Tujuhbelas

4K 334 14
                                    

Zheyan merebahkan badannya di kasur miliknya, sejak tadi sore semenjak pulang dari rumah Elena dia tidak bisa berhenti berfikir tentang ibu temannya itu. Apa yang di bicarakan Indira dan Diana sebenarnya saat dia di kamar mandi? Kenapa saat pamit pulang tadi Diana menatapnya dengan tatapan aneh begitu? Zheyan benar-benar penasaran. Apa ada kesalah pahaman yang terjadi tanpa sepengetahuan dirinya? Sekarang Zheyan pusing karena memikirkan hal itu.

Zheyan bangun dari kasurnya dan berjalan ke balkon kamarnya, di bawanya gitar hitam kesayangannya ke atas pangkuan, berniat mengalihkan pikiran. Di lihat dengan seksama gitar di pangkuannya itu memastikan tidak ada goresan disana, baru tadi pagi gitarnya sampai dari pengiriman barang. Sebelumnya memang barang-barang miliknya belum sampai semua karena barang pindahan yang lumayan banyak jadi tidak bisa langsung semua, termaksud motor sport putih miliknya yang baru sampai kemarin sore. Sekarang dia tidak harus berangkat sekolah menggunakan motor scoopy ibunya lagi yang saat ini masih pada Glenn.

Di petik nya senar gitar hitam itu pelan menciptakan nada yang lumayan sebagai permulaan. Zheyan mainkan kunci nada lagu Dan.. milik Sheila on 7 sambil sesekali bersenandung pelan.

Zheyan memejamkan matanya dengan tubuh yang menyender pada pintu kaca balkon di kamarnya, jarinya masih lincah memetikan senar gitar, angin sepoi-sepoi malam itu menambah kenyamanannya.

TIN!

Tengah santai-santainya menikmati waktu, tiba-tiba terdengar suara klakson motor menginterupsi kedamaian Zheyan. Dia mengernyitkan alisnya kesal, siapa sih orang yang malem-malem membunyikan klakson begini.

TIN!

Lagi! Zheyan berdiri dari duduknya melihat ke arah depan rumahnya mencari pelaku, terlihat samar-samar di depan gerbang rumahnya motor scoopy berwarna putih yang tengah di naiki siulet seorang pria. Zheyan menyipitkan matanya mencoba fokus melihat siapa disana.

DING!

Notifikasi di handphone nya berbunyi,  dilihatnya benda pipih itu.

Glenn: Zheyan gua di depan! 😁
Glenn: mau nganter motor tadi siang lupa😋

Zheyan sedikit melotot melihat chat dari Glenn itu, jadi yang mengelakson tadi Glenn? Dilihatnya kembali orang di depan gerbang rumahnya itu dari balkon. Dan benar saja, disana nampak Glenn yang tengah melambaikan tangannya semangat ke arahnya.

Zheyan menepuk jidatnya tak habis pikir, bisa-bisa nya Glenn ke rumahnya malam-malam hanya untuk mengantarkan motor, mana gak chat mengabarin terlebih dahulu.

Langsung saja dia turun dan bergegas keluar, di bukanya pintu gerbang menampakkan Glenn yang sedang tersenyum tak bersalah di depannya.

Zheyan menghela napas lelah, "kenapa gak besok aja?" Tanya Zheyan heran.

Glenn menggaruk tengkuknya bingung, dia random saja tiba-tiba ingin mengembalikan motor. Tapi tidak mungkin dia bilang begitu ke Zheyan, "besok takut lupa" Jawabnya beralasan.
"Mau sekalian keluar main juga" Lanjutnya.

Mendengar jawaban itu Zheyan mengangguk saja, dibukanya pintu gerbang agak lebar membiarkan Glenn membawa motor scoopynya masuk. Glenn turun setelah memarkirkan motor itu kedalam garasi, di berikannya kunci motor tersebut kepada Zheyan.

"Makasih Glenn" Kata Zheyan sambil menerima kunci motor milik ibunya itu.

Glenn mengangguk, "santai yan! Kalo gitu gua balik ya" Katanya sambil berjalan ke luar.

Zheyan masih di sana menunggu Glenn yang tengah berjalan keluar pagar rumahnya, Zheyan mengernyit heran sekaligus curiga melihat Glenn yang berdiri diam di depan gerbang sambil celingak-celinguk dan menggaruk helm yang masih terpasang di kepalanya.

Sebentar.. Jangan bilang Glenn kesini mengantarkan motornya sendiri?! Lalu sekarang dia bingung pulang naik apa?!

Zheyan mendongakan wajahnya menatap langit menahan tawa, bukankah kebodohan Glenn terlalu konyol? Masih di lihatnya Glenn yang terdiam celingak-celinguk, apa anak itu masih belum sadar? Atau apa?

Glenn menggaruk kepalanya yang masih memakai helm full face hitam miliknya, dia baru sadar bahwa di pergi mengantar motor sendiri, sekarang dia tidak ada kendaraan untuk pulang. Glenn menatap ponselnya, tidak ada aplikasi ojek online di benda pipih itu, lagi pula dia memang tidak pernah sekalipun memakai sarana itu. Kalau dia berbalik sekarang dan meminjam kembali motor Zheyan itu akan sangat memalukan dan percuma dia datang kesini, tidak ada pilihan lain! Dia akan jalan kaki sambil mencoba menghubungi teman-temannya saja meminta bantuan.

Glenn berjalan sambil memainkan handphone ditangannya, aplikasi ojek online yang dia unduh belum juga terinstal. Dan teman-temannya yang di hubungi belum pada menjawabnya, penampilannya sekarang pasti sangat aneh, memakai baju serba hitam dan jaket kulit hitam dia berjalan masih menggunakan helm full face dan sarung tangan motor miliknya. Semoga dia tidak di curigai sebagai maling.

Belum saja selesai hayalan tentang dirinya yang di gebukin warga karena disangka maling, lamunan Glenn buyar akibat suara klakson motor di sampingnya.

Terdapat motor sport putih yang menyala disana, diatasnya terlihat Zheyan yang menggunakan jaket putih dan helm full face berwarna putih juga. Glenn memiringkan kepalanya bertanya-tanya.

Zheyan membuka kaca helm nya menampilkan matanya yang menatap Glenn, "gua anterin" Katanya singkat.

Mendengar itu Glenn menggelengkan kepalanya menolak, "gak usah Yan! Udah malem"
Dia tidak enak merepotkan Zheyan malam-malam begini.

Zheyan tertawa kecil melihat tingkah Glenn yang menolak tawarannya, dilihat dari gelagat Glenn sekarang sepertinya dia tidak enak kepadanya. Mungkin juga malu? Tapi kenapa dia memikirkan itu setelah kerumahnya malam-malam tanpa menghubungi terlebih dahulu? Dasar orang aneh.

"Udah gapapa, cepetan! Masih jam 8 nih" Kata Zheyan gemas.

Glenn masih kekeh mengelengkan kepalanya menolak, "gak usah Yan!"

"Udah gapapa, gua mau sekalian main" Kata Zheyan memaksa, menggunakan alasan Glenn tadi.

Tidak dapat menolak lagi, Glenn dengan canggung naik ke boncengan motor Zheyan, walaupun merasa tidak enak tapi yasudahlah, daripada mereka berdebat disana semalaman.

Zheyan melajukan motor keluar komplek perumahannya. Melewati kerlap-kerlip cahaya kota malam hari Zheyan memecah kesunyian di antara mereka dengan bertanya.
"Mau anterin kemana Glenn?"

Glenn yang sedari tadi diam karena bingung harus berpegangan kemana yang akhirnya hanya duduk tegak, sedikit terlonjak kaget.
"Emmm.. Lu mau main kemana Yan?" Bukannya menjawab Glenn malah balik bertanya, jujur saja alasannya ingin main tadi hanya ngasal saja. Dia keluar hanya mau mengantarkan motor Zheyan tanpa memikirkan apa-apa setelahnya.

Zheyan tertawa kecil di balik helmnya tanpa di sadari Glenn, benar saja dugaannya tentang alasan Glenn tadi, pasti dia ke rumahnya tanpa memikirkan apa-apa.
"Emm.. gua bingung sih mau kemana, gak tau tempat yang seru" Jawabnya, alasan mainnya tadi hanya mengikuti Glenn agar dia tidak menolak saja.

Glenn terdiam sejenak menimbang-nimbang, "Kalau gitu kita main berdua aja Yan!" Teriaknya dari belakang.

"Pft! Hahaha"

Zheyan sudah tak bisa menahan tawanya, mereka yang tadi beralasan sekalian main sekarang malah berakhir main berdua, bersama Glenn dia selalu mendapati hal konyol terjadi padanya.

"HAH?!"

Glenn yang tidak bisa mendengar dengan jelas mendekatkan wajahnya ke depan mencoba mendengar jawaban Zheyan, tadi Zheyan bilang apa? Dia tidak dengar.

"Oke!" Jawab Zheyan, sepertinya Glenn kira tawanya tadi sebagai jawaban.

"Apa?!" Tanya Glenn lagi sambil lebih mencondongkan badannya kedepan. Sekarang Glenn terlihat seperti sedang memeluk Zheyan dari belakang karena sangat dekat.

Zheyan mendengus sedikit kesal, apa sekarang Glenn benar-benar jadi budeg?

"IYA GLENN!" Jawabnya sedikit berteriak, semoga sekarang Glenn mendengarnya.










Tbc

JANGAN SALAH PAHAM [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang