Chapter 32 (Menunggu)

8 7 0
                                    

I'll be waiting for love, waiting for love to come around

- Waiting For Love, Avicii.


***


Hari ini, tepatnya di tanggal 3 - Agustus - 2029. Deandra diantar oleh teman-temannya dari Bandung menuju bandara Soekarno Hatta, Jakarta.

"Lu janji ya Dra sama kita, 2 tahun lagi lu harus balik ke Bandung," Samudra merangkul Deandra.

"Ga tau sih, tadinya gua mau fix tanda tangan kontrak kerja 2 tahun, tapi setelah dipikir-pikir kayaknya gua bakal menetap di sana," tutur Deandra.

Alzaky segera mendekat ke arah Deandra lalu mendorong pundaknya, "Woy anjing! lu harus pulang!"

Deandra melihat sekeliling bandara, "Tujuan gua pulang apa? sedangkan orang yang jadi tujuan gua pulang aja ga ada di sini."

"Si Luna?" tanya Melony. "Udah gua bilang Dra, Lupain si Luna. Mulai hidup baru di USA, nanti 2 tahun lagi lu bawa pulang cewe baru di USA ke Bandung."

Deandra menoleh, "Ga bakal, Ony."

"Buruan masuk, 20 menit lagi waktu lu boarding," Melony mendorong tubuh kekar Deandra.

"Nanti aja, siapatau si Luna masih di jalan," balas Deandra, ia masih melihat sekeliling area itu, ia sangat berharap ada wanita dengan tinggi badan yang mungil lari lalu memeluknya.

"Stop Deandra!" cetus Melony. "Lupain si Luna! dia ga se worth it itu buat lu! dia juga ga ngehargain perjuangan-perjuangan lu dari kemarin! dia udah sejahat itu sama lu! so.. please lupain dia, cari orang baru di USA nanti."

Deandra menatap kedua mata Melony dengan tajam, "Ngga. Dia ga sejahat itu, dia cuman mau gua ngerasain apa yang dia rasain 7 tahun lalu Ny, gua yang jahat sama dia dulu. Dia orangnya memang agak pendendam, semua orang yang nyakitin dia, harus dia balas dengan hal yang serupa. Tapi setelah dia rasa cukup, dia pasti berubah kayak semula."

"Orang baik mah baik aja, ga bakal dendam," cetus Melony.

"Siapa sih orang yang disakitin ga dendam? si Luna itu manusia biasa Ny, bukan istri-istri yang ada di sinetron, yang disakitin cuman bisa nangis ga bisa bales," Deandra membuang nafasnya kasar. "Jujur, gua suka banget sama watak si Luna yang ini.. kalo dia disakitin, terus dia harus nyakitin balik walaupun ga saat itu juga. Jadi gua emang sakit, tapi gua juga sadar akan kesalahan gua di masalalu sama dia."

Gavin baru saja datang menghampiri mereka dengan power bank di genggamannya, "Nih Dra, inget-inget takut ada yang ketinggalan lagi."

"Thanks bro," Deandra menerima power bank dari tangan Gavin lalu memasukkannya pada saku jaketnya yang sebelah kanan.

"Vin, temen lu nih bilangin anying, batu banget," ucap Daren yang sedari tadi menyimak debat antara Deandra dan Melony.

"Bilangin apaan?" tanya Gavin.

"Si Dean 10 menit lagi boarding, dia ga mau masuk anjir pengen ketemu si Luna," Daren menggeleng-geleng kepalanya.

"Tadi gua liat si Luna," ucapan yang keluar dari mulut Gavin membuat Deandra melihat sekeliling berkali-kali.

"Tapi boong," lanjut Gavin.

Deandra spontan mendekat ke arah Gavin dan hampir saja tangannya melayang pada pipi milik Gavin, "Anjing!"

"Ga lucu sumpah, Vin," ucap Deandra lagi.

"Waktu lu tinggal 8 menit lagi Dra, jangan sampe lu nyesel," ujar Gavin sembari menepuk pundak milik Deandra.

With(out) YOU  [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang