Part 33 - Latih tanding

43 2 0
                                    

- • Happy Reading • -

...

And if you like midnight driving with the windows down
And if you like going places we can't even pronounce
If you like to do whatever you've been dreaming about
Then baby, you're perfect
Baby, you're perfect

So let's start right now

...

Suara ramai khas suasana sekolah kini terdengar semakin riuh dengan diputarnya lagu Perfect dari One Direction yang menggema di seluruh penjuru SMA Karya Bangsa pada hari ini.

Latih tanding, sebuah kegiatan yang dibuat untuk mengasah kemampuan para siswa yang berada dalam ekstrakurikuler olahraga sebelum mereka terjun di pertandingan yang sesungguhnya.

Kegiatan ini tentunya disambut dengan meriah, seluruh siswa mengenakan atasan kaos olahraga berwarna biru khas SMA Karya Bangsa yang nyaman dengan bawahan tetap seragam abu-abu.

Kelas pun akan kosong selama sehari, Ibu dan Bapak guru akan ikut duduk di tribun untuk menyemangati anak-anak didiknya.

Sebelum acara di mulai, beberapa dari mereka mengisi perut lebih dulu di kantin sambil menikmati lagu yang terdengar dan melihat ramainya orang berlalu lalang.

"Salsa mana sih?!" kesal gadis yang selalu mengikat rambutnya rapi, "Ke kelas doang lama banget".

"Kelas kita jauh loh, Sya" balas gadis yang kini memakai bando untuk menahan poninya yang mulai panjang hingga tidak mengganggunya saat makan, "Sabar dikit".

"Naya! Sya!".

Yang ditunggu pun hadir sesaat kemudian bersama dengan seorang gadis yang sudah hampir seminggu tidak berbicara atau sekedar saling sapa dengan mereka.

"Lo ngapain bareng dia?!" tanya Alisya semakin kesal.

"Dan lo!" Alisya menunjukkan gadis yang terus menghindari kontak mata dengannya, "Jauh-jauh deh dari kita" sambungnya.

"Gue bawa Vara ke sini biar dia ikut lagi sama kita" ujar Salsa dibalas senyuman oleh Naya, "Sekalian kita baikan, gak enak tau marahan lama-lama".

"Heh, Sal!" Alisya bangkit dari duduknya, "Lo sendiri kan yang bilang kalau jangan sampai ada diantara kita yang deket-deket sama Elvan, tapi dia bahkan gak cuma deket".

Naya menarik tangan Alisya untuk kembali duduk tapi segera gadis itu menepisnya.

"Salsa bener, Sya" ucap Naya, "Kita gak bisa gini terus".

"Gue mau kok baikan, Vara juga tau dia salah" lanjutnya, "Kita cuma perlu denger penjelasan Vara, dia pasti punya alasan".

"Dia cuma orang baru" tekan Alisya menatap tajam pada Vara, "Gak tau apa-apa".

Alisya pergi dari tempatnya menyahut kasar tasnya yang Salsa bawa membuat si empu berdecak kesal hingga melayangkan tinju di udara seolah memukul Alisya yang sudah jauh berjalan meninggalkan kantin.

Naya menghela nafas, "Pagi-pagi udah bikin gak mood makan aja".

"Sorry, gue ganggu kalian" ucap Vara sangat merasa bersalah, "Harusnya gue di kelas aja tadi".

Salsa menggoyangkan telunjuknya di depan wajah Vara mengisyaratkan pada gadis itu untuk tidak berkata seperti tadi.

"Sekarang lo duduk sini" Salsa menarik Vara untuk duduk di depan Naya, "Gue pesen nasi goreng dulu ya".

ELVAN VARA | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang