"Terserah mulu kek cewek."

637 71 2
                                    

Warning Content!

Kekerasan, dan hal hal yang memungkinkan membuat para pembaca tidak nyaman.

- - -
GHOST

- - -

Beberapa folder di namain sama makanan yang ngga Jaemin suka, ada beberapa juga yang dinamain sama makanan favorit Jaemin. Isinya adalah bukti-bukti tentang sisi gelap dari perusahaan besar itu, beberapa kriminal yang jarang orang ketahui.

Kata Jaemin, buka seluruhnya ketika ada temen-temennya aja, dan Jaemin izin ngilang buat beberapa saat untuk nyelesain masalah. Jeno sih setuju-setuju aja.

"Milky Sugar? Aneh amat? Isinya beberapa dokumen, dan..." Renjun lanjut scroll, mendalami sampai dia bisa menyimpulkan dari bukti ini, foto dan video terlampir.

"Ibu kandung Jaemin, istri pertama ayah Jaemin yang ngga pernah di publish, bahkan dibunuh gitu aja ninggalin Jaemin seorang sama ayahnya aja. Ini doang aja udah kejam."

Chenle sama Jisung yang tadinya lagi ngoprek PSP langsung musatin seluruh atensi ke Renjun, "Bukan kejam lagi."

"Pembunuhan berencana, bahkan tentang pengedaran narkoba di kalangan bocah bocah Sekolah Menengah Atas dan Pertama, penggelapan dana, pencurian lebih ke gimmick tentang penyaluran dana untuk panti asuhan, perjudian di sekolah?" Haechan menyimpulkan.

"Bang Jaemin ngumpulin bukti ini sendirian? Look, PSP ini aja isinya bukan PSP game biasa, tapi penuh sama codingan gua udah ngga faham lagi." Chenle setuju, Renjun ampe geleng kepala.

"Sisa dua folder lagi, mana yang mau dibuka dulu?"

"Terserah."

"Terserah mulu kek cewek." Renjun nyolong, Haechan yang dicibir cuma masang wajah kesel. Jeno, Chenle sama Jisung bagian ketawa aja.

The hated Rotten strawberry, folder yang Renjun buka pertama kali. Isinya ada beberapa rekaman, video dan foto yang masih load- tunggu.

Renjun, Haechan sama Jeno membeku. Dan itu bikin Chenle sama Jisung penasaran, "Kenapa sih? Ada yang aneh apa gimana?" Tanya Jisung penasaran, dan setelah keduanya nyamperin buat liat pun, sama turut terpaku.

Foto Jaemin yang di siksa, dalam keadaan telanjang. Renjun ngga berani buka foto dan videonya, tapi beraniin diri buat buka rekamannya.

"Ayah, ampun Ayah. Jaemin ngga akan ketemu sama kakek lagi, Jaemin janji. Arghhh!!"

Ada suara gesekan disana, benturan dan suaranya lumayan menjauh. Haechan ngasumsiin bahwa alat rekam ini ada dibaju Jaemin? Belum tau.

"Apakan saja anak ini sesuka hatimu, asal tidak kau bunuh."

"Kupakai, tidak apa apa bos?"

"Terserah."

"Ngga! Ayah! Ayah, tolong!! Arghh!! Ayahhh ahh, ngga tolong jangan lagi, Jaemin ngga mau ayah, ngga mau ggghh!!"

"Diam bocah!"

"Ayaahh!! Jaemin ngga mau lagi, ayahhh!! Jangan tinggalin Jaemin!"

Lalu pindah ke rekaman berikutnya,

"Jaemin ngga kumpul-kumpul, Jaemin tadi sama Jaehyun, bu."

"Kemana? Jangan bohong, nak."

"Jaemin tadi mampir cafe sama Jae, nemenin Jae buat ngerjain tugas."

"Ibu percaya, Jae boleh ke atas duluan. Ibu mau nyuruh Jaemin."

"Kenapa ngga Jae aja? Iya Jae masuk, asal jangan apa-apain Jaemin, tolong janji."

"Iya."

Satu, dua, beberapa detik kemudian setelah langkah kaki dari Jaehyun hilang, digantiin sama suara langkah kaki yang lumayan berat dan nyaring, dari hells nyonya SW.

"Buat masalah apalagi kali ini, sampai anak saya harus ke sekolah lagi?"

"Anda yang dipanggil, semester satu kan sudah usai, waktunya pembagi--"

Plakk!! Lalu suara tamparan, dan suara aduhan Jaemin yang jatuh.

"Kenapa harus saya yang repot-repot ngambil rapot anak pelacur seperti kamu?!"

"Pelacur? Yang menghancurkan rumah tangga ibu saya, kan anda?"

Lalu ada beberapa makian, serta sumpah serapah yang begitu tak pantas di ucapkan orang dewasa pada bocah umur 14 tahun. Dan diakhiri oleh suara yang ngga senonoh, buat dialami sama bocah umur sekecil itu.

Ini kemanusia yang Kakeknya Chenle maksud, kekerasan yang Jaemin alami bahkan bukan cuma kekerasan, tapi hal hal yang emang ngga pantes Jaemin dapatkan diusia segitu, dan emang ngga pantes di dapat untuk usia manapun.

Jeno nyengkram tangannya erat, ada perasaan dendam disana. Renjun masih nyari bukti di folder berikutnya, tapi dia sama sekali ngebuka sisanya di folder itu.

Selain Jeno, ngga ada yang bisa nahan air mata mereka.

"Perusahaan... DH's Corp?"

"Penyerangan Wilayah Barat, lakuin besok sore. Untuk internal dalam perusahaan, serahin ke gua."

Satu arahan lewat telpon oleh Jeno pada ketua umum Aliansi PKT, ngundang ratusan pertanyaan yang belum bisa dijawab sekarang, tapi harus dilakuin sekarang juga.

---
To be Continued

Lapak Kritik dan Saran :

kangen?

Ghost | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang