Part 30 - Petunjuk

36 2 0
                                    

- • Happy Reading • -

Gemuruh terdengar dari awan gelap hujan yang mengguyur sepanjang malam, kilatan cahaya pun bermunculan dengan cepat hingga menyayat mata.

Gadis itu masih di posisi yang sama, tertegun mendengar pengakuan Salsa tentang perasaannya pada laki-laki yang sempat mendekati dirinya juga.

Mengingat kedekatan mereka sejak kecil maka tidak heran jika salah satu dari mereka pastilah mempunyai perasaan yang lebih dari sekedar sahabat.

Vara masih belum bisa mengatakan apapun.

Salsa tertawa kecil, "Gak usah kaget gitu" rengeknya sambil menggoyangkan lengan Vara untuk menyadarkan gadis itu dari keterkejutannya.

"Naya sama Alisya juga tau kalau lo suka sama Arvan?" tanya Vara.

Salsa menggeleng, "Gak ada yang tau" jawabnya, "Lo yang pertama kali tau".

"Sebelum ini gue gak masalah Arvan mau suka sama siapa aja, tapi sekarang dia suka sama temen gue sendiri" terang Salsa, "Dia suka sama lo, Var".

Vara tahu hal itu, tapi itu dulu.

"Kenapa lo cerita ke gue?" tanya Vara dengan hati-hati.

"Gue cuma mau ngaku" jawab Salsa, "Mungkin aja lo bisa sampaikan perasaan gue ini ke Arvan".

"Sorry, Var" ucap Salsa, "Lo juga suka sama dia kan?".

"Enggak!" sahut Vara, "Kok lo mikir gitu sih?".

"Kalian berduaan di kelas sampai temen-temen yang lain gak berani ganggu, tapi gue malah masuk" jawab Salsa, "Kalian juga sering ngobrol, lebih sering dari gue yang bahkan sebelahan rumah sama dia".

"Waktu lo dibawa Arvan ke rumahnya dan kita ketemu, perasaan gue campur aduk" Salsa memberi jeda pada dialognya untuk menyeruput cokelat panas yang sudah hangat, "Gue sedih, marah, tapi gue gak bisa ungkapin itu".

"Lo malah ketawa dan kelihatan seneng ketemu gue" balas Vara diangguki oleh Salsa.

"Arvan mulai menjauh dari gue pas kita SMP" Salsa mulai bercerita, "Tapi orang tua kita selalu punya cara buat mendekatkan gue sama Arvan lagi".

"Memang kita gak ketemu sesering dulu, tapi Arvan tetep datang ke rumah gue buat cerita tentang cewek yang dia suka" lanjutnya, "Termasuk waktu dia suka sama lo".

Salsa menghela nafas untuk kesekian kalinya berusaha mengeluarkan sesak di dada, "Beberapa hari lalu dia juga bilang kalau dia dapat tamparan dari lo, Var".

"Dia gak bilang alasannya apa?" tanya Vara dibalas gelengan kepala oleh Salsa.

"Arvan tau soal perjodohan gue" terang Vara, "Dia juga minta Liona buat pura-pura suka lagi sama Elvan".

"Tapi Liona gak bisa melangkah lebih jauh, dia tolak Elvan yang ajak dia balikan" lanjut Vara, "Dan Elvan marah ke gue, karena gue gak becus kerjanya".

"Kerja apa?" tanya Salsa.

"Gue sama Elvan berencana membatalkan perjodohan kita dengan cara gue yang bantu dia buat balikan sama Liona" jawab Vara, "Tapi ternyata Liona juga punya rencana sama Arvan".

"Bukannya lo malah terbantu?" tanya Salsa lagi.

"Iya" jawab Vara, "Tapi setelah rencana gue sama Elvan gagal, Arvan ancam bakal sebarin berita perjodohan gue ke semua temen-temen di sekolah kalau gue gak mau jadi pacar dia".

"Gue takut, Sal" ucap Vara.

Salsa mengusap bahu Vara, "Arvan gak mungkin lakuin itu, dia cuma gertak".

ELVAN VARA | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang