Part 43 - Les

40 2 0
                                    

- • Happy Reading • -

"Kakak kamu masih belum pulang, Rama?" tanya sang Ibunda yang baru saja selesai memasak.

"Katanya lagi piket, jadi pulang agak telat dikit" jawab Rama yang sedang fokus mengerjakan soal bersama gadis yang duduk di sofa.

"Nabila nanti ikut kita makan malam bareng ya" pinta Irma ramah menatap gadis manis di samping putranya itu.

"Iya, Tante" balas Nabila.

"Semangat banget emang kalau soal makan" cibir Rama.

Nabila memberi Rama cubitan dengan kakinya pada pinggang laki-laki itu membuat si empu memekik kaget sekaligus sakit.

"Rama, gak boleh gitu sama temennya" tegur Irma kemudian berlalu meninggalkan dua remaja itu.

"Tuh, dengerin!" omel Nabila melayangkan tamparan pada lengan Rama hingga lagi-lagi si empu meringis sakit.

"Kasar banget lo jadi cewek!" sahut Rama kesal, "Kalau bukan demi nilai raport juga gue gak bakal mau belajar sama lo!".

"Lo pikir gue juga mau ngajarin cowok kasar kayak lo?!" balas Nabila tidak kalah sewot, "Udah itu beresin cepet!".

"Gak sabar makan malam kan lo".

"HIH!".

Suara ketukan pintu mendamaikan pertengkaran mereka, Vara masuk ke rumah bersama dengan seorang laki-laki yang langsung bertatapan sinis dengan Rama.

"Loh, Rama bawa temen" Vara menyadari adanya seorang gadis yang seperti tidak asing olehnya.

"Kak Vara inget gak?" tanya Nabila sembari bersalaman dengan Vara.

Vara berpikir sejenak, "Nabila bukan?".

Si gadis tertawa kecil, "Iya, Kak".

Vara kemudian mempersilahkan Elvan untuk duduk bersama dengan Nabila dan Rama sementara dirinya pergi untuk ganti baju dan mengambil lagi minum serta camilan.

"Lo belajar tambahan juga?" tanya Rama melirik Elvan yang sedang melepas jaketnya, "Ahaha! Bego juga lo ternyata".

Elvan memutar bola matanya malas, "Yang bego itu lo! Mana aja orang bego ngatain bego!".

Nabila menutup telinga tidak kuat dengan kata-kata kasar yang saling mereka lontarkan.

"Lah lo ngapain ke sini?" tanya Rama sewot, "Gak puas udah sering bikin Kakak gue nangis?".

"Bukan cuma gue ya, sat! Lo pikir gue gak tau kalau lo sering bikin onar di sekolah?!" balas Elvan.

"Gak usah sok tau lo, anj-".

"Rama!".

Si empu langsung terdiam saat sang Kakak datang dengan sedikit membentaknya, Nabila mengusap dada karena akhirnya pertengkaran selesai sebelum semakin runyam.

Elvan turun dari sofa single yang dia duduki sambil menjulurkan lidahnya pada Rama bermaksud mengejek laki-laki itu.

Vara duduk di tempat Elvan tadi sambil melihat-lihat buku pemuda itu mencari kumpulan soal yang belum dikerjakan.

"Gak jadi bawa camilan, Kak?" tanya Rama.

"Lagi dibuatin brownies sama Bunda" jawab Vara.

"Ngerepotin banget, Kak" ujar Nabila, "Gak ikut makan malam deh, makan brownies aja kalau gitu".

"Gak apa-apa loh" balas Vara, "Biar rame".

Malam ini Elvan meminta Vara untuk mengajarinya mengerjakan PR, dia tidak ingin terlalu membebankan PR-nya pada Vara. Selain itu, dia juga ingin memperbaiki nilainya yang sempat menurun.

ELVAN VARA | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang