Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • •
Sabille pov on
"Makasih ya, Bang Egi."
"Sama-sama, Bil. Kalau mau dijemput kabarin aja, ya? Nanti sekalian pulang bareng." Ucap Bang Egi seraya mengelus pucuk kepala ku dengan lembut.
"Iya, Bang. Gue biasa pulang bareng temen-temen sih, tapi gak tau deh nanti. Lagian nanti gak langsung pulang dulu, ada kegiatan lagi."
"Okay. Jaga diri, jangan macem-macem, belajar yang bener. Kalau ada apa-apa segera kabarin." Ucap tegas Bang Egi, kini ia sudah masuk kembali ke mobil nya dan kembali duduk di kursi pengemudi sambil bersiap melajukan mobilnya.
Ku balas dengan anggukan dan memberi pose hormat ke Bang Egi "Siap laksanakan, Abang Registyo Sekasta!" Kini Bang Egi tertawa renyah. Aku bingung, Bang Egi ini bisa dibilang orang yang sangat tegas, lembut, jokes bisa di bilang rata-rata secara bersamaan.
•••
Demi apapun rumus sin cos tan kini membuat aku ingin mengeluarkan isi perut ku yang sudah pasti bisa di tebak sangat mual memakan asupan-asupan rumus, Dan kepala ku pening memikirkan bagaimana bisa ada rumus sin cos tan didunia ini. Aku yang tidak mengerti apa-apa hanya terdiam melihat betapa lihai nya seseorang yang kini sedang mengerjakan beberapa soal Matematika Perminatan di papan tulis, siapa lagi kalau bukan Calva Deandra. Seseorang yang telah ku kagumi sejak duduk di bangku kelas 10. Ini lah alasan ku mengapa aku sangat tertarik dengannya. Kepintarannya, rupawannya, gerak-gerik bahasa tubuhnya, aku menyukai nya.
"Bjir lah, gak copot tuh mata? nggak ada ngedip-ngedip nya daritadi gua liatin" Bisik Kath yang terkesan mengejek diriku, membuat aku segera melepaskan pandangan ku terhadap manusia cerdas didepan yang sudah kembali ke tempat duduknya, dan beralih menatap Kath yang sedang tersenyum ejek terhadap ku.
"Cakep banget doi, Kath. Kapan ya gua milikin?"
"Woi, Cal! Kata Sabille kapan lu bisa dimilikin?" Mendengar ucapan tidak manusiawi yang keluar dari mulut Kath, dengan segera aku mencubit pinggang nya dengan sangat keras.
"ANJING!" pekik Kath yang sangat amat sopan
"Iye, lu anjing, Kath."
Aku tak berani berbohong bahwa saat ini aku tidak bisa menahan malu akibat ulah Kathrina yang membuat saat ini diriku di tatap oleh Calva, jarak tempat duduk nya antara aku dan Kath memang cukup dibilang jauh. Tapi bukan itu masalahnya sekarang, masalahnya sekarang seluruh manusia diruangan ini menatap ku dengan tatapan mengejek. Ah! Sialan memang Kathrina.
"KATHRINA MONYEETTT!!"
•••
"Hahaha kocak banget lagi aduh. Bil, muka lo jelek banget daritadi nekuk gitu!" Ucap Sastra sambil menyeka air yang keluar dari matanya akibat terlalu banyak tertawa.