Chapter 17 : Out of love

449 54 5
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Cabut duluan ya, Bil?"

"Sama deh, gue juga."

"Sama deh, mau ngerjain tugas sosio dulu. Males nanggepin Bu Iis kalau mulutnya udah ngoceh kayak kaleng rombeng."

"Kok tega ninggalin gue lonely disini? Fak banget lo semua." Ucap Sabille.

"Nih, ada bodyguard pribadi lo," Ucap Darma sambil menepuk bahu Sabina pelan. "Nitip ya, bodyguard."

Sabina mengangguk sambil mengacungkan jempolnya, "Aman."

"Duluan, Bil."

"Ya."

Setelah kepergian teman-teman Sabille, kini sisa Sabille berdua bersama Sabina di meja kantin itu. Tanpa obrolan diantaranya.

"Sabille, gue minta maaf." Ucap Sabina.

"Buat?"

"Soal gue sama Calva– "

"Oh itu, iya, udah gue maafin. Gak perlu di bahas ulang. "

Sabille beranjak dari duduknya, tetapi dengan cepat tangan Sabina menahan nya, "Hitungan hari, gue bakal ulang tahun. Lo mau dateng ke rumah gue?"

Sabina memberikan selembar undangan ke tangan Sabille, "Gue gak maksa lo buat dateng. Tapi, gue harap lo bakal dateng."

"Dikit lagi bel masuk. Yuk, biarin gue anter lo sampe depan kelas."

•••

"Kenapa lo? Mingkem mulu kayak abis di cipok setan."

"Bingung, Kath."

"Apalagi sih kali ini?"

Sabille menaruh selembar undangan di meja Kathrina, "Jir, anak mana yang hamil diluar nikah, Bil?"

"Sumpah, iqro, Kath."

"Iqro anak IPA atau IPS?"

"Bukan nama orang, Kathrina! Iqro– artinya baca."

"Maaf sih, gue kan wanita kristen. Mana ngerti."

Kathrina memperhatikan setiap sudut undangan tersebut. Dengan rasa penasaran, Kathrina membuka undangan itu.

"Sabina ngundang lo ke Birthday party nya?" Ucap Kathrina.

OxygenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang