Hai! Selamat datang dicerita ku. Sebelumnya, terimakasih sudah menyempatkan waktunya untuk membaca cerita ini. Dan ini adalah cerita pertama ku, jadi kalau menurut kalian ada yang kurang, tolong dimaklumi, sedikit demi sedikit aku akan belajar supaya lebih baik. Dan berbijaklah dalam membaca.
Sedikit reminder untuk kalian, nama tokoh, karakteristik di setiap tokoh yang ada didalam cerita ini adalah hanya karangan ku aja. Aku berharap, cerita ini tidak di bawa ke dalam rl para member yang bersangkutan.
Rebah, Baca, dan nikmatilah.
•
•
•"Kalo dipikir-pikir kok lucu banget ya? Inget gak sih pas Sabille nangis gara-gara confess-an nya gak di bales bales sampe sekarang?" Ucap laki-laki yang sedang mengunyah snack kesukaannya di selingi tawaan dari beberapa orang lainnya. Tak selang beberapa kemudian ia mendapatkan lemparan kuaci dari seseorang yang di ejeknya.
"Makan tuh kuaci! Suka banget ya lo ngehina gue terus" Ucap Sabille yang tengah menatap nya kesal.
"Tapi, iya sih, secinta itu lo sama Calva, Bil. Tapi ya, gue denger-denger Calva sekarang banyak yang suka, semenjak dia ngejabat sebagai ketua umum organisasi nya"
"Wah nambah terus ya saingan lo ya, Bil. Hati-hati sih kecolongan, tuh, kesayangan lo. Saran gue mending lo buruan confess secara langsung"
Beberapa lontaran dari teman-teman nya membuat Sabille semakin di puncak emosinya. "Udah deh ya, males gue bahas-bahas Calva sama lo semua. Gak bakal ada yang bener ini mah. Lagian gue juga gak akan nurunin gengsi gue buat confess secara langsung ke Calva"
"Si iye banget tuh diliat-liat. Nanti malem juga ngechatt digrup 'kangen Calva' 'Calva lagi ngapain ya sekarang' " Ucap perempuan disebelah Sabille.
"Nggak ya, nggak! Janji nih, kali ini gak akan gue nangisin si Calva. Lu juga, naksir kan sama Calva, Kath? Ngaku lu."
"Emang. Gue yakin semua orang di dunia ini kalau tau Calva pasti langsung naksir." Ucap Kathrina
Tidak heran dan tidak bukan jika hal ini sering terjadi ketika mereka sedang menghabiskan waktu bersama di penghujung hari-hari yang penuh rutinitas sebagai anak SMA tahun kedua pada umumnya. Kathrina, Sastra, Darma, Natha, & Jean. Tanpa mereka mungkin hidup Sabille saat ini hanya penuh warna abu-abu.
"Anyways, gue mau tampil band nanti. Lo pada dateng, ya?" Ucap Jean di sela-sela sunyi nya pembicaraan. Di angguki beberapa dari mereka. Tapi tidak dengan satu orang diantaranya, "Gue gak janji ya, Je. Repot nih harus izin sama bokap. Tapi bakal gue usahain buat lo mah."
"Aman itu mah, berkabar aja, Bil."
"Susah sih punya ortu strict banget, Bil." Mendengar ucapan Darma aku terkekeh pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oxygen
RomanceDisinilah, dunia Sabille yang penuh dengan angan-angannya tentang Calva.