidak perlu sehingga diam-diam pergi dari sana.

"BERANINYA KALIAN MENDESAKKU!?" teriak Lady Palka.

Pada akhirnya kericuhan kecil tersebut menarik perhatian Kaisar dan Permaisuri. Selir Julia mendengar apa yang terjadi diaula dansa. Dia langsung membawa adiknya menghadap Kaisar serta Permaisuri untuk meminta maaf setelah itu menariknya pergi dari sana.

"Aku sudah bilang, temui aku setelah kau tiba! Kenapa kau malah bersama Lady Ashtarte? Sudah kubilang, jangan terlalu dekat dengannya! Dia adalah saudara si penjahat, bagaimana jika nanti kau terpengaruh?" ucap selir dengan nada khawatir.

Lady Palka terlihat tidak senang. "Kakak! Kurasa ada beberapa hal yang perlu diluruskan. Reona adalah teman baikku lalu adiknya bukanlah penjahat. Dia punya nama dan juga gelar. Dia adalah Duchess Livera Termaine."

"Apa maksudmu? Tentu saja aku juga tau namanya hanya tidak ingin menyebutnya saja. Kau tidak tau betapa mengerikannya malam itu."

Lady Palka berdecak kesal. "Insiden terkait kematian Duke Termaine dan istrinya sangatlah rancu, tidak pernah benar-benar ada bukti valid yang membuktikan bahwa Duke bersalah. Tidakkah kakak juga mendengarnya?"

"Semuanya sudah sangat jelas Palka, skema rencana termasuk racun yang digunakan untuk membunuh para ksatria itu ditemukan didalam kamarnya lalu— "

"Lalu apa?" potong Lady Palka.

"Lalu— "

"Apa kau lupa lingkungan seperti apa yang kita tinggali? Apa kau tidak tau bagaimana cara orang-orang dilingkungan ini menangani sesuatu?" Selir Julia langsung terdiam, tidak bisa membantah ucapan adiknya.

THE THRONE RESERVED [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang