Sembilan

4.8K 353 3
                                    

Beberapa saat kemudian Bayu datang, membawa nampan berisikan bakso dan es teh di bantu dengan dua siswa dibelakangnya, diletakkannya makanan di meja, lalu berterima kasih kepada orang yang membantunya.

"Eh Yan, tadi pas lu bolos pelajaran Geografi ada tugas kelompok, lu dimasukin ke kelompok kita ya" Kata Indira sambil mengambil bakso dan es teh nya dari Bayu.

"Oke, makasih Ra" Jawab Zheyan sekenanya.

Sekarang mereka menyantap makanannya masing-masing, Lagi-lagi tanpa kehabisan akal Elena memulai aksinya.

"Zheyan mau coba gk?" Kata Elena sambil mengarahkan garpu yang terdapat bakso ke arah Zheyan.

Melihat itu, Zheyan menggeleng kecil "Engak usah, makasih Elena" Kata Zheyan menolak dengan halus.

Elena cemberut, sedikit menahan malu lantaran tangannya yang sudah terangkat kembali ia turunkan. Di makannya bakso itu sendiri dengan kuping memerah.

Indira terkikik melihat temannya yang tertolak, di ikuti Glenn dan Bayu yang malah tertawa terang-tetangan mengejek.

Glenn menghentikan tawanya "Zheyan mau gk?" Tanya Glenn tiba-tiba sambil mengarahkan garpu berisi bakso, persis seperti Elena.

Zheyan mengernyit heran, bukannya tadi dia sudah menolak Elena? Kenapa sekarang ditawarin lagi.
"Engak Glenn, makasih" Tolak Zheyan.

Mereka disana pun sama herannya melihat itu. "Kan Zheyan dah nolak bakso Elena tadi, kenapa lu tawarin lagi gublok?" Tanya Bayu dengan heran.

Glenn yang menyadari kebodohannya tidak bisa berasalan, "oh iya" Katanya sambil menepuk jidat.

"Biasalah, Glenn tolol" Kata Elena dengan nada mengejek, dia pura-pura tidak peduli seolah sudah terbiasa dengan kebodohan temannya.

Mendengar ejekan Elena, Glenn kesal. Entah kenapa kalau Elena yang mengejeknya dia tidak terima, "Alah bacot lu, tololan mana sama orang yang dah ditolak tapi masih ngejer" Kata Glenn mengejek.

Elena melotot, kesal dengan ejekan Glenn yang menurutnya keterlaluan, walapun itu benar. "Anjing! Terserah gua dong! Dari pada lu sok bener padahal gak pernah mikir perasaan orang!" Kata Elena sambil berdiri menujuk Glenn. "Berantem lah kita!" Lanjut Elena.

Glenn berdiri, menerima tantangan. Tidak terima atas tuduhan Elena, "Dari mananya gua gak ngerti? Gua pengertian gini! " Kata Glenn percaya diri.

Elena mengernyit, 'nih anak gak pernah sadar diri' pikirnya. "Dasar tolol! Gak sadar diri" Kata Elena ngegas.

Zheyan yang ditengah mereka menutup telinga, pusing dengan teriakan dua orang disampingnya yang seperti toa masjid.

Davin berdecak kesal, mulai lagi lah pertengkaran tidak berfaedah adik kelasnya itu. Davin menyikut Bayu di sampingnya, "Pisahin! " Katanya memerintah.

Bayu menghela napas lelah, berdiri dari duduknya di ikuti dengan Indira yang juga berdiri. Baru hendak Glenn dan Elena berancang-ancang mengeluarkan sumpah serapah mereka, Bayu dan Indira sudah membekap mulut mereka dari belakang. Lalu menyeret mereka keluar dari kantin.

Terlihat mereka masih sama-sama menunjuk dan mengacungkan jari tengah, terdengar gumanan kata kotor yang teredam bekapan tangan Bayu kepada Glenn dan Indira kepada Elena.

Tentu saja perhatian seluruh kantin sudah tertuju pada mereka, melihat keributan Elena dan Glenn orang-orang hanya bisa menggelengkan kepala mereka, terlihat biasa dengan kejadian tersebut.

Hingga Zheyan akhirnya sadar bahwa sekarang dia lagi-lagi hanya berduaan dengan Davin. Keheningan kembali terjadi dimeja itu.

...

JANGAN SALAH PAHAM [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang