•
•
•Flashback on
Bunyi bel menandakan waktu untuk pulang, kini siswa-siswi berhamburan untuk pulang kerumah masing-masing.
Sabille dkk kini berbincang di depan kelas IPS sambil menunggu Jean, mendapati Jean yang kini masih di dalam kelas nya untuk berbicara beberapa hal kepada gurunya.
Tak berselang beberapa waktu, kini Jean menghampiri Sabille dkk yang sudah menunggunya hampir setengah jam.
"Aduh, sorry banget. Bu Iis betah banget nahan gue daritadi." Ucap Jean dengan sedikit kesal.
"Pasti gara-gara ujian ekonomi lo yang kacau itu ya?" Tanya Sastra
"Iye, tai. Ayah mengapa aku IPS?" Ucap Jean mendramatisir sambil mengangkat kedua tangannya seolah sedang berdoa.
"Lo nya aja yang dableg, nggak pernah mau belajar. Lama-lama gue gadein tuh otak lo." Ucap Darma sambil mendorong pelan kepala Jean.
Mereka lanjut berbincang sambil berjalan ke arah parkiran sekolah. Tetapi belum juga sampai parkiran, kini Darma menahan mereka untuk tetap berdiri di sebrang parkiran. Membuat Sabille dan yang lain menatap Darma dengan tatapan bingung.
"Kenapa sih, Dar?" Tanya Sabille
"Ssttt– lo liat tuh" Ucap Darma sambil menunjuk ke arah parkiran, terdapat Calva sedang berduaan dengan seseorang, "Calva lagi sama siapa dah?"
Atensi Sabille dan yang lain kini tertuju pada Calva dan seorang wanita yang asik berbincang. Sampai pada saat dimana moment Calva dengan sengaja dicium oleh wanita di depannya, seketika membuat mereka tercengang melihat hal itu.
"Anjing! Itu siapa berani-berani nya nyosorin si Calva?" Ucap Khatrina yang begitu histerus melihat Calva dicium oleh seorang wanita yang sedang bersama nya.
Mendengar beberapa celotehan teman-teman nya ini, Sabille terdiam sambil mengamati Calva yang terlihat terima-terima saja diperlakukan seperti layaknya seorang kekasih oleh wanita yang sedang bersamanya.
Sampai pada Calva dan Wanita itu meninggalkan parkiran, Sabille yang terdiam beribu-ribu pertanyaan di kepala nya, pundaknya di tepuk pelan oleh Sastra. "Udah, gak usah di pikirin, Bil."
Teman-teman Sabille yang kini paham akan atmosfer yang kurang mendukung. Mereka mengajak Sabille untuk segera keparkiran, terlihat mobil Regi yang juga sudah terpakir disana menunggu Sabille untuk di jemputnya.
Flashback off
•••
Menyadari bahwa gadis disamping nya hanya terdiam, membuat Regi bingung apa yang membuatnya menjadi gadis pendiam, tak terbiasa melihat adik sepupu nya hanya berdiam diri menatap jalanan sambil mendengarkan lagu yang melantun di dalam mobil ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oxygen
RomansaDisinilah, dunia Sabille yang penuh dengan angan-angannya tentang Calva.