Satu

13.5K 513 8
                                    

Pagi hari pukul 07.10 di SMA BAKTI seorang siswa berperawakan tinggi 193 cm berlari tergesa-gesa dari area parkir menuju arah bangunan kelas XI IPA, rambutnya basah karena belum dikeringkan sehabis mandi dirumah tadi bercampur dengan keringat yang mulai membasahi alis tebalnya, beberapa kali dia sedikit menabrak siswa-siswi lain yang sama terburunya. Pasalnya sudah 10 menit bel masuk berbunyi, dan untungnya sekolah ini baru akan menutup gerbang setelah 15 menit bel masuk tapi tetap saja, gurunya tidak akan memaklumi jika terlambat apalagi pagi ini di mulai dengan pelajaran PKN dengan guru killer nya, Pak Wanto.

Di lorong, dilihat temen sekelasnya Elena Lusiana Saba yang sama terburu dengannya, menabrak seorang yang tidak di kenalnya.

...

"BRUKK!! "

"Aduh sorry!" Kata Elena memegangi jidatnya yang tidak sengaja menabrak seorang yang baru saja keluar dari ruang guru, dia sedang terburu-buru karena sudah telat tapi sialnya malah menabrak orang di depan ruang guru, untungnya buku guru yang dia tabrak.

"Oh iya, gapapa" Jawab orang yang ditabraknya.

Elena memfokuskan perhatiannya kepada orang yang baru saja di tabraknya, baru seperkian detik dia langsung terpanah.

"Kamu gapapa? " Tanya manusia didepannya itu, suaranya lembut, badannya tinggi sepertinya 185cm -an, wajahnya tampan tapi juga cantik. Tidak dijawabnya pertanyaan itu, jantungnya berdetak kencang. Elena pikir pasti dia sedang jatuh cinta pandangan pertama.

Baru hendak ingin menanyakan nama orang tersebut, tiba-tiba Glenn Cavill Sena melewatinya dengan berlari kecil sambil menarik tangganya sambil berkata "Buruan njir, nanti keduluan Pak Wanto di kelas" Sambil menyeret Elena berlari juga.

Dengan tak rela Elena ikut berlari di samping Glenn sambil mengomel. "Anjir lo! Gua baru mau nanyain namanya! Cakep banget gila! Kayaknya anak baru deh"

"Heheh gua sengaja, tapi keknya emang anak baru deh. Baru liat gua" Jawab Glenn sambil berlari kecil.

"Kampret lo! Padahal mo gua deketin kali aja nyantol! Kira-kira masuk kelas apa yaaa?" Kata Elena, sambil memukul temannya itu. "Hahhh, coba gua tanyain namanya, jadi gk bisa mulai start duluankan karena lo" Hela Elena masih menyesal kejadian tadi.

"Halah! Lagian lo start duluan juga belum tentu dia mau, lo temenin gua aja sama-sama jomblo! Hahaha" Ejek Glenn tertawa sambil berlari kencang, kabur dari amukan Elena.

"Sialan lo! " Marah Elena tidak terima, dia malas menemani Glenn menjomblo, berbeda dengan Glenn yang tinggi, tampan, dan terkenal. Yang bahkan banyak siswi sekolah yang mengantri jadi pacarnya, hanya dianya saja yang tidak mau. Sedangkan Elena hanya sedikit kesempatannya berpacaran, karena dia orangnya biasa saja, pendek tingginya hanya 156cm dan lagi suaranya cempreng.

"Enak banget lo ngomongnya! Gua gk mau nemenin lo jomblo! " Teriaknya lagi sambil mempercepat lari mengejar Glenn.

Glenn memasukin kelas terburu-buru setelah mengecek Pak Wanto belum ada didalam karena takut oleh amukan Elena yang mengejarnya, dia langsung duduk terengah-engah di kursinya, bersampingan dengan temannya yang menatapnya miris.

"Lo pasti kesiangan lagi" Tebak Bayu Gaffi Jefrey yang ada disampingnya, dan hanya di jawab dengan Cengiran oleh Glenn.

Tak lama Elena masuk kelas dengan mendobrak sambil berteriak "GLENN TAI! sini lu! " Sambil mendekat kearah Glenn yang mencoba menjadikan Bayu sebagai tamengnya.

Merasa risih, Bayu menengahi mereka "Udah, udah! Lena lu ke kursi lu sana, bentar lagi Pak Wanto dateng"

Elena berdecak, malas menuruti perintah temannya itu yang merupakan ketua kelas. Duduklah dia di belakang bangku mereka sambil menendang kursi Glenn dari bawah meja yang tepat di depannya.

JANGAN SALAH PAHAM [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang