Chapter 41 (Good Day)

35 7 1
                                    

2 bulan kemudian.

11 - Maret - 2031.

"Kita akan memasuki prosesi akad nikah. Mohon doa restu dari hadirin sekalian agar prosesi ini berjalan lancar dan diberkahi oleh Allah SWT," tutur MC. "Para saksi dan keluarga inti mempelai pria harap duduk di kursi yang telah di sediakan."

Para saksi serta keluarga inti mempelai pria dan wanita mulai menduduki kursi yang telah disediakan.

Terlihat Deandra serta penghulu dan wali mempelai pria sedang berbincang-bincang dengan cukup serius.

MC melihat sekeliling, "Baik, kita mulai."

Pak Adrian mulai mengulurkan tangannya lalu berjabat tangan dengan Deandra, "Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Deandra Kavindra bin Ali Kavindra dengan putri saya yang bernama Diandra Aluna dengan mas kawinnya berupa seperangkat alat sholat, emas seberat 100 gram, sebuah rumah di Los Angeles, mobil BMW i8, dan saham perusahaan Queens sebesar 10%, dibayar tunai."

Deandra mengambil nafasnya dalam-dalam, "Saya terima nikah dan kawinnya Diandra Aluna binti bapak Adrian dengan mas kawin seperangkat alat sholat, emas seberat 100 gram, sebuah ruwh.."

Deandra kehabisan nafasnya.

Bu Astri menepuk pundak putranya dari belakang, lalu membisik, "Gausah di sebutin satu-satu maharnya Dra, sebut aja 'dengan maskawin tersebut, dibayar tunai' gitu,"

"Tenang-tenang pemirsa, masih ada 2x kesempatan lagi," ucap MC yang berada di tengah-tengah pesta itu.

"Siap?" tanya pak Adrian.

"InsyaAllah pah," balas Deandra, sangat terlihat dari matanya ia sangat gugup.

Papah Diandra mulai berjabat tangan kembali dengan Deandra, "Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Deandra Kavindra bin Ali Kavindra dengan putri saya yang bernama Diandra Aluna dengan mas kawinnya berupa seperangkat alat sholat, emas seberat 100 gram, sebuah rumah di Los Angeles, mobil BMW i8, dan saham perusahaan Queens sebesar 10%, dibayar tunai."

Deandra mengambil nafas dalam-dalam, "Saya terima nikah dan kawinnya Diandra Kaluna eh.."

Lagi-lagi Deandra gagal mengucapkan ijab kabulnya membuat ia semakin gugup.

"Tenang Dra, jangan terlalu buru-buru ngucapnya, jadi pabaliut," ujar bu Astri sembari mengusap-usap punggung putranya.

Deandra memperbaiki posisi pecinya.

Samudra menghampirinya. "Santai bro, minum dulu yeuh," Samudra memberikan segelas aqua plastik.

Deandra meminum air putih itu sembari terus menghafalkan ucapan ijab kabul dari hatinya.

"Bapak mempelai wanita dan pengantin pria udah siap?" ucap Penghulu. "Kita lanjut. Hati-hati a Deandra, ini kesempatan terakhir."

Mereka kembali menjabat tangannya satu sama lain, "Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Deandra Kavindra bin Ali Kavindra dengan putri saya yang bernama Diandra Aluna dengan mas kawinnya berupa seperangkat alat sholat, emas seberat 100 gram, sebuah rumah di los angeles, mobil BMW i8, dan saham perusahaan Queens sebesar 10%, dibayar tunai."

Deandra mengambil nafas dalam-dalam lagi untuk kesekian kalinya, tatapannya pada sang calon mertua semakin tajam, itu artinya Deandra semakin memfokuskan dirinya. "Saya terima nikah dan kawinnya Diandra Aluna binti pak Adrian dengan mas kawin tersebut di bayar tunai!"

"Bagaimana para saksi? sah?" tanya Penghulu.

"SAH!!" seru semua orang yang berada di gedung itu.

Finally.

With(out) YOU  [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang