"Kalian ngapain ngumpul disini?"
Pertanyaan tadi mengalihkan perhatian mereka sejenak, terlihat Elena yang baru datang dengan muka bantalnya berdiri disana.
'Ada ape nih?' Pikirnya, di baru saja bangun karena kebelet ke kamar mandi tapi saat sampai di depan kamar mandi malah ramai, apa mereka semua lagi ngantri?
Indira yang melihat Elena datang dengan cepat mengalihkan pembicaraan, sudah cukup Zheyan di salah pahami oleh mereka. Masalah ibu temannya ini harus di bicarakan di belakang Zheyan nanti, sekarang terlalu canggung.
"Eh Len, bangun lu?" Tanya Indira basa-basi.Elena mengganguk, tidak di pikirkan pertanyaannya yang diabaikan. "Gua kebelet, ini pada ngantri?"
"Engk kok! Gua sama Zheyan dah mau balik, byee Len, tante" Kata Indira cepat sambil menggandeng Zheyan berjala meninggalkan Diana dan Elena disana. Sebelum pergi di pelototinya Elena berniat memberi kode untuk menahan ibunya, bisa gawat kalau Diana tetap meminta penjelasan padanya. Ibu temannya itu terlalu blak-blakan seperti Elena, Indira tak habis pikir.
Elena yang dapat pelototan dari Indira menggaruk kepalanya bingung, apa dia buat salah? Karena tidur saat kerkom? Tapi Glenn juga.
Diana pergi juga dari sana, Elena mengedikkan bahu tak peduli. Baru mau menginjakan kaki ke dalam kamar mandi notifikasi handphone nya berbunyi.
DING
Di lihatnya benda pipih itu, pesan dari Indira.
Indira: Plis!! Lu belum kasih tau emak lo Zheyan cewek?!
Emang kenapa?
Indira: emak lo mau nanyain depan Zheyan langsung bjr! Tadi gua kasih tau gk percaya.
Indira: BuruannnnnnElena melotot, jadi tadi ngumpul karena itu? Gawat! Bisa-bisa permintaan maafnya kemarin jadi tidak berarti karena ibunya yang kepo.
Elena berlari ke arah taman belakang tidak jadi ke kamar mandi, hal ini sekarang lebih darurat dari buang air kecil!
"MAMAHHH!" teriaknya heboh, semoga dia tidak telat! Dia harus membungkam mulut ibunya yang lemes itu.Dilihat ibunya yang baru mau menginjakan kaki ke taman belakang, terlihat Indira yang melotot melihatnya dari arah gazebo taman, "cepetan Len! Sebelum emak lo jadi tante-tante rempong" Pikir Indira dalam hati.
Elena sampai dan dengan cepat menahan tangan ibunya itu, "Mamah aku panggilin, sini bentar masuk. Aku mau nanya garem mana ya?" Tanya Elena asal sambil menarik tangan ibunya masuk.
Diana mengernyit bingung, ngapain anak bungsunya ini nanyain garem?
"Ya itu lah di lemari dapur" Jawab Diana sambil mencoba melepas gengaman anaknya.Tak mau kalah Elena mengencangkan genggamannya ke lengan Ibunya, dia harus membawa ibunya pergi dari hadapan Zheyan! Kalau tidak bisa-bisa Zheyan gak mau bertamu ke rumahnya lagi.
"Yang mana?! Ayok anterin" Kata Elena kekeh sambil menarik ibunya pelan. Diana pasrah, entah kenapa putrinya ini. Padahal ada yang mau dia tanyakan ke Zheyan.
Diana dan Elena masuk kembali kedalam, Indira menghela napas lega, 'Bagus teman ku' pikirnya. Sedangkan Zheyan di sampingnya hanya heran dengan kejadian tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANGAN SALAH PAHAM [HIATUS]
HumorZheyan Andirahman, Cewek dengan tinggi 185cm yang sering di sangka cowok karena tinggi dan bentuk badannya. Sering didekati cewek-cewek dan di salah pahami sebagai gay, membuat Zheyan menghadapi hal-hal yang cukup absurd dan penuh kesalahan pahaman...