•
•
•Sabille duduk di antara teman-temannya di sudut kantin yang biasa mereka singgahi setiap hari. Sinar matahari menyinari wajah mereka, menciptakan atmosfer yang hangat. Mereka tengah asyik mengobrol dan tertawa, menikmati waktu istirahat mereka. Namun, suasana ceria itu tiba-tiba terguncang oleh obrolan simpang-siur yang terdengar di sekitar mereka.
"Lo udah tahu tentang Calva belum sih?" bisik salah satu siswi kepada temannya di meja sebelah.
Seiring nama 'Calva' terdengar, Sabille dan teman- temannya tanpa sadar menahan nafas, mereka merasa ada sesuatu yang tidak beres.
"Udah denger teh terbaru?" sambung siswi tersebut.
"Gue denger, Calva sekarang deket lagi sama Joanne. Tadi aja rame, lo nggak liat? Calva berduaan sama Joanne asik banget."
Sastra dan yang lain, yang duduk di sebelahnya mulai menoleh satu sama lain dengan raut wajah Langung. Mereka tahu siapa Joanne, sosok yang pernah memiliki hubungan dekat dengan Calva.
Meskipun berusaha berpikir positif, namun kekhawatiran dan ketidakpastian mulai menyusup.
"Tapi, bukannya udah jadi rahasia umum, ya, Calva sekarang lagi deket sama anak kelasnya. Siapa sih itu namanya?" sela siswi lainnya."Maksud lo Sabille?" teman siswi yang pertama menambahkan.
Mendengar namanya disebut, Sabille mencoba tetap tenang. Namun, hatinya mulai berdebar-debar. Sabille tidak tahu persis apa yang terjadi, tetapi mencoba untuk tidak membiarkan gosip tersebut mempengaruhi suasana hati nya.
Tiba-tiba, salah satu siswi itu berkomentar lebih jauh, "Apa jangan-jangan Calva sama Joanne balikan? Kalau iya.. wah! Bakal rame sih ini."
"Tapi apa Calva nggak mikirin perasaan Sabille?"
Perbincangan itu semakin membuat atmosfer di meja Sabille menjadi tegang. Teman-temannya mencoba untuk membuat Sabille tidak terpengaruh oleh gossip-gossip tidak jelas seperti itu. Sabille mencoba tersenyum meski hatinya penuh tanda tanya."Tau nggak sih, girls, tadi aja Joanne kayak nempel banget. Padahal setau gue dulu kan Joanne cheating dari Calva."
"Tenang dulu, Bil," ujar Kathrina mencoba menenangkan sambil menepuk bahunya.
•••
Rasa penasaran yang sulit dihilangkan membuatnya melamun di tengah-tengah pelajaran biologi.
Kathrina, menyadari bahwa Sabille terlihat terganggu dengan pikirannya. Dengan nada bercanda, Kathrina mencoba menarik perhatian Sabille, "Bil, jangan bengong, nanti lo kena tuh sama si rewel."Sabille tersadar dari lamunannya dan menjawab, "Ngagetin mulu kerjaan lo." Walaupun ia berusaha tersenyum, tetapi raut wajahnya tidak sepenuhnya bisa menyembunyikan kegelisahannya.
Pelajaran biologi berlangsung dengan membosankan bagi Sabille. Ia mencoba untuk fokus pada materi yang diajarkan oleh guru, namun pikirannya terus melayang pada pertanyaan yang belum terjawab. Di ruang kepalanya, muncul pertanyaan-pertanyaan yang tak kunjung reda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oxygen
RomanceDisinilah, dunia Sabille yang penuh dengan angan-angannya tentang Calva.