Tiga

6.2K 390 5
                                    

Cup

Dengan cepat Zheyan kembali berdiri, melihat ke arah sekitar memastikan tidak ada yang melihat, sepertinya mereka pada tidak sadar. Kecuali satu, Elena di pinggir kerumunan terlihat melongo menatap Zheyan dan Glenn. 'Shit! ' pikir Zheyan.

"Lo-"

BUAGH

Baru hendak Elena berucap ke pada Zheyan tentang perihal kecupan itu, perkataannya terhenti dan teralihkan oleh kelakuan Bayu yang dengan sengaja memukul perut Adit lalu berpura-pura memisahkan dan tidak terjadi apa-apa.

Terlihat Adit meringis memegangi perutnya sambil mengumpat kecil, di sampingnya siswi yang menahannya tadi, Silvia menatapnya heran karena tiba-tiba meringis.

Sepertinya tidak ada yang sadar Bayu meninjunya kecuali beberapa orang termaksud Indira.

"Si anak anjing" Gumam Indira kesal. Bisa-bisanya dia tambah mencari masalah ke pada Adit.

TENG! TENG!

Untungnya bel masuk berbunyi, menjadikan kesempatan Bayu untuk mengakhiri pertandingan dan kerumunan.

"UDAH! UDAH! BUBAR! bel masuk"

"Pak wanto dateng!"

Entah suara siapa yang menyahut, perkataan pak Wanto yang datang itu membuat panik masa di sana dan mulai berlari ke kelas masing-masing. Tak ingin terkena masalah tertangkap pak Wanto. Termaksud Bayu yang langsung berbalik dan menyeret Glenn bangun dari lantai.

"Buruan cok! " Katanya panik sambil sedikit memapah Glenn di bantu dengan Zheyan.

Berhasil kabur dari area kantin, di perjalanan ke kelas. Indira mengeplak kepala Bayu dari belakang pelan.

"Si tolol! Kenapa lu ikut-ikutan bodoh! Tadi gua liat teman-temannya kak Adit mulai dateng! Gua yakin mereka liat! " Kata Indira emosi, pasalnya kesal kenapa teman-temannya begitu bodoh dan suka mencari masalah sih.

"Abisnya si Adit tolol itu gk mau berenti njir, padahal Kak Silvia udah susah-susah buat nahan! Sok iye juga tuh anak" Kata Bayu tak terima, karena Adit tuh emang bikin kesal.

"Alah tai! Atau jangan-jangan yang deketin kak Silvia elo ya?! " Tuduh Indira emosi juga.

Mendengar itu Bayu tak terima dan melepaskan Glenn begitu saja, membiarkan hanya Zheyan yang memapahnya.

"Jangan sembarangan! Gua ama Glenn gk ada deketin tuh cewek! Gua yakin pasti si Adit ada masalah sama ceweknya karena kelakuannya aja yang ke banjingan! " Bantah Bayu dengan emosi.

"Halah! Lo-"

Baru mau Indira membantahnya lagi, terdengar teriakan dari belakang ke arah mereka.

"Hei! Kalian berlima kenapa tidak di kelas! Sini kalian! "

Mendengar itu mereka berlima terhenti dan bertatapan, terlihat wajah mereka yang sama paniknya. Suara Pak Wanto! Pikir mereka kompak. Tanpa aba-aba mereka berlari bersamaan.

Melihat itu Pak Wanto mengejar mereka sambil meneriaki, "Berhenti kalian! "

'Sial! '

Mencar!

Dengan kompak mereka berbelok ke arah yang berbeda, berniat mengecohkan kejaran Pak Wanto. Bayu, Indira, Elena berbelok ke arah kanan. Sedangkan Glenn dan Zheyan ke arah kiri.

Zheyan dan Glenn berlari kalang-kabut, Glenn yang masih dipapah Zheyan hanya mengikut dan terkadang terserer. Masalahnya, mereka lupa Zheyan tidak hapal daerah sekolah. Alhasil bukannya ke arah kelas mereka malah ke arah gudang diujung sekolah.

Terlihat di kejauhan Pak Wanto lari tergopoh-gopoh ke arah mereka.

'Sial! Kenapa ngikutin kita sih! ' pikir Zheyan.

Tanpa pikir panjang dia membawa masuk Glenn ke gudang dan menutup pintunya bersembunyi.

Didalam berdebu, penuh tumpukan meja dan kursi yang berantakan. Terdapat beberapa bekas batang rokok di lantai.

Merekapun terduduk lelah di salah satu pojok gudang yang tertutup tumpukan meja dan kursi. Mengatur napas sambil memasang telinga memastikan Pak Wanto akan masuk ke gudang atau tidak.

Tap! Tap! Tap!

Terdengar suara hentakan langkah kaki dari depan pintu gudang, Suara itu berhenti sejenak. Zheyan pucat pasi. Tidak pernah terbayangkan olehnya akan di kejar-kejar guru di hari pertamanya sekolah.

'Please, jangan masuk pak wanto!Harap Zheyan dalam hati, pasrah.

Sedangkan Glenn sibuk sendiri meringis kesakitan, sepertinya kaki kirinya sedikit terkilir saat terjatuh tadi. Mana pantatnya sakit karena terbentur lantai saat jatuh.

Dilihatnya Zheyan didepannya yang sedang memejamkan mata sambil bergumam, sepertinya berdoa agar tidak ketahuan. Glenn sedikit tersenyum geli melihat tingkah Zheyan, tak lama Glenn terdiam menyadari kejadian saat dia dan Zheyan terjatuh tadi. Tak sengaja dirinya mencium jidat Zheyan tadi saat Zheyan menimpahnya, tapi bukan itu yang membuatnya terdiam sekarang. Masalahnya saat mereka terjatuh tadi, Glenn tidak sengaja menyentuh dada Zheyan! Dan menyadari ada sesuatu yang kenyal disana! 'Shit!' Pikirnya.

Zheyan yang menyadari ditatap, menoleh kearah Glenn dengan tatapan heran. Dia ingin bertanya ada apa tapi terhenti saat terdengar suara langkah kaki.

Tap! Tap! Tap!

Suara itu terdengar menjauh, dengan perlahan Zheyan mengintip kearah jendela. Terlihat punggung Pak Wanto yang berjalan menjauh.

Zheyan menghela napas kasar dan terduduk dilantai kotor itu, menoleh kearah Glenn sambil tersenyum lebar memperlihatkan gigi taring kecilnya dan mengacungkan jempol senang. Berniat memberi tau Glenn bahwa mereka sudah aman sekarang.

Glenn tertegun sebentar melihat senyum Zheyan. Sangat manis, merasa beruntung melihatnya, pasalnya dari perkenalan tadi Zheyan hanya tersenyum alakadarnya saja.

'Cakep banget anjir'  Pikir Glenn, sesaat kemudian dia tersadar dan menggelengkan kepalanya. 'Sadar Glenn! Dia cowok!.. Tapi tadi pas jatoh gua pegang apa.. Masa cowok puny- '

"Woi Glenn! "

Panggilan dari Zheyan membuat Glenn tersadar dari pikiran anehnya. Dia menatap Zheyan bertanya.

"Yuk balik, Pak Wanto dah pergi" Kata Zheyan sambil beranjak dari lantai, menepuk-nepuk bajunya berniat membersihkannya dari debu.

Terlihat Glenn yang berdiri sambil sedikit meringis, dia berjalan pincang mendekati Zheyan. "Keknya gua terkilir deh" Kata Glenn melompat-lompat kecil mengangkat kaki kirinya.

Zheyan dengan sigap kembali memapah Glenn "Kalo gitu kita ke UKS dulu" Kata Zheyan sambil berjalan ke arah pintu.

Diluar mereka celingak-celinguk memastikan tanda-tanda keberadaan guru, saat merasa aman mereka kembali berjalan kearah UKS dengan dipimpin Glenn.

...

Sesampainya di UKS, terlihat tiga siswi dengan atribut bet badge PMI di bajunya terlihat berjaga disana. Menyadari kehadiran mereka, salah satu siswi itu menghampiri mereka.

"Eh kak Glenn, ada apa kak? " Tanya siswi bernama Putri di bajunya.

"Sakit nih! Tolongin dongg" Kata Glenn alay sambil menujukan kakinya.

Dengan sigap beberapa siswi datang membantunya, terlihat mereka dengan sibuk dan tersenyum berusaha mengobati Glenn dan sesekali mengajaknya berbicara. Dengan senang hati Glenn menanggapinya sambil tersenyum dan sesekali menggoda.

Zheyan yang melihat itu hanya mendengus dan memutar bola matanya jengah, sepertinya dia harus terbiasa melihat kelakuan teman barunya ini.




JANGAN SALAH PAHAM [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang