"Tadi pas tawuran, gua kan di berhentiin sama bang Davin ya..- " Kata Glenn dengan wajah serius.
Zheyan dan Bayu mengangguk mengiyakan, juga menatap serius Glenn penasaran.
"Trus, bang Davin kok kayak marah sama gua ya? Gua salah apa anjir?! " Kata Glenn yang tiba-tiba ngegas menggebrak meja sambil mendongakan badan membuat Zheyan dan Bayu reflek mengangkat badan mereka kaget.
"Anjir ngagetin bangsat" Umpat Bayu.
Zheyan yang juga kaget mengelus dadanya berusaha sabar, dilihatnya Glenn yang tengah membenamkan wajahnya di pegangan sofa sambil memukul-mukul sofa seolah menangis.
"Alay lu!" Kata Bayu sebal melihat tingkah Glenn yang dramatis.
"Abisnya bang Davin kan gak pernah marah sama gua! Huhuhu" Kata Glenn yang kini pura-pura menangis sambil menyender ke arah Bayu.
Bayu menatap Glenn jijik sambil berusaha mendorongnya menjauh.
"Mungkin karena lu jelek" Celetuk Zheyan asal, sedikit kesal dengan tingkah dramatis Glenn sekarang.
"Anjir, Hahahah! Bener tuh! Pasti bang Davin kesel liat muka lu Glenn" Kata Bayu sambil tertawa terbahak-bahak.
"Anjir mana bisa begitu! Zheyan, gua kan cakep gini" Kata Glenn tidak terima sambil menatap ke arah Zheyan memelas.
"Mana ada! Lu jelek, Zheyan sendiri yang bilang. Pede bener lu! " Ejek Bayu.
"Gak mungkin anjir, banyak cewek suka sama gua! "
"Itu cewek matanya bermasalah pasti" Kata Bayu sambil senyum mengejek, kapan lagi bilangin Glenn jelek dan di setujui oleh Zheyan yang cakep.
"Engak!" Kata Glenn panik, entah kenapa perkataan Zheyan kalau dia jelek ia percayai. Padahal sebelum-sebelumnya di bilang Bayu jelek, dibilang Elena kayak monyet juga dia bodo amat. Apa ini efek di bilangin sama orang yang lebih cakep ya?
"Yan! Lu harus liat muka gua dengan baik!" Kata Glenn meyakinkan sambil mendekat ke arah Zheyan, di pegangannya kedua pundak Zheyan berhadap-hadapan. Sambil menatap dengan serius Glenn berkata "Lu harus liat dengan jelas! Cakep kan?!"
Zheyan memperhatikan wajah panik Glenn di depannya, sedangkan Bayu sedari tadi tidak berhenti tertawa melihat wajah panik Glenn.
Entah kenapa ini jadi semakin lucu, wajah Glenn saat ini terlihat seperti akan menangis jika dia bilang jelek sekali lagi. Zheyan jadi ingin tambah mengerjainya, padahal harusnya Glenn tau kan kalau dia bohong? Kalau Glenn bercermin sih, lagian siapa juga yang percaya Glenn jelek?
Zheyan diam sambil menatap Glenn lekat, di angkat satu alisnya sambil sedikit tersenyum usil. Glenn yang di tatap begitu merasakan panas menjalar di wajah dan kupingnya, tangannya yang masih di pundak Zheyan sedikit berkeringat. Entah kenapa dia degdegan banget saat ini, apa ini efek liat orang cakep dari deket ya? Pikir Glenn.
Bayu yang melihat wajah memerah Glenn semakin tertawa kencang, di keluarkannya handphone miliknya untuk mengabadikan wajah konyol Glenn sekarang, kapan lagi melihat Glenn salting!? Tentu saja harus di abadikan untuk mengejeknya nanti.
Glenn diam tidak bisa berkata-kata ditatap begitu oleh Zheyan, melihat kuping Glenn yang memerah Zheyan rasanya ingin tertawa, "pft! Glenn- "
Baru hendak mengatakan sesuatu pada Glenn, tarikan tiba-tiba melepas pegangan Glenn dari bahu Zheyan membuat mereka bertiga reflek melihat kearah pelaku.Davin berdiri di sana sambil menatap mereka datar, membuat mereka yang disana sedikit terkejut.
"Eh bang, balik" Sapa Glenn.
Davin mengangguk "iya, kalian ngapain tadi?"
Mendapat pertanyaan Davin, Zheyan dan Bayu sama-sama tertawa mengingat cerita dan ekspresi panik Glenn tadi. "Oh itu bang, jadi tadi- em!" Ucapan Bayu terhenti oleh bekapan tangan Glenn ke pada mulut Bayu.
"Gapapa bang! Cuman main plotot-plototan!" Jawab Glenn cepat. Sedangkan Bayu yang di bekap memukul-mukul tangan Glenn kesal.
"Oh iya bang, Indira mana?" Tanya Zheyan sedikit penasaran ingin memastikan.
Melihat topik yang sudah teralihkan Glenn melepas bekapan tangannya dari Bayu, Bayu sendiri mengelap-elap mulutnya jijik. "Bau jengkol anjir" Celetuknya asal.
"Oh, dah balik tadi" Jawab Davin kepada Zheyan, tidak di hiraukan nya kelakuan Glenn dan Bayu.
Zheyan mengangguk-anguk kecil mendapati jawaban itu, apa perkiraannya benar ya?
"Kamu juga balik sana Zee, udah malem" Perintah Davin. Mendengar itu Zheyan melihat ponselnya cepat, dan benar saja jam sudah menunjukan pukul 21:58 .
Zheyan reflek berdiri, Bisa-bisa dia di marahin ayahnya pergi semalam ini tidak bilang-bilang. "Kalau gitu gua balik duluan deh kak" Kata Zheyan.
"Gua anterin" Kata Davin tiba-tiba. Mendengar itu Zheyan sedikit bingung, "gak usah kak, bawa motor kok" Tolak Zheyan, lagipula bukannya Davin baru sampai?
"Gapapa, iringan. Udah malem" Kata Davin, dia yang baru membuka resleting jaketnya kembali menutupnya.
Melihat Zheyan yang masih berfikir, Davin kembali berkata meyakinkan.
"Maksa"Zheyan menghela napas kecil, masih sedikit tidak enak. "Duluan guys!" Kata Zheyan pada Bayu dan Glenn sambil mulai beranjak.
Bayu mengangkat tangannya sambil menyender pada sofa, "Hati-hati Yan!" Katanya. Sedangkan Glenn hanya melambai dengan kuping yang masih memerah.
Zheyan terkikik kecil melihatnya, dan sedikit melambaikan tangan lalu berjalan mengikuti Davin keluar.
Suara deru mesin motor bersahutan dari luar perlahan berangsur-angsur menjauh. Glenn diam sejenak, curhatannya tentang Davin tadi berubah menjadi ejekan kepadanya. Merasa tidak puas dengan jawaban teman-temannya tadi, Glenn kembali bertanya ke pada Bayu di sampingnya.
"Lu liat gk sih tadi? muka bang Davin kek kesel gitu liat gua" Kata Glenn serius sambil menyikut Bayu di sampingnya.Bayu yang sedang minum sedikit tersedak dibuatnya, dengan nada dongkol Bayu menjawab. "Mukanya kan emang agak serem gitu kocak! Lagian lu ngeselin, wajar aja sih bang Davin kesel"
"Ih anjir! Iya sih, mukanya emang gitu ya.. Tapi emang gua ngeselin kenapa coba? " Tanya Glenn bingung sendiri. Apa benar dia hanya salah paham saja dengan wajah dingin Davin? Semoga saja benar pikir Glenn.
Bayu di sampingnya yang mendengar pertanyaan itu menatap Glenn tidak percaya, apa Glenn tidak sadar di ngeselin karena selalu seenaknya?
"Gila" Gumam Bayu, membiarkan Glenn yang masih bertanya-tanya sendiri. Lebih baik dirinya main game di handphone saja.
...
Zheyan memasuki kamar miliknya, baru saja dia sampai rumahnya dengan beriringan oleh Davin. Seperti biasa, Davin hanya berbicara seperlunya saja saat mereka sampai tadi lalu pergi.
Malam ini, lagi-lagi hal yang baru terjadi padanya melalui tingkah semaunya Glenn, Zheyan pikir sepertinya dia akan terbiasa dengan hal-hal ini kedepannya.
Walau sedikit kaget dengan Indira tadi, tapi yang lebih membuatnya penasaran adalah apa benar perkiraannya tentang Davin dan Indira yang berpacaran? Atau Zheyan tanya saja besok pada Elena? mungkin dia tau.
Tbc!
Pertanyaan: berapa banyak Bayu menendang Glenn dalam 2 chp ini??
KAMU SEDANG MEMBACA
JANGAN SALAH PAHAM [HIATUS]
HumorZheyan Andirahman, Cewek dengan tinggi 185cm yang sering di sangka cowok karena tinggi dan bentuk badannya. Sering didekati cewek-cewek dan di salah pahami sebagai gay, membuat Zheyan menghadapi hal-hal yang cukup absurd dan penuh kesalahan pahaman...