Duabelas

5.2K 414 9
                                    

Zheyan melangkahan anak kakinya di pijakan tangga terakhir, berjalan di lorong mengarah ke kelasnya. Di ujung lorong, didepan kelas terlihat Elena dan Indira berdiri disana menatapnya. Wajah mereka berdua sama-sama terlihat terkejut, melihat itu Zheyan hanya tersenyum canggung. Di lambaikan tangannya menyapa dua temannya itu, terlihat Indira balas melambaikan tangan dengan senyum canggung, dia tidak menyadari bahwa Zheyan adalah perempuan selama ini dan merasa tidak enak akan hal itu. Sedangkan Elena di sampingnya masih diam membeku, masih mencerna apa yang dilihatnya sekarang.

Sesampainya di depan kelas Zheyan berhenti didepan teman-temannya, Indira masih dengan senyum canggungnya bertanya basa-basi pada Zheyan. "Lu pake rok hari ini Yan?" Kata Indira sambil menujuk rok yang di kenakan Zheyan.

Zheyan tersenyum tipis "iya nih, seragam gua kemarin kotor. Jadi harus pake seragam lama" Jawab Zheyan menjelaskan. Terlihat didepannya Indira yang sedikit melotot, mengingat cerita yang di dengarnya tentang Zheyan kemarin.

Dia meringis, menyadari bodohnya dia yang malah mempertanyakan hal tidak penting kepada Zheyan. Wajahnya berubah khawatir menatap Zheyan. "Lu gapapa Yan? Gua dah denger ceritanya kemarin" Tanya Indira dengan nada khawatir.

Zheyan mengangguk, "gapapa kok" Jawabnya sambil tersenyum menenangkan.

Teng! Teng!

Bel masuk berbunyi menginterupsi obrolan mereka, Zheyan dan Indira berjalan memasuki kelas dengan Elena yang di seret masuk oleh Indira.
Tak lama setelah mereka duduk di tempat masing-masing, Bayu dan Glenn memasuki kelas dengan sedikit berlari dan ngos-ngosan di ikutin guru di belakangnya yang hanya berbeda beberapa detik dengan mereka, memasuki kelas dan langsung memulai pelajaran.

...

Bel istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, mereka berlima masih duduk di tempat dengan diam. Zheyan yang memang masih baru di sekolah ini hanya bisa diam, merasa canggung dengan teman-temannya yang masih diam. Sesekali dia membalas sapaan siswa-siswi kelasnya yang lain mulai meningalkan kelas karena jam Istirahat.

Bayu menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia bingung harus bagaimana di tengah ke canggungan ini. Dua teman mereka, Glenn dan Elena sekarang masih terdiam. Sepertinya mereka sekarang baru menyadari kelakuan bodoh mereka kepada Zheyan dan merasa bersalah.

Indira yang sudah muak dengan kesunyian ini berdiri dari tempatnya, dia kesal dengan dua teman mereka yang berisik malah menjadi diam sekarang. Bukankah diam mereka malah membuat Zheyan lebih tidak enak lagi? Mereka harusnya meminta maaf sekarang ke pada Zheyan karena sudah berbuat bodoh kepada Zheyan sebelumnya.
Indira berjalan kearah meja Zheyan, dia menarik Zheyan berdiri dan menggandeng tangannya, "yuk Zheyan, kita ke kantin" Katanya sambil menarik tangan Zheyan meninggalkan teman-temannya.

Elena yang melihat Indira dan Zheyan  baru saja keluar kelas langsung saja membenamkan kepalanya ke meja, terdengar suara benturan yang di hasilkan dari itu, dia menyembunyikan wajahnya yang sedang kacau sekarang. Glenn di meja depannya pun melakukan hal yang sama.

Bayu menghela melihat dua orang didepannya yang terlihat tidak bertenaga ini, "Kalo kalian diem gini malah lebih nyakitin perasaan Zheyan loh" Kata Bayu mengingatkan.

"Atau jangan-jangan kalian sengaja ya? Udah asal ngomong dan berbuat seenaknya ke Zheyan, sekarang kalian mau diemin dia kek gini? " Ucap Bayu memanas-manasi dua temannya. Tentunya dia tau dua temannya tidak bermaksud begitu sekarang ini.

Glenn dan Elena yang mendengar itu kompak mendongakkan kepalanya tidak terima, "gak gitu! " Ucap mereka berbarengan.

Elena terlihat menunjukkan wajah menyesalnya, dia tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Zheyan yang di kira pria olehnya, dan lagi dia mengajak Zheyan pacaran sebelumnya. Tapi Zheyan menanggapinya dengan baik bahkan masih mau membantunya. "Gua malu nunjukin muka ke Zheyan" Ucap Elena sambil menunduk.

JANGAN SALAH PAHAM [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang