"Dia dibunuh."

794 73 1
                                    

- - -
GHOST

----

"Ini pernah trending tiga tahun lalu, kecelakaan tentang dua anak dari pengusaha yang dimana peringkat tiga negara kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini pernah trending tiga tahun lalu, kecelakaan tentang dua anak dari pengusaha yang dimana peringkat tiga negara kita. Cuma, berita ini lenyap dan hilang gitu aja empat bulan setelahnya."

"Maksudnya?"

"Ditutupin, dialihkan ke sesuatu yang lain. Berita ini hilang, dan berita tentang kakaknya ini ngga tau selamat atau ngga dari koma. Perbincangannya sampai empat bulanan, karena satu bulan setelah kecelakaan investigasi minta dihentikan oleh keluarga korban."

Jeno menerawang, sedang Haechan yang ngejelasin barusan langsung hela nafas. Informasinya mentok sampai situ, bahkan ketika buka website yang tertera cuma ada profil perusahaan dan berita internal eksternal perusahaan.

Jisung sendiri masih sibuk di komputernya, Chenle juga Renjun turut diem ditempat. Oh, Chenle menerawang karena bagaimanapun Chenle sedikitnya tau tentang berita ini, partner bapaknya kerja ini.

Chenle nomor dua gini gini.

"Waktu itu bokap gua pernah bilang mau jenguk anak dari koleganya, gua dulu ngga ambil pusing karena bapak gua sedikit samar bilangnya. Jaehyun Jeff, gua kayanya pun pernah ketemu tapi udah lama banget."

"Jaemin kan nyari si abangnya, mau kita ketemuin dulu sama abangnya? By the way, ini beritanya sedikit menggantung bahkan terkesan ngga jelas. Apalagi keterangan kematian Jaemin, hasil autopsi? Kayaknya ketauan ga sih?"

Jeno bingung sendiri sama ucapan Renjun, "Ya kan udah jelas disitu karena kecelakaan tapi kenapa malah di autopsi? Dan katanyapun, luka di badan Jaemin ngga wajar yang artinya ngga pure karena kecelakaan."

"Aduh Jaem, lo meninggal aja bikin kita mikir." Lemparan koran dari Jeno Haechan dapetin, Haechan meringis bahkan bikin wajah ngga terima dan nanya salah dia apa?

Cuma Renjun keburu nambahin pake pulpen sampe Haechan beneran diem, Chenle ketawa puas atas penderitaan Haechan.

"Gua nemu artikelnya setelah searching dan mendalami website berita di tahun dan tanggal launching itu koran, anjir otak gua meledak."

Keempatnya langsung ngehampirin Jisung, meskipun cuma ada satu artikel yang menggantung, tetap itu adalah harapan, atau mungkin bukan

"Gua ngga tau Jaemin sekaya itu, tampilannya sedikit urakan btw."

"Tapi di koran rapi."

"Itu foto pas ada acara kayaknya, formal bener." Renjun nyeletuk, yang lain setuju.

"Kecelakaan tragis, kayaknya emang setragis itu apalagi sampai Jaemin meninggal. Atau... Kalau ngga ada kecelakaan itu, Jaemin ngga akan meninggal?"

"Maksudnya?"

"Dia dibunuh."

"Jadi, Jaehyun Jeff masih hidup atau udah meninggal?" Pertanyaan ini dilontarkan ulang oleh Renjun, mereka saling tatap sebelum saling angkat bahu tanda ngga tau.

Helaan nafas kedenger, "Kalian ngapain dah kaya lagi dililit hutang berjamaah?" Kelimanya noleh, ada Jaemin yang lagi duduk dijendela, dan dibelakangnya ada Mark yang ngintilin.

---
To be Continued

Lapak Kritik dan Saran :

Ghost | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang