Chapter 27 (Plin Plan)

10 8 0
                                    

"Cerita kita telah usai."

- Diandra Aluna

***

Tepat pukul 14.00 cuacanya sangat mendung namun mendung bukan berarti akan hujan dan juga kemarin sempat dekat belum tentu akan jadian.

Diandra duduk di meja nomor 8, ia sudah memesan kopi untuk dirinya sendiri. Sudah sekitar 15 menit ia duduk melamun sembari menatap pohon-pohon yang berada diluar lewat jendela disampingnya. Entah kenapa Diandra sengaja datang lebih awal ke pertemuannya dengan sang mantan.

Ponsel milik Diandra berdering.

"Halo, Dean jemput ya?" sapa Deandra letika panggilannya baru saja terangkat.

"Di meja no 8," balas Diandra cepat.

Setelah beberapa menit, pria yang mengenakan jaket parasut dengan rambut yang dibelah tengah layaknya seperti Jeno NCT itu datang menghampiri Diandra.

Deandra menyadari bahwa kopi yang berada di depan Diandra itu telah habis, "Mau pesen kopi lagi?"

"Ngga, Luna ga bakal lama," balas Diandra, raut wajahnya sangat datar.

"Ohh okay," Deandra melangkah pergi dari Diandra untuk memesan minuman.

Deandra menghampiri meja nomor 8 lagi dengan secangkir susu ditangan kanannya. Lalu ia duduk tepat didepan Diandra.

"Ini," Diandra mengulurkan 2 lembar kertas yang berisi 3 chapter terakhir.

"Eh Lun mau tanya," spontan Deandra yang menyadari wanita itu membereskan barangnya dan akan pulang.

Diandra yang sedang membereskan barang-barangnya langsung menoleh, "Nanya apa?"

"Ini chapter 11 teh gimana maksudnya? kok agak ga nyambung sama chapter selanjutnya?" tanya Deandra.

"Iya itu di skip sengaja, ada plot twist nanti di ending," balas Diandra.

"Terus-terus ini," Deandra mencoba menahan wanita itu untuk tak pulang cepat dengan pertanyaan-pertanyaan yang ia sudah tahu jawabannya.

"Itu kan udah jelas Dean," Diandra kesal.

Jujur saja, Diandra semalaman tadi tak bisa tidur. Ia memikirkan lelaki yang sedang berada didepannya. Dibenaknya selalu ada 2 pilihan, pilihannya yaitu balikan tetapi mengalami hal yang serupa seperti tahun-tahun kemarin atau tidak balikan tetapi ia menyesal karena tak menerima lelaki itu kembali. Dan ya, ia masih ragu hari ini.

"Kenapa pulang cepet, Lun?" tanya Deandra, raut wajahnya sangat berbeda saat ia mulai duduk tadi.

"Kan udah beres ceritanya," Diandra beranjak dari duduknya.

"Ga mau quality time dulu?" tanya Deandra lagi, cemas.

"Cerita kita telah usai." Diandra mulai melangkah untuk pulang, ia melewati tubuh kekar milik Deandra dengan tatapan lurus ke depan.

"Belum selesai!" tegas Deandra membuat Diandra menghentikan langkahnya.

Deandra membalikkan badannya, saat itu juga ia melihat Diandra yang sedang membelakanginya, "Cerita buatan kita memang udah selesai, tapi penulis dengan komikusnya belum selesai, Lun."

Deandra tak kunjung dapat balasan, "Bahkan pertanyaan kemarin, lu belum jawab Lun."

"Mau Luna jawab sekarang?" Diandra membalikkan badannya. "Sorry Dean, Luna ga bisa balikan."

Saat mendengar perkataannya itu, Deandra membuang harga dirinya jauh-jauh, ia langsung menghampiri sang mantan.

Deandra mengambil tangan kanan milik wanita itu lalu mengusap-usap, "Lun.. please pikirin lagi, alasannya kenapa?"

With(out) YOU  [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang