Chapter 16 (Huh)

12 11 0
                                    

Hari telah berlalu, Diandra kembali menemui Deandra untuk kesekian kalinya. Diandra heran kepada orang yang berada didepannya itu, ia terlihat sangat pendiam hari ini, tak banyak omong seperti hari-hari kemarin. Batin Diandra sejak pagi bertanya-tanya 'kenapa Deandra tak banyak omong hari ini?'.

Diandra sesekali mencuri pandang kepada sang mantan, "Aneh." batinnya. Ia pun langsung melanjutkan pekerjaannya.

"Dean, nih baca dulu.. ada yang mau ditambahin ga?" tanya Diandra, ia menyodorkan laptop miliknya, ia tak dapat balasan dari Deandra. "Semua chapternya udah gue salin ke laptop ini."

Diandra hari ini tak membawa kertas-kertas lagi melainkan laptop. Katanya, memakai kertas untuk menulis alur bersama orang lain membuatnya rumit.

***

Deandra masih belum selesai membaca alur yang diciptakan oleh Diandra, ia sedang membaca bab 6 dari 8 bab yang sudah sang mantan ciptakan.

Diandra mengambil sesuatu dari dalam tasnya, "Nih pake."

Deandra menoleh, ia melihat ke arah Diandra lalu melihat benda yang berada ditangan wanita itu.

"Luna.. lo masih perhatian kayak dulu.."

Batin Deandra, ia langsung mengingat kejadian 7 tahun lalu.

FLASHBACK ON

"Sayang, lagi belajar apa itu?" tanya Diandra yang baru saja menghampiri salah satu laboratorium di sekolahnya.

"Nonton tutorial Adobe Illustrator Lun," balas Deandra. "Lun, udah mulai ngerjain tugas bikin logo?"

"Belum, nanti di rumah saja sayang?" suara Diandra membuat semua orang yang berada di laboratorium itu menoleh kepadanya.

"Berisik ih, liat tuh temen-temen Dean pada nengok," bisik Deandra.

"Sorry bang," Diandra mengeluarkan cermin dari saku seragam praktek sekolahnya. "Kenapa temen-temen Dean belum pada pulang?"

"Ya tanya sendiri atuh!" cetus Deandra sembari memainkan mouse komputer yang sedang ia tempati.

sudah beberapa menit berlalu, Diandra masih terus memperhatikan sang pacar yang sedang mengotak-atik Adobe Illustrator di komputernya.

"Nih pake," Diandra menyodorkan kacamata anti radiasi kepada sang pacar.

"Pakein atuh, ga sweet kamu mah," balas Deandra.

"Sini atuh, Luna colok kedua mata baginda," Diandra memasangkan kacamatanya kepada Deandra.

"Yakin Lun nanti di rumah bakal ngerjain ini?" tanya Deandra. "Palingan lu mah nonton drakor."

Diandra cengengesan, "Ngga kok, Luna mau ngerjain dengan teknik 837."

"Apatuh 837?" tanya Deandra, ia saat ini memandang kekasihnya bukan lagi komputernya.

"8 menit ngerjain, 3 jam istirahat, 7 minggu baca buku fiksi." Diandra tertawa sembari memukul-mukul punggung milik Deandra dengan tangan mungilnya.

"Tolol," singkat, padat, menyakitkan, yang dilontarkan oleh pria itu.

FLASHBACK OFF

With(out) YOU  [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang